Friday, February 23, 2024

Cek Asam Urat dan Kolesterol Pertama Kali

Cek Asam Urat dan Kolesterol Pertama Kali

Nah.. beberapa hari lalu, untuk pertama kalinya aku cek asam urat dan kolesterol. Awalnya deg-degan juga. Takut gimana-gimana hasilnya. 

Melebihi pengumuman tes CPNS sih. Bener-bener sampai dingin telapak tanganku. Haha. Tapi yaudah diberani-beraniin. Karena penasaran juga sih.

Dok Pribadi

Jadi untuk cek, ada alat digital dan cucukan sejenis jarum tapi bentuknya kaya pena gitu. Oke, maka dicucuklah tanganku dengan alat itu yakan. 

Google

Ternyata Asam uratku dibawah 6. Ada tulisan Lo gitu. Gak paham juga. Tapi syukurlah katanya normal.

Menurut kakak perawat, normalnya untuk perempuan itu angkanya dibawah  6 dan untuk laki-laki itu dibawah 7.

Pict : by Newstempo

Nah, ketika kolesterolku dicek, angkanya sekitar 138. Termasuk normal juga. Masya Allah tabarakallah. 

Wah, aku takjub sih. Hahaha.

Jadi berterima kasih banget sama Allah. Udah ngasih kesehatan. Kalau wawak sih bilang, mumpung masih dikasih kesempatan dan kesehatan, jadi harus dijaga dan dipergunakan sebaik-baiknya.

Pict : Canva

Ternyata menurut aku, penting sih, cek kesehatan se-cepat dan se-muda mungkin. Karena dengan kita cek kesehatan, kita bakal mendeteksi sedini mungkin penyakit di diri kita.

Aku juga merasa lebih bersemangat untuk jaga kesehatan. Meski masih makan gorengan sih, hehe.

Sebenarnya gak disengaja sih aku tes-tes asam urat dan kolesterol. Itu karena aku sambil nemenin wawakku terapi sih. Tapi emang udah dari dulu, pengin tes kesehatan gitu. 



21 Feb 24

22.16

S.Buluh

Diperbaharui tanggal 23 Feb 24


Saturday, January 6, 2024

Berbeda

Apa kamu ngerasa berbeda dengan yang dulu?

Entah. Sejauh ini aku ngerasa berbeda dengan aku yang beberapa tahun lalu. Aku berbeda ketika bertemu orang baru.

Semisal, dulu aku gampang banget buat cerita apapun ke orang. Apapun hal remeh-temeh bisa aja diceritakan ke orang. 

Foto oleh Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-wanita-tangan-wajah-4379958/

Sekarang aku gak bisa gampang cerita lagi sama orang. Kenapa gitu? Karena pernah ngobrol jauh tentang banyak hal ke seseorang eh.. endingnya apalah-apalah. Haha.

Makanya aku ngerasa harus berubah. 

Aku pikir kenapa aku jadi berubah? Kenapa harus lebih tertutup dalam berteman? 

Kayanya karena kebawa kultur dikerjaan kali ya. Sebagai budak korporat tentu aku dibiasakan haha-hihi sewajar dan secukupnya. Kadang topeng banget sih menurut aku. 

Bener-bener hati-hati banget sih kalau mau ngomong apapun. Takutnya dinding berbicara. Haha.

Apa begitu? Apa hanya di instansi pemerintah?

Tapi dulu ngajar di swasta juga gitu sih. Sama aja. Kek beneran dunia kerja itu seberat itu tekanannya. Karena masing-masing nasibnya berbeda, jadi kek gak senasib gitu dan itu mungkin yang bikin kami gak ada ikatan batin persaudaraan.

Haha yaudah! Resiko aku juga pilih di tempat kerja tersebut sih.




Sungai Buluh

Sab 6 Jan 24

23.41 

Jadi lebih hati2 berbicara itu 

ternyata banyak untungnya

Jadi ga gampang terbongkar rahasianya




Thursday, October 27, 2022

Ketika Produktif Menulis
Pic : Canva

Aku paling suka ketika diriku produktif dalam menulis dimasa lalu. Itu artinya beberapa bulan bahkan tahun yang lalu aku punya sebuah tulisan yang ketika aku baca "Wah keren nih tulisannya!"

Aku selalu bilang, bahwa nulis adalah hal produktif buat aku karena menulis itu membekas. Seperti tulisan ini dimasa sekarang, akan membekas sekali dihati suatu hari nanti. Karena pastinya, ketika aku baca tulisan ini lagi, bakal "Wah, dulu perasaan apa yang ingin gue transfer ke tulisan ini ya? Amanat apa yang bisa gue dan orang lain ambil ketika membaca ini?" Seheboh itu perasaan aku ketika mengenang sebuah tulisan lama.

Bahkan saking hebohnya aku malah selalu bilang "Ngapa dah, ga tiap hari nulis aja. Tentang apapun yang udah dilewati dihari itu. Meski separagraf ala-ala diary pasti jadi sebuah story." Selalu begitu. Padahal ya aku dimasa sekarang nggak selonggar itu buat menulis. Meski separagraf wkwkw.




26 Okto 2022

Kita semua bisa menjadi 

apa yang kita inginkan, 

bahkan lebih.

Wednesday, October 26, 2022

Cemerlang?
Pict : Canva 

Cemerlang?

Kalau kamu pikir kesuksesan hanya tentang uang, mobil, rumah bagus, pakaian mewah dan barang duniawi lainnya, maka kamu salah. Bukan tentang rumah mewah, barang-barang bermerk, jalan-jalan, apalagi tentang mobil mahal.

Begini..

Disebuah kelas teknik, tentu gak semua mahasiswa setelah lulus akhirnya menjadi CEO di perusahaan teknologi yang cemerlang. Pasti ada yang "Yaudah aku di rumah aja, ngerawat orang tua yang makin tua dan sakit-sakitan." 

Baca juga: 7 Hal Ini Yang Bikin Muiz Lolos CPNS

Ia gak berusaha nyari kerjaan yang sesuai dengan gelar kesarjanaannya. Bukan karena dia gak cemerlang, atau karena nggak mampu cari kerja sesuai dengan jurusannya, tapi karena dia tau, egonya harus dikubur dalam-dalam. Akhirnya kembali ke kampung halamannya, piara kambing sambil bercocok tanam. Agar dekat dengan orang tua dan bisa merawatnya.

Apa mereka nggak cemerlang?

Apa yang seperti mereka nggak sukses?

Sukses dong! Cemerlang pastinya! Dia sukses menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Meski bagi dunia dia kecil, nggak terlihat, tapi cemerlang dihadapan Tuhan.

Baca juga: Contoh Teks Amanat Pembina Upacara

Mana ada pengorbanan sejenius itu kan?

Menurutmu apalagi puncak kesuksesan seseorang anak kalau tidak berbakti kepada orang tua?


7 Maret 2022

Menurutku mereka yang memilih dekat dengan orang tua, merawat orang tua adalah the best!

Selamat! 

Karena ternyata aku pun nggak bisa seperti mereka.


3 Tips Agar Kamu Optimal Saat Menjadi Pembina Upacara


Friday, July 5, 2019

Panggil Muiz
Aku Khoeriyah Muiz. Panggil aja Muiz. Agak susah memang buat mengingat namaku. Mengingat gak segampang nyebutin nama Novi, Dini, dewi, Nia, Tri, Siti, atau Desi. Kok jadi nyebutin nama kawanku, wkwkw.

Tapi itulah yang bikin unik. Nama perempuan tapi dipanggil laki. Secara orang yang baru denger namaku pun langsung:

"Muiz laki ya? Kirain Muiz itu laki lho, ternyata cewek!" Kata Pak Komar.

"Aku kira malah nama panjangnya Khoerul Muiz." Kata dewan guru.

"Kirain Muiz nama bapaknya atau nama keluarganya."

Pak Topik pak Topik, anakmu disakiti! Wkwkw

Pas perkenalan di depan anak-anak juga mereka jadi senyum-senyum aneh.

"Ada yang mau tanya?" Usai aku memperkenalkan diri didepan mereka.

"Bu.. ada lho buuu, yang namanya mirip ibu. Pak Muis, bapak-bapak. Bapaknya Nabil." Celetuk salah satu siswa kelas 5B SDN 006 Sungai Buluh. Yang lain tergelak. 

Astaghfirullah.

Atau..

"Ada kelas 5 Bu, namanya bang muis, tapi ga pake Z, pake S." Dan ini dari kelas 4B SDN 005 Simpang Raya. 

Allahu akbar!

Ya jadi gitu, bahkan kalo aku memperkenalkan diri dengan orang baru perlu diulang biar mereka ngeh.

"Namanya siapa?"

"Khoeriyah Muiz."

"Ha apa? Ulangi."

Yaelah..telinganya isi apaan?

"Koeriyah Muiz. Panggil Muiz aja."

"Oh, baiklah Muiz. Kenapa ga dipanggil khoeriyah aja, Ria atau Khoe?" 

Jijik banget dah. "Muiz aja biar gampang." Iya, dan aku ga suka dipanggil ria. 

Dulu pernah ga suka dengan nama Khoeriyah Muiz, sampai bikin FB dan blog dengan Nick name Choeriah Muiz. Ga ngerti dulu lebih suka pake nama itu.

Salah seorang sahabat pas proses choaching STIFIn di 2015 pernah berkata:

"Saran aku Iz, kalo kamu memang niat mau jadi penulis profesional, ubah namamu menjadi nama asli."

"Khoeriyah Muiz, gitu kak?"

"Yeees!"

"Hemm.. emang kenapa kalo pake nama Choeriah Muiz kak? Nama baru lahir aku justru Choeriah Muiz lho kak. Karena Ijazah SD jadilah Khoeriyah Muiz."

Yoi, nama asli aku justru CHOERIAH Muiz.

"Gitu ya?" Dia berpikir sejenak, "Aku ngeliat justru, Khoeriyah Muiz lebih punya power Iz. Lebih bold. Secara personal branding lebih kuat."

"Oh." Aku nganggu-ngangguk dengan analisa kakak si Thinking Introvert tulen itu. Maka keesokan harinya aku ganti semua sosial media dari Choeriah Muiz permanen menjadi menjadi Khoeriyah Muiz.

Bener kata kak Tami. Nama Khoeriyah Muiz lebih bold. Dan aku juga ngerasa lebih percaya diri dengan nama itu. Apalagi pas search di Google arti nama Muiz, wah makin percaya diri sekaligus ngakak.

https://www.google.com/amp/s/namamia.com/amp/nama-bayi/muiz.html

Kalo dulu pake akun Choeriah Muiz isinya lawak ketika berganti menjadi Khoeriyah Muiz mulai posting hal serius.

Ga ngerti pastinya siapa yang bikin nama aku, entah nenek, emak, ramanda atau siapa gitu. Yang jelas aku bangga memperkenalkan diri dengan nama Khoeriyah Muiz. Nama yang unik itu ternyata punya keberuntungan tersendiri lho. Ga percaya?

*Sumber gambar Nama Bayi Muiz

Penenun Asa
Sungai Buluh Buluh
5 Juli 2018
23.02
Hallo Muiz!

Saturday, January 13, 2018

Jet Lag
Jet Lag (Pict: di Kuok)

Akhir-akhir ini gue gampang dihujani air mata kalo ingat ibu. Iya, kok gitu? Padahal dulu-dulu enggak.

I hate the thought of you alone
I've been keeping busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Trying to figure out, the time zone's making me crazy

Gue yang biasa aja kemana-kemana sendiri. Berangkat kerja sejauh apapun sendiri, pulang kerja malam pun rasanya ga beban, ketawa bareng siapa aja, tapi kalo udah ingat ibu kaya nelan pil pait rasanya, hilang ketawa.

KENAPA? ADA APA? 

Apa karena perasaan gue yang akhir-akhir ini jadi lebih peka sama orang lain?

“Yung*, kenapa pergi secepat itu? Aku sebenernya ga setegar itu buat nghadapi hidup sendiri.”

I miss you so bad
(I miss you so bad)
I miss you so bad
(I miss you so bad)
I miss you so bad
(I wanna share your horizon)
I miss you so bad
And see the same sun rising
I miss you so bad**

Padahal udah hampir 11 tahun berlalu, tapi kok gue belum legowo nerima keadaan? Kenapa?

Kamu berharap seperti mahasiswa lain. Yang sama, sedang merantau mencari ilmu.

Yang ketika masanya kamu pulang kampung, kamu berharap bertemu ibumu di rumah. Ingin bercerita banyak hal padanya, sama seperti mahasiswa lain. Tapi ternyata tidak. Tidak bisa. Karena memang Ia tidak ada. Karena memang Ia telah tiada.

Dan seperti itu terus. Berharap tapi kosong. Berharap tapi sia-sia. Mau kamu menangis sekeras apapun, dia tetap tidak ada. Perjalanan hidup yang kamu tempuh terasa lebih berat jadinya. Iya, begitu.

“Ah, semoga perjalanan ini tetep menyenangkan, Yung. Meski kita nggak bersama. Meski kita nggak bisa lihat terbit dan tenggelamnya matahari bersama. Tapi kamu udah menunjukan bahwa langit masih bergradasi biru.” :)



*Yung/ Biyunge : ibu (Bahasa Jawa)
** Lirik lagu Jet Lag - Simple Plan (ft. Kotak)




Pekanbaru
13 Jan 18
Penenun Asa 
Dia masih ada kok. Meski dihati