Thursday, July 23, 2020

Wah! Ngajar Perdana Yang di Upload ke YouTube!
Aku sadar, waktu sekolah aku ga pinter-pinter kali sih. Wkwkw.

Tapi, tapi tapi nih yaaa, aku mengerti banget mana guru yang asik dan yang kurang asik dalam mengajar.

Menurut aku, guru ga asik jaman aku  sekolah itu yang tetiba datang-datang ngasih tugas tanpa ngejesin, tanpa ngasih evaluasi. Pokoknya ngasih tugas mulu ih. Benci bat dah.

Sumpah apa gitu yaa. Kami kan mau sekolah, biar dapat ilmu bukan dapat tugas aja cuuuuuy. 

Emang iya sih, akhirnya dikerjakan tapi ya hanya sekedar buat ngerjakan aja tanpa benar-benar masuk ke otak. 

Maka, setelah jadi guru aku usaha banget bangeeeeet, buat bisa ngejelasin materi dengan sederhana ke anak muridku. Aku mencoba buat ga tiba-tiba ngasih tugas sebelum ngasih penjelasan.

Meskipun ya belum tentu penjelasan aku mudah dimengerti kaula anak anak 😃

Kaya masa pandemi ini, meski pembelajaran online, tetep berusaha ngasih penjelasan dulu ke anak sebelum mereka mengerjakan. 

Karena apa?

Dimasa kondisi kaya gini, orang tua saat ini pasti sedang kacau balau Masa iya kita sebagai guru nambah beban mereka dengan ngasih tugas ke anak tanpa ngasih penjelasan dulu? Ujungnya apa? Banyak tuh orang tua yang ngeluh, anak ga paham materi, orang tuanya yang sibuk nugas huahahaha.

Pasti ga semua orang tua siswa bersekolah tinggi dan bisa ngajarin anaknya. Jadi kita, aku pribadi ngerasa punya amanah ngajar bukan hanya sekedar daring-daringan tapi lebih ke bisa juga materi pelajaranku sampai ke anak.

Pict by Canva

Nah, terbesitlah ideku tuh buat bikin video mengajar yang di upload ke YouTube. Awalnya sih karena memang penjelasannya lumayan panjang dan gede resolusinya, jadi ga memungkinkan buat di upload di grup WA. Jadilah di upload ke YouTube.

Wah ini ngajar perdana yang di upload ke YouTube nih!!! wkwkw.

Sebenernya GA PEDE banget serius, tapi ya the power of kepepet. Karena ga mungkin sih aku terus-menerus ngasih tugas-tugas gitu aja ke wali murid, kan? Oya, btw aku ngajar kelas 2. Jadi atomatis pembelajaran online yang pegang wa ayah bunda.

Semoga sharing kali ini berguna buat pembaca. Hal kecil seperti ini juga semoga bisa jadi inspirasi buat teman-teman guru-guru lainnya untuk yuk sama-sama belajar dan semakin bekerja keras untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia dengan cara kita masing-masing.

Rabu 
22 Juli 2020
Sungai Buluh

Silahkan otw cus langsung ke akun YouTube perdana akoh, like coment and subscribe, kritik dan saran membangun sangat ditunggu demi berkembangnya channel ini >>


Wednesday, July 22, 2020

Berhak Memilih
Sebenernya kita berhak memilih tempat dimanapun yang membuat kita nyaman. 

Kita berhak berkata tidak pada apa-apa saja yang merugikan rusaknya suasana hati kita.

Diri kitalah yang paling bertanggung jawab atas apapun keberlangsungan keadaan diri kita.

Yang paling tahu apa yang kita inginkan ya diri kita.

Tidak perlu memaksakan bahwa kita oke disuatu tempat.  Tidak perlu juga berkata iya untuk menyenangkan orang lain.

HAHAHA

Hidupmu terlalu pendek untuk mengikuti ekpektasi tiap orang!

Emang orang akan menyenangkan diri kita? Memenuhi ekspektasi kita?

TIDAK KAN? Kenapa harus repot begitu mencoba memenuhi ekspektasi orang lain?






Thursday, April 16, 2020

Awal Kata Diary Pregnancy
Kali ini aku bakal sering nulis. Bahkan aku usahakan setiaaaaap hari buat nulis di blog ini. Mumpung libur juga di perpanjang dan yah.. aku pengin berbagi tentang kisah harian menjadi seseorang yang baru, yang di panggil 'bumil'. Wkwkw. Iyaaa! Aku hamil! Alhamdulillah.

Bukannya aku mau jadi ibu-ibu narsis, enggak gitu ya.  Niat awalnya aku hanya ingin mengabadikan kegiatanku selama hamil agar suatu hari bisa dibaca anakku. 

Kalo yang lahir laki-laki, maka esok biar dia jadi seseorang yang menghargai, menghormati, menyayangi dan mengasihi sama ibunya, adiknya, juga istrinya. 

Kalo yang lahir perempuan agar dia tahu bahwa kodratnya adalah menjadi wanita yang punya amanah sebagai madrasah untuk anak-anaknya.

Aku pengin anak aku besok tahu gimana proses dia dari masih didalam kandungan dan seperti apa kami aku dan tentunya mas Toni (suami ekeih) sangat-sangat berusaha untuk belajat menjadi orang tua terbaik baginya.

Dan barangkali ada yang terinspirasi dengan kisahku. Ambil baiknya, buang jeleknya. Oke. Selamat membaca. Kritik, saran, masukan, sharing caringnya ditunggu yaa...



Kamis 
16 April 2020
21.48am
Sungai Buluh
Singhil Riau

Wednesday, December 18, 2019

Kamu Urungkan
Pernahkah gak, kamu pengiiin banget curhat ke sahabatmu, keluargamu atau orang terdekatmu tapi kamu urungkan?

Pict : Canva

Udah ngetik panjang-panjang, pake emot nangis bombay, tapi seketika kamu hapus terus bilang:

"Jangan deh, bisa jadi masalah mereka lebih banyak dan berat dari aku."

Kamu tuh  gak pengin berbagi ke siapa-siapa tentang apa yang sedang kamu pikirkan dan apa yang terjadi padamu.

Cukup ya, dengan menyimpan dalam diri dan mencoba memikirkan jalan keluarnya sendiri atas masalah yang sedang kamu hadapi.

Kadang kaum orang introvert kaya kamu bukan berarti gak mau berbagi masalah. Yes is okey. Kamu terbiasa memikirkan sesuatu secara fokus dan tenang. Lebih baik begitu, dari pada diceritakan ke orang-orang malah seringnya nambah masalah. Nambah keribetan. Iya kan? Mending disimpan dalam hati

Kalaupun kamu cerita ke orang, itu adalah orang pilihan yang bener-benar mampu jadi pendengar yang baik, yang gak ngomporin. Mampu menjadi penengah dan penenang. Menyelesaikan masalah dengan damai. Begitu.

Bagi kamu, gak menceritakan masalah itu tak lain dan tak bukan karena kamu tuh gak pengin membebani pikiran orang. Dan sesederhana itu bukti cinta kamu ke orang-orang terdekatmu. Iya, gak mau MEMBEBANI. 

"Iya.. jangan deh, aku gak mau membebani mereka." Gitu katamu. Dan kamu urungkan niatmu buat curhat.


Sungai Buluh
Rabu 28 Desember 209
10.44
Apasi gak ngerti aku
Wkwkw

Friday, November 1, 2019

Mampu Meyakinkan
Mampu meyakinkan.

Biar apa? Biar segera menikah. HAHAHA. Selama ini udah mempersiapkan diri belum tentang datangnya jodoh? Selama ini udah bisa meyakinkan dan membuktikan orang tua belum bahwa 'AKU' itu mampu loh membangun keluarga sendiri.

Udah?

Nikahnya mah gampang. Kelanjutan dari nikahnya itu yang gak gampang.

Percayalah cara tertepat untuk menikah adalah dengan mampu meyakinkan kakak-kakakmu, orang tuamu, wawakmu, dengan bisa ngurus diri, seisi rumah, jaga keponakan, hingga ya sadar atau gak sadar mereka ngeliat kematangan itu dan mendoakan kamu biar dapat lelaki yang sesuai dengan doa-doamu. Iya bukan hanya dengan kata-kata, tapi pembuktian nyata.

Maka yakinkan mereka dulu. 

Ada yang nikah gak perlu pake meyakinkan orang tua, tapi itu bukan kamu. Kamu memang harus belajar dulu baru action. Harus matang dulu baru nikah kemudian. Begitu.

Dengan kamu mampu meyakinkan orang tua, rasa khawatir mereka terhadapmu bakal berkurang. Dengan begitu mereka merelakan kamu hidup bersama orang lain.



Dibuat tanggal 18 Juli 2018 diperbaharui
1 Nov 2019
Simpang Raya

Wednesday, October 30, 2019

Girls 216 Roommate
Orang yang kenal aku pasti tau, kalau aku tipe orang yang mandiri. Jarang mau minta tolong, jarang buat cerita keluh kesah, atau juga gak mau ngrepotin siapa-siapa.

Tapi ketika aku bertemu mereka, gila sih aku bisa jadi makhluk yang paling bergantung sama mereka, manjanya minta ampun. Gak ngerti kenapa. Sesimple botol minum aja aku minta dibukain sama mereka, jalan selalu gandengan tangan mereka, buka pintu kamar mandi minta tolong dibukain sama mereka. Hahaha biasanya mana gitu, parah emang!

Di Kebun Binatangnya Bukittinggi

Aku gak ngerti  level nyaman seperti apa yang aku rasakan ketika bersama mereka. Yang jelas, aku seperti menemukan diriku di dalam diri mereka. Padahal kami baru kenal, sebulan kurang kami bersama, tapi nyamannya beda. 

Baru kali ini, aku bisa kaya gitu. Dan mereka juga gak keberatan dengan ketergantunganku sama mereka. Hanya senyum-senyum memaklumi gitu. Haha.


Kadang aku kaya yang nolak gitu buat terlalu bergantung sama mereka, karena udah kebiasaan mandiri,dan takut ngrepotin juga. Tapi entah gimana, mereka kaya auto bikin aku bergantung dan akupun bisa percaya sama  mereka.

Mempercayai mereka buat masuk hidupku, masuk ruang terdalam diriku, mengisi sebagian tempat dihatiku. Anjay, bahasanya alay banget gak sih? Ahahaha. 
Di Jam Gadangnya Bukittinggi
Mereka tuh beda dari orang-orang yang pernah aku kenal. Mereka bisa bikin aku ketawa gak berhenti-henti, bisa nerima otak gak normalku, candaan garingku. Berani menegur langsung ketimbang ngomong dibelakang. Dari semua itulah, aku ngerasa menemukan orang yang bisa ngalahin egoku dengan sikap merak. Dan aku beruntung bisa menemukan mereka, menjadi rekan sekamar di Diklatsar CPNS. Coba kalau bukan mereka yang jadi teman sekamarku? Bakal gimana coba? Gak kebayang! Haha. `

Yang paling penting banget, mereka itu ASN muda, cantik yang yang rendah hatiiiii banget. Padahal mereka kalau mau sombong bisa aja kan ya? Tapi gak kok, mereka gak gitu.

Dari sejak bertemu mereka, aku mulai belajar mempercayai seseorang kembali, setelah 2017 mengalami trauma buat percaya dan sekarang mulai membuka hati buat percaya sama orang.





30 Okt 2019
Rabu
Singingi Hilir
Tulisan ini di tulis
sebagai permintaan maaf karena
gak bisa ngumpul di Taluk hari ini haha
Mau dilanjutkan lagi ga nih? 🤣

Tuesday, September 10, 2019

Ujung Sebuah Proses
Ujung sebuah proses?

Bagaimana kamu menikmatinya?

Menikmati setiap proses perjalanan dengan hati yang bahagia, ikhlas dan pastinya bersyukur.

Karena tak ada ujung dalam setiap proses. Setiap perjalanan kita adalah proses yang membuat kita semakin pada level pendewasaan diri.

Semudah kamu bisa berbagi cerita dengan orang-orang yang satu perjalanan denganmu adalah cara cara termudah menikmati proses.





10 Sep 2019
Hotel Benteng Bukittinggi

Sunday, August 25, 2019

Karena Jodoh

Pict : thayyiba.com

"Kalo mau dapat yang se-sholeh dia, kamu juga harus jadi yang se-padan dengan kesholehannya Iz."

"Mmm.."

"Karena jodoh itu cermin. Kalo kamu lagi awut-awutan pantulan di cermin juga bakal awut-awutan, kan?"

"Betul."

"Kalo kamu lagi rapi, berhijab, cantik, anggun ketika bercermin juga bakal dapat pentulan yang rapi, berhijab, cantik dan anggun kan?"

"Iya!"

"Nah! Tuh dia. Maka jangan awut-awutan dong. Maksud aku, ya mulailah memantaskan diri. Kalo mau cuma main-main ya bakal dapat yang main-main."

"Aku serius kok, gak pernah main-main dalam hubungan. Main-main itu dulu pas zaman kuliah. Ya main-main positif bareng anak komunitas dan organisasi sih. Kalo sekarang ya waktunya menata hidup."

"Ya bagus! Bagus itu! Karena jodoh itu harus diperjuangkan. Maka abaikan sosial media. Orang baik-baik gak hidup di sosial media."

"Masya Allah. Jempolan banget dah nasehatnya!"

"Kurangi main sosmednya."

"Udah berkurang lho alayku dibanding dulu. Dulu aku makan pisang goreng aja aku bikin instastory, haha." Tawaku miris plus tengsin.

"Hahaha. Memang gila aku punya kawan."

"Siapa yang ngajarin coba?"

Kemudian kami bergelut bak anak SMA lagi.



25 Agustus 2019
Minggu sore 
Duh, I'll find you - Kunto Aji


Friday, August 23, 2019

Mengajar is Belajar
Never Stop Learning from Canva
Mengajar itu tentang BELAJAR.

Iya betul banget, seorang pengajar itu harus belajar dulu sebelum mengajar. 

Kalau pas zaman kuliah belajar dalam seminggu bisa dihitung dengan jari. Paling banter kalau mau presentasi, microteaching, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, hari-hari paling baca diktat sekenanya aja.

Aku kira setelah usai kuliah itu bakal berhenti buat belajar. Ternyata gak! Malah setelah kuliah harus terus belajar, apalagi kalau yang tamatannya bakal jadi guru, beneran gak berhenti belajar. Justru gak bisa kalo gak belajar.

MENGAJAR ya BELAJAR. Seminimal-minimalnya baca garis besar yang akan dipelajari hari itu. Tapi bagi aku yang guru baru, muda dan mempesona wkwkw, belajar sebelum ngajar itu harus sih, malah WAJIB!

Well, semalas-malasnya aku pas zaman kuliah, aku jadi ngerasa sekarang malah jadi rajin. Bukan sok rajin sih, tapi kalo gak belajar ya gak tau apa yang mau diajarkan ke siswa-siswa.

Apalagi setelah peralihan dari sekolah lama yang mengajar kelas 5 itu berupaya banget buat belajar lebih keras mempelajari materi yang agak lebih tinggi dan  kudu mampu jelasin ke mereka bocah yang mulai puber dan baperan.

Kemudian pindah ke tempat tugas baru di kelas 2 itu rasanya aku belajar lagi. Pertama belajar menangani psikologis mereka yang masih lumayan bau anak TK. Ngajarin mereka biar mau tenang kalau pas belajar dan setelah baru deh bikin mereka ngerti apa yang aku ajarkan wkwkw. 

You know? Anak-anak itu  moodnya gak selalu baik dan gak selalu siap menerima materi. So, harus dinaikkan dulu moodnya. Maka suatu tantangan banget buat aku mendapatkan hati mereka. Dan hari eseknya aku bakal mikir "Besok bikin media apa ya? Ice breaking apa lagi ya?" Hahaha.

Tips nih ya, kalau mau mulai ngajarin anak SD apalagi kelas rendah, maka PENTING BANGET untuk buat mereka BAHAGIA dulu. Caranya: dengan bernyanyi, ice breaking atau tanya jawab tentang apa yang sudah mereka alami, yang mereka rasakan dll. Dengan sesederhana itu mereka bisa bahagia lho. Percaya atau gak percaya kalau mereka sudah bahagia, maka mereka akan mudah mengikuti arahan kita!


Singingi Hilir
23 Agustus 2019
Jumat
Hari yang seru!
My mob my Adventure

Friday, July 5, 2019

Panggil Muiz
Aku Khoeriyah Muiz. Panggil aja Muiz. Agak susah memang buat mengingat namaku. Mengingat gak segampang nyebutin nama Novi, Dini, dewi, Nia, Tri, Siti, atau Desi. Kok jadi nyebutin nama kawanku, wkwkw.

Tapi itulah yang bikin unik. Nama perempuan tapi dipanggil laki. Secara orang yang baru denger namaku pun langsung:

"Muiz laki ya? Kirain Muiz itu laki lho, ternyata cewek!" Kata Pak Komar.

"Aku kira malah nama panjangnya Khoerul Muiz." Kata dewan guru.

"Kirain Muiz nama bapaknya atau nama keluarganya."

Pak Topik pak Topik, anakmu disakiti! Wkwkw

Pas perkenalan di depan anak-anak juga mereka jadi senyum-senyum aneh.

"Ada yang mau tanya?" Usai aku memperkenalkan diri didepan mereka.

"Bu.. ada lho buuu, yang namanya mirip ibu. Pak Muis, bapak-bapak. Bapaknya Nabil." Celetuk salah satu siswa kelas 5B SDN 006 Sungai Buluh. Yang lain tergelak. 

Astaghfirullah.

Atau..

"Ada kelas 5 Bu, namanya bang muis, tapi ga pake Z, pake S." Dan ini dari kelas 4B SDN 005 Simpang Raya. 

Allahu akbar!

Ya jadi gitu, bahkan kalo aku memperkenalkan diri dengan orang baru perlu diulang biar mereka ngeh.

"Namanya siapa?"

"Khoeriyah Muiz."

"Ha apa? Ulangi."

Yaelah..telinganya isi apaan?

"Koeriyah Muiz. Panggil Muiz aja."

"Oh, baiklah Muiz. Kenapa ga dipanggil khoeriyah aja, Ria atau Khoe?" 

Jijik banget dah. "Muiz aja biar gampang." Iya, dan aku ga suka dipanggil ria. 

Dulu pernah ga suka dengan nama Khoeriyah Muiz, sampai bikin FB dan blog dengan Nick name Choeriah Muiz. Ga ngerti dulu lebih suka pake nama itu.

Salah seorang sahabat pas proses choaching STIFIn di 2015 pernah berkata:

"Saran aku Iz, kalo kamu memang niat mau jadi penulis profesional, ubah namamu menjadi nama asli."

"Khoeriyah Muiz, gitu kak?"

"Yeees!"

"Hemm.. emang kenapa kalo pake nama Choeriah Muiz kak? Nama baru lahir aku justru Choeriah Muiz lho kak. Karena Ijazah SD jadilah Khoeriyah Muiz."

Yoi, nama asli aku justru CHOERIAH Muiz.

"Gitu ya?" Dia berpikir sejenak, "Aku ngeliat justru, Khoeriyah Muiz lebih punya power Iz. Lebih bold. Secara personal branding lebih kuat."

"Oh." Aku nganggu-ngangguk dengan analisa kakak si Thinking Introvert tulen itu. Maka keesokan harinya aku ganti semua sosial media dari Choeriah Muiz permanen menjadi menjadi Khoeriyah Muiz.

Bener kata kak Tami. Nama Khoeriyah Muiz lebih bold. Dan aku juga ngerasa lebih percaya diri dengan nama itu. Apalagi pas search di Google arti nama Muiz, wah makin percaya diri sekaligus ngakak.

https://www.google.com/amp/s/namamia.com/amp/nama-bayi/muiz.html

Kalo dulu pake akun Choeriah Muiz isinya lawak ketika berganti menjadi Khoeriyah Muiz mulai posting hal serius.

Ga ngerti pastinya siapa yang bikin nama aku, entah nenek, emak, ramanda atau siapa gitu. Yang jelas aku bangga memperkenalkan diri dengan nama Khoeriyah Muiz. Nama yang unik itu ternyata punya keberuntungan tersendiri lho. Ga percaya?

*Sumber gambar Nama Bayi Muiz

Penenun Asa
Sungai Buluh Buluh
5 Juli 2018
23.02
Hallo Muiz!

Wednesday, May 15, 2019

3 Hal Yang di Syukuri di Ramadhan Tahun Ini

Pict : penenun asa

Waw, udah Ramadhan hari kesepuluh aja nih! Dan besok udah memasuki hari kesebelas. Nah, di Ramadhan ini, pasti punya makna tersendiri bagi setiap orang. 

Ada yang barangkali sedih, karena udah gak bisa ngumpul bareng dengan orang yang dicintainya. Mungkin ada yang bahagia dengan status barunya, sebagai alumni dari sekolah atau kampusnya, juga ada yang senyum-senyum sendiri karena udah punya kerjaan yang gajinya tetap barangkali. Ada yang sebagai wiraswasta, pengusaha, atau punya status spesial sebagai papah muda, mamah muda, daun muda, wkwkw.

Bagi aku sendiri, Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang amat aku syukuri kedatangannya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, 3 alasan ini yang bikin aku bersyukur :

1. Udah tamat Kuliah
Alhamdulillahnya tahun ini udah tamat.  Maka ga akan ada lagi pertanyaan “Kapan tamat?”, “Kapan wisuda?”.
Wisuda 13 Sept 2018 di Gedung PKM Uin Suska (Pict: @gagasan_uinsuskariau)
Ya kali, kalo aku ditanyai pertanyaan macam itu berarti aku masih layak jadi mahasiswi, wkwkw.

2. Terjun di Dunia Pendidikan
Bersyukur telah tamat kuliah, tentunya hal yang memperpanjang syukur kita adalah dengan mencari kerja yang halal sesuai dengan jurusan kita.

Ah, spesial dengan tingakah anak SD yang lucu (Dok: Pribadi)

Maka Juni 2018 setelah dinyatakan Berhak Menyandang Gelar Sarjana, aku coba nyari kerja serius dengan ijazah S1. Dan setelah melamar berbagai macam kerjaan, di bulan Agustus 2018 aku bisa langsung dapat kerja.

Diterima dan ngajar profesional pertama kali di Yayasan Fajar Amin di Kualu. Karena udah wisuda dan kebetulan ada lowongan ngajar di SDN 006 Sungai Buluh maka Oktober pulang dan ngajar di SD tersebut. Hingga sekarang ditempatkan di SDN 005 Simpang Raya. Cari aja di Google Map sekolah-sekolah tersebut. Kalo mau.

Gila ya, belum ada setahun udah pindah-pindah tempat kerja. Wkwkw. Tapi aku beryukur banget, semesta  itu berasa mengarahkanku buat terjun ke dunia pendidikan. Sampai saat ini, aku masih:

"Seriously? GUE JADI GURU?"

Gitu terus setiap hari, kaya orang kebangun dari mimpi, haha.

4. Dipegang Ibu
Di Ramadhan sebelumnya, kalo aku kangen beliau aku ga bisa lihat wajahnya. Karena memang ga punya fotonya dan zaman dulu kami memang ga pernah mengabdikan diri. Tapi tahun ini, aku dihadiahi kado yang sangat spesial, sebuah foto ketika ibu yang memegang aku :)

Well, dipegang ibu, aku jadi merasa beliau  ada disisiku ;)

Pict dari Mas Bad (Grup wasap Turunan Mbah Masum)

Nah, Ramadhan tahun ini apa yang kamu syukuri? :)



15 Mei 2019
Luar biasa hujan turun di Sungai Buluh
setelah kemarau cukup lama
Dan ada lagunya Katrina Kaif 
medley yang  menemani tulisan-tulisan ini


Barangkali kamu juga suka tulisan ini:

Ngajar? Passion Yang Bertumbuh

Jet Lag