![]() |
Pict : thayyiba.com |
"Kalo mau dapat yang se-sholeh dia, kamu juga harus jadi yang se-padan dengan kesholehannya Iz."
"Mmm.."
"Karena jodoh itu cermin. Kalo kamu lagi awut-awutan pantulan di cermin juga bakal awut-awutan, kan?"
"Betul."
"Kalo kamu lagi rapi, berhijab, cantik, anggun ketika bercermin juga bakal dapat pentulan yang rapi, berhijab, cantik dan anggun kan?"
"Iya!"
"Nah! Tuh dia. Maka jangan awut-awutan dong. Maksud aku, ya mulailah memantaskan diri. Kalo mau cuma main-main ya bakal dapat yang main-main."
"Aku serius kok, gak pernah main-main dalam hubungan. Main-main itu dulu pas zaman kuliah. Ya main-main positif bareng anak komunitas dan organisasi sih. Kalo sekarang ya waktunya menata hidup."
"Ya bagus! Bagus itu! Karena jodoh itu harus diperjuangkan. Maka abaikan sosial media. Orang baik-baik gak hidup di sosial media."
"Masya Allah. Jempolan banget dah nasehatnya!"
"Kurangi main sosmednya."
"Udah berkurang lho alayku dibanding dulu. Dulu aku makan pisang goreng aja aku bikin instastory, haha." Tawaku miris plus tengsin.
"Hahaha. Memang gila aku punya kawan."
"Siapa yang ngajarin coba?"
Kemudian kami bergelut bak anak SMA lagi.
25 Agustus 2019
Minggu sore
Duh, I'll find you - Kunto Aji
0 comments: