Tuesday, January 9, 2024

Andai Ada Mesin Waktu

Orang yang kita temui, yang pernah ada dihidup kita itu ternyata berharga bagi kita.

Foto oleh Jordan Benton: https://www.pexels.com/id-id/foto/fokus-dangkal-dari-clear-hourglass-1095601/

Kadang ada masa, aku pengin punya mesin waktu, terus balik ke suatu masa. Pengin bertemu lagi dengan orang tertentu. 

Kelemahan dunia saat ini adalah gak bisa kembali ke masa lalu. Meski cuma mau ngucapin "terimakasih" pada orang tertentu.

Canva

Betapa banyak budi baik yang aku terima dari orang yang pernah aku temui dan pernah lama menjadi teman bersamaku. 

Canva

Memengaruhi mindset, mengubah sudut pandang, mengubah sikap, cara berbicara, cara berteman. Huft..

Saking rindunya kaya story mereka lewat aja "Gimana cara nyapa mereka lagi?" "Gimana menjalin hubungan baik lagi?" Padahal berteman di whatsapp tapi hampa banget.

Ada yang sama gak sih dengan yang aku rasakan?

Emang dunia dewasa sesepi ini? Sehampa ini?

Dan besoknya terus berkutat pada aktivitas yang sama lagi. Duh.



S.Buluh

Sabtu 

00.48 7 Jan 24

Sebenernya apakah sampai tua akan begini?





Sunday, January 7, 2024

Aku Jarang Nulis Lagi.

Aku jarang nulis lagi.

Udah berapa lama ya? Udah lama lah yaa. Sampai lupa postingan terakhir di blog ini kapan.

Jujur aku ngerasa aku harus upgrade diri. Mulai dari dibanyakin kosa kata ketika menulis, harus banget banyak membaca, harus update berita terkini dan harus pandai membahasakan suatu hal dengan bahasa sendiri.

Pas lagi gak nulis tentu pengin banget nulis lagi 

Passion Akan Kalah dengan Kebutuhan

Foto oleh Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-tangan-tanda-tidak-berwajah-4386431/

"Ya aku pengin konsisten nulis lagi, hal apa yang dapat mengubah yang membaca tulisan ini". Eh..pas nulis kaya "Aku gak hanya butuh nulis. Tapi butuh pengakuan dan uang."

GILA SIH!

Tapi emang bener. Ternyata gak bahagia kalau terus nulis tapi gak ada duitnya. Apakah passion itu perlu terus diberi 'makan'? Sedangkan ego memenuhi kebutuhan hidup itu harus berjalan. 

Sedewasa ini, tentu aku gak bisa egois dengan memilih terus nulis blog yang gak ada duitnya. 

Sedangkan aku punya orang tua yang harus dibantu. Aku pengin sedekah lebih banyak, gak cuma sedekah ilmu tapi duit juga, aku juga pengin beli barang yang dari dulu gak kebeli karena gak ada duit. Makanya perlu kerjaan lain selain nulis di blog.

Apalagi mengingat anggota grup nulis kami kebanyakan udah pada vakum nulis, ngebiarin blognya nganggur dan fokus sama karir mereka yang lain. Aku jadi  "Apakah masih berguna nulis kaya gini?" "Apakah masih ada yang baca blog?" 

GA NGERTI LAGI!

Aku sendiri udah jarang baca blog orang lain. Lebih sering lari ke t1kt0k kalau mau nyari info suatu hal.

Foto oleh Liza Summer https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-sweater-abu-abu-menggunakan-macbook-pro-6348124/

Masih perlu gak sih nulis kaya gini?

Oh..ternyata perlu. Kadang sudut pandang seseorang terhadap suatu problem bisa menjadi alasan seseorang merubah sikap dan cara berpikirnya.

Jadi semisal kita gak pandai berbicara hanya pandai menulis, maka yaudah nulis. Kita mau nyoba jelaskan tentang daster itu lebih enak dipakai oleh ibu-ibu ketimbang kaos. Yaudah ditulis. Gitu.

Aku sendiri banyak mengubah sudut pandang setelah membaca tulisan-tulisan orang lain. Ya meski aku jarang baca blog orang, tapi ketika liat t1kt0k atau yutub, justru aku membaca komentar-komentar di postingan orang tersebut.

Dari komentar-komentar mereka justru jadi insight tersendiri buat aku. 

Jadi memang passion akan kalah dengan kebutuhan. Tetep, meski hidup gak bisa ngikutin passion tapi hidup sesuai prinsip sih. Jangan menipu, jangan ngambil hak orang lain dan tetaplah jujur.



Sungai Buluh

Minggu

00.13 7 Jan 24

Kalau cuma banyak berpikir 

Hanya pikiran yang kemana-mana

padahal 'yaudah hanya disitu'



Tuesday, August 1, 2023

Ngeblog Ketinggalan Zaman?

Ngeblog Ketinggalan Zaman?

By : Penenunasa

Kenapa aku masih nulis di blog? Padahal sosial media bertebaran, bisa diakses lebih mudah dan gampang daripada blog? Dan ngeblog kayanya udah jadi sesuatu yang ketinggalan zaman. Karena menurut study blog itu memulai di zaman 2000an. Dan tenggelam dengan adanya video vlog tahun 2014.

Menulis adalah pencarian jati diri

Pict : Canva

Jadi begini, bagiku menulis itu perjalanan panjang buat menemukan jati diri. Dulu ketika aku memulai hidup di Riau setelah meninggalnya ibu, aku merasa nggak memiliki teman bicara dan berbagi.

Teman satu-satunya saat itu adalah novel remaja, komik-komik doraemon ataupun conan. Setelah puas membaca maka biasanya aku mencoba menulis di diary.

Ketika aku menulis, mau tidak mau aku harus membaca. Biar kosa kata bertambah. Dan saat menginjak SMA, aku menemukan sebuah blog milik Nadhira Arini. Dari blog tersebut, aku bertemu sebuah komunitas menulis One Week One Paper. Komunitas yang mengharuskan anggotanya memposting satu tulisan  dalam seminggu sekali diblognya.

Menemukan STIFIn

Dari Canva

Komunitas tersebut tidak hanya bergerak dibidang tulis menulis, tapi sesekali membahas tema diluar tulisan. Nah, disuatu kali sebuah diskusi mengarah ke sebuah tema tentang pencarian mesin kecerdasan atau STIFIn

Mesin kecerdasan adalah otak dominan kita yang menentukan cara mengambil keputusan, menyelesaikan masalah dan mempelajari sesuatu. Nah, otak dominan ini tidak bisa diubah karena sudah menjadi genetik kita. 

Narasumber tersebut bisa menganalisa mesin kecerdasan kita hanya dari tanggal lahir dan nama. Tentu saja, ramai member grup OWOP nimbrung. Saat itu aku juga ikut dianalisa. Ternyata saat dianalisa tersebut, aku bermesin kecerdasan Thinking Introvert. Thinking Introvert itu mesin kecerdasan yang memiliki dominan otak kiri atas.

Wah, kaget dong!  Kok bisa? Padahal aku kan si haha-hihi-huhu-heho, alias si slengean. Sedangkan otak kiri kan ranahnya umat serius. Apalagi sebelum analisa tersebut aku yang udah banyak membaca artikel tentang STIFIn. Jadi aku merasa nggak Thinking banget gitu.

Tapi narasumber tersebut keukeuh merasa benar dengan pendapatnya "Kalau tidak percaya, silahkan mbak tes sendiri". 

Nah, sejak saat itu aku semakin penasaran dong, dengan otak dominanku. Ketika ada kesempatan, akhirnya aku bisa tes STIFIn. Kalo nggak salah di tahun 2015 kali ya, dan ternyata memang benar mesin kecerdasanku Thinking Introvert.

Tau kelemahan dan Kekuatan Diri

Pict: tesstifin.id

Kenapa? Ya karena aku dominan otak kiri. Dan jujur aja aku nggak sekreatif teman-teman yang dominan otak kanan dalam membuat cerita fiksi. 

Karena ternyata teman-teman di komunitas OWOP tersebut dominan otak kanan. Itu mereka jago banget dalam membuat cerita fiksi. Mau itu cerita horor, cerita fabel, dongeng, mau cerbung, cerpen atau flash fiction mereka cepet banget nyantol dan langsung nyambung. 

Sedangkan aku?

Selama bergabung di OWOP, aku selalu terlambat posting di blog. Selalu ngerasa nggak punya ide,  insecure dan merasa setiap tulisan yang aku tulis itu monoton banget. Wah kenapa bisa gitu ya? 

Nah, ternyata menurut konsultan STIFIn nih, aku bisa kreatif nulis bisa karena pengaruh golongan darah dan lingkungan (benar, aku memang suka banget baca novel, komik dan buku cerita sejak remaja). Tapi sebenarnya dapat ide dari membaca itu, bukan bener-bener ide sendiri. Jadi kalau mau tetep nulis sebaiknya nulis yang berhubungan dengan kenyataan.

Mengubah Haluan

Dari Canva
Wah..Masya Allah. Sejak itu aku menjadi tercerahkan.

Setelah konsultasi dengan konsultan STIFIn, aku mengurangi membaca cerita fiksi dan lebih banyak membaca artikel non-fiksi. Agar otak dominan mendapat nutrisi cukup dan dapat cepat berkembang wkwkw. 

Semenjak bacaan berubah, genre tulisan pun berubah. Yang awalnya menulis fiksi menjadi menulis non fiksi. Bisa berupa artikel, tips, trik atau sharing kesaharian. 

Blog Itu Ekslusif

Maka aku merasa lebih bahagia dalam menulis. "OH INILAH GUEE!" Itu kenapa aku masih posting di blog. Meski serasa ketinggalan zaman. Tapi disinilah tempatku berkarya dan mengembangkan potensi menulisku. 

Lagi pula, aku merasa blog itu eksklusif. Blog tidak akan lewat diberanda kita, dan blog tidak ada tombol like ataupun dislike. Blog hanya bener-bener diakses untuk yang mencari informasi. Maka aku ingin yang ketika orang mencariku, maka mereka akan dengan mudah mencarinya melalui blog pribadiku. 

Itu artinya aku eksklusif buat mereka. Dan mereka yang membaca blog aku juga eksklusif sekali. Iya kan? Hehe



Sel, 1 Agustus 2023

Sungai Buluh

Tapi sepertinya blog nggak akan ketinggalan zaman. Mengingat para profesional menyimpan portofolionya juga disini