Wednesday, September 28, 2016

Hanya Benar-benar Merindukan Wajah Tulusnya
Wina, Dewi, Ibu Yayuk, dan Aku (dok KKN)

Hanya benar-benar merindukan wajah tulusnya. Ingin berjumpa dengannya. Ingin lagi mendengar ceritanya. Tentang jamur sawit yang telah beliau dapatkan. Haha. Ceritanya tentang panen pisang di kebunnya. Tentang kesehariannya mengajar kelas 6 SD. Mendengar beliau bercerita bagaimana menghadapi anak SD dan mendengar beliau berbagi bagaimana menjadi guru profesional. Ya..itu.

Hanya ingin tertawa bersamanya lagi. Menyimak televisi, entah kasus kopi sianida yang nggak abis-abis, entah ngomentarin drama India yang apalah-apalah. Entah apa pokoknya ahaha. Tapi bikin rindu..

Hanya rindu wajah tulusnya. Dia yang nggak pernah keluar kata-kata tak baik. Meski kami udah bolak-balik merusak cokcokan air. Meski kami kalau mandi suka buang-buang air. Meski kami selalu bikin listrik mati. Meski kami para gadis kalau malam masih suka meribut, padahal udah jam tidur. 

Iya, 7 minggu bersamanya. Dengan wajah tulusnya. Dengan wajah ikhlasnya. Siapa yang nggak adem coba?

Ibu, boleh aku merindukan ibu lain? 
Seorang ibu dengan ketulusannya yang tiba-tiba mampu menyentuh hatiku. Ibu kami di KKN. Ibu kesayangan kami anak KKN. Ibu Yayuk namanya.

Ibu, pancaran mata beliau begitu tulus, aku jadi benar-benar merindukan dia.. :'(



PenA
27 Sep 16
Pku
Yang dirindukan tau ga?
Merindukan kita juga ga? :(

Friday, September 16, 2016

Sang Full

Pict By : Penenun Asa

"Kamu pernah merasa kosong karena ketiadaan seseorang disampingmu? Pernah?"

Dasar anak SMP! Begitu aku selalu memanggilnya. Selalu keningku dibuat berkerut oleh pertanyaan-pertanyaan mengerikan yang terlontar dari bibirnya. Tak urung aku mengangguk juga. "Pernah."

"Siapa?"

"Emak. Hahaha. Kalau dalam sehari aku ga denger suaranya, maka serasa kosong jiwaku."

"Anak lelaki yang baik." Pujinya "Selain Emakmu?"

"Haha..untuk saat ini ga ada."

"Emakmu itulah yang dianamakan Sang Full." Ujarnya dengan ekspresi yan tak terbaca. "Jujur dia adalah Sang Fullku.." 

"Sang full? Apaan tuh?"

"Itu adalah bahasa kami di KKN." Dia terbahak "Maksudnya, Sang Full adalah seseorang yang membuat kita full, daaaaan tanpa kita sadari kita kosong kalau nggak ada dia."

"Oo..ada pula.." Aku mengangguk-angguk. "Jadi dia semacam charger dihari-hari KKNmu ya?"

"Hahaha..nggak juga sih. Aku becandaaa.."

"Nah kalo ga ada dia? Kamu bakal kosong?" Kejarku.

"Eh..bukan aku yang kosong!" Dia berusaha mengelak. Tapi matanya tak bisa berbohong. "Ops..skip..skip..skipppp!! Kamprettt!" Dia berusaha menggapai kepalaku untuk menjitakku. Tapi dengan sigap aku bisa menghindarinya sambil mengejeknya.

"Atau mungkin kamu akan nyanyi dengan nada lagu Aku Termiskin Di Dunia tapi liriknya diubah jadi 'Where is My Sang Full..?'" Aku terbahak hebat. Dan dia menghujaniku dengan tatapan tajamnya.

"Aih..terus aja lah. Nyesel aku udah curhat!"

"Yaitulah resiko orang curhat, bakal dibully." Aku menyapu sudut mataku yang mulai basah karena tertawa hebat. "Sama kaya orang yang sedang jatuh cinta, resikonya kalau ga rindu ya cemburu. Sedang resiko orang yang sedang rindu atau cemburu adalah sakit..."

"Yang kaya gitu ga ada hubungannya sama aku yaa! Jadi ga usah sok-sok pilu gitu quotesnya!" Nyinyirnya. Dan tawaku semakin berderai.

"Ga pilu. Tapi nyesek kan? Udaahhh..ga usah segan curhat ke aku. Anggap aja aku abangmu." Ujarku serius "And where is Your Sang Full..?"

Dia menarik nafas berat. "Where is my Sang Full?" Ulangnya. "Entahlah. Mudah-mudahan bukan dia. Karena dia hanya membuat wadahku full sesaat. Kemudian dia meretakan wadahnya. Lantas, aku berusaha mengeLEMnya." Wajahnya berubah sendu.

Aku tersenyum. "Ketika anak SMP jatuh dan bangun cinta." Ujarku dalam hati.


Oya, ini adalah rangkain cerita berseraknya hati setelah KKN yang diramu dengan hati yang retak wkwkw.
Nah..cerita2 sebelumny ada disini yaa>>
1. Hati Yang Berserak
2. Nggak Berdarah Tapi Kok Sakit?

Penenun Asa
16 Sep 16
Singhil

Hey, punya kisah yg sama seretak cerita diatas?
Atau pengin curhat sama aku? 
Add id line choeriahz yaa :)

Tuesday, September 13, 2016

Nggak Berdarah Tapi Kok Sakit
"Oh..jangan-jangan ceritamu selama ini bukan tentang orang lain. Tapi tentangmu sendiri. Iya kan?" Lamat-lamat aku mendengar suara seorang lelaki. Dia berjalan kearahku. Aku mendongakan kepalaku. 

KAMPRET?! Dia? Dia PULKAM? Aku memekik dalam hati tanpa sadar.

"Aku udah curiga selama ini. Curhatmu, katamu sih itu kawanmu. Bukan deh, itu kamu sendiri, kan?" Lanjutnya. Ia telah lebih dekat denganku. Kemudian ia berjongkok disampingku. Aku mengerjapkan-erjapkan mata. Tidak percaya, bahwa dia hadir begitu dekat dihadapanku. "Jangan bohong kamu." Dia tersenyum, sambil mengacak jilbabku.

"Aih..kampret!" Aku yang masih setengah linglung akibat shock melihat kedatangannya yang tiba-tiba. "Jilbabku rusak ni haa.."Aku mengenyahkan tangannya dari kepalaku. Dia terkikik.

"Kenapa? Ada apa? Selama aku pergi, apa ceritamu?"

"Kamu itu yang kenapa? Katanya lebaran nggak pulkam, ini kok sekarang malah ada di depanku! Gemana seehh??" Aku mendorongnya. Dia terjengkang kebelakang. Dia terbahak sambil berupaya bangkit. "Smsmu? Jahat! balik nggak bilang-bilang!" Sebenarnya bukan itu yang mau aku katakan. 

"Anggap aja kejutan." Tawanya masih tersisa.

"Kamu balik aja deh sana ke Padang! Ngapain coba disini. Libur 3 hari doang, tapi direla-relain buat balik."

"Oke. Ntar, tanggal 14 aku balik ke Padang lagi. Sekarang cerita dulu, kamu kenapa? Ada apa?" Tanyanya lagi, kali ini lebih lembut.

Aku terdiam. Ingin bercerita banyak padanya. Membuka semua keresahan hatiku.

"Ceritalah. Bukannya kamu pernah menulis, bahwa setiap sampah harus di buang. Juga sampah hati, maka dengan curhat itu artinya membuang sampah hati. Iya kan?"

"Ck. Pandai pula gaya bahasa si kampret ngepoin aku." 

Dia tersenyum. "Ada hati yang berserak? Iya? Dan itu hatimu?" Kemudian ia tersenyum mengejek. Aku mamalingkan wajah dan senyumnya tadi berubah jadi tawa yang keras. Ingin rasa aku mencekiknya sekarang juga.

"Gimana aku mau cerita. Kalau dari tadi kerjamu ngetawain aku aja!" Jengkelku melihatnya. Dia terbatuk-batuk, yeah dan masih dengan tawanya yang kali ini dicoba untuk ditahannya.

"Iya? Apa yang berserak? Bagiamana cerita KKNmu?" Ulangnya.

Aku memandangnya. Wajahnya terlihat lebih serius. Aku menarik nafas panjang. "Nggak berdarah, tapi kok sakit yaa.." Aku memulai.



"Eeung. Kenapa sakit?"

"Kamu. Kamu kok jomblo sih? Ada pula lah cowo memilih jomblo. Emang nggak sakit sendirian gitu?" 

Wajahnya menekuk. "Hei..apaan. Pandai pula lah dia menikung pertanyaan." Dia menjitakku. Aku terbahak. "Nggak masalah kamu bully gitu. Karena aku adalah lelaki hight quality. Lelaki yang paling diidam-idamkan cewe di seantero Riau. Tau?" Dia tertawa penuh.

"Ngeles aja. Sakit kan ditinggal cewemu?"

"Nggak lah, ngapain sakit. Dia udah memilih yang lain, dan aku dengan kuliahku. Maka..ya udah, aku jadi tau isi kepala dia gimana. Dan nggak perlulah cewe yang begitu dipertahankan."

"Cowo batu! Bilang aja kamu masih suka, dan nggak bisa move on. Pake acara ngeles. Wanita itu, hanya butuh kepastian. Dia bakal mau nunggu, kalau si cowo ngasih kepastian jelas. Jadi jangan tarik ulur hatinya."

"Iyalah-iyalah." Ia berdecak sebal. "Ei..kok malah jadi aku yang kamu kepoin dan ceramahin." Kekinya.
"Jadi apa yang berserak?" Dia mengulang lagi.

"Nggak ada."

"Tuh kan, nggak mau cerita. Terus kenapa sekarang ini duduk dipojokan. Kaya orang frustasi gini?"

"Nggak ada." Aku mengulum senyum.

"Adaa. Ya, kan? Matamu nggak bisa boong. Dan maksud semua smsmu itu apa? Hati yang berserak?"

"Nggak ada. Kamu kenapa sih, mau aja dengerin ceritaku? Padahal entah apa-apa juga yang aku ceritakan." 

"Nah..kan. Nikung pertanyaan lagi, dia."

"Aku nanya serius. Heran aja aku, kenapa kamu mau aja dengerin aku cerita."

"Karena setiap sampah harus dibuang. Begitupun dengan sampah hati. Bila menyampah, berserak dan bikin kotor, maka buanglah! Jangan berlama-lama menyimpannya. Lepaskan semua.."

Aku terpukau kalimat yang keluar dari bibirnya. Kaya pernah tau deh. Itu kata-kata siapa ya? Ah..iya! Itu tulisanku yang sempat tayang beberapa hari yang lalu di blog pribadiku. Dan dia mengopy paste! Tapi tak urung membuatku melengkungkan garis senyum juga.

"Iya. Aku dan hatiku yang berserak. Nggak hanya berserak, juga retak. Nggak berdarah, tapi sakit." 

Dia membenarkan posisi duduknya, memposisikan diri lebih nyaman untuk mendengar ceritaku.

".."

"Kadang.. Nggak bisa diceritakan." Rajukku.

"Mengalir aja ceritanya. Mulai dari mana aja, senyamanmu."

Aku menghela nafas. "Gini ya, namanya jatuh cinta?"

Dia mendesah pelan, tapi tak banyak berkomentar.

"Aku pernah juga jatuh cinta. Tapi kayanya nggak sesakit hari ini. Dan ini kali pertama aku jatuh cinta yang sesakit ini."

"Kamu jatuh cinta dan sekaligus patah hati?"

Aku memilih mengabaikan tanyanya. Sakit. "Aku benci harus jatuh. Apalagi jatuh cinta. Karena jatuh untuk cinta, bangkitnya nggak segampang ketika kita tersandung batu." Lanjutku.

"Iya. Aku mengerti dirimu. Pasti dalam, kan?"

Aku mengangguk. "Sakit. Dan aku harus gimana?"

"Mengingat kamu nggak pernah pacaran, maka boleh aku kasih saran buatmu? Saran sebagai sahabat." Tuturnya dengan senyum mengembang.

"Iya? Apa?" Aku memandangnya dengan seksama.

"Udah, jangan pernah jatuh cinta lagi. Karena jatuh cinta itu sakit. Ingat, hatimu bukan mainan. Jadi jangan mau dimainin cowo manapun. Jaga dirimu, juga hatimu. Jagalah hanya untuk lelaki yang ditulis di buku nikahmu kelak. Jangan jatuh cinta, tapi bangunlah cinta."

Aku tertegun mendengar kalimat-kalimat saktinya. Mencernanya dalam.



PenA
12 Sep 16
Singhil

Saturday, September 10, 2016

Thursday, July 14, 2016

Bersama Orang Tertentu
Rencananya bentar lagi mau berangkat KKN. Eh..Kukerta ya? Ya lebih elit disebut kukerta kali ya dari pada KKN.

Ciee..udah tuaaa. 
Ciee..mau mengabdi di masyarakat.

Apaan cie-cie, aku masih menikmati liburan padahal.

Berangkat kukerta itu harus terencana dan matang. Itu tau nggak? Aku udah rempong-rempong ngepacking baju, biar malam ini tasnya bisa diantar ke rumah Widya. Disms jeng Novi bolak-balik, ditanya jadi apa nggak, disuruh cepet packingnya, eh..ternyata tasku nggak muat. Ini yang buat lama. Untunglah setelah menimbang dan memutuskan, maka dipilihlah tas lain yang agak lebar dikit, yang bisa muat banyak. 

Nggak banyak sih yang dibawa,  baju udah pasti, buku bacaan, buku diary dan bawa Alquran mini. Penting banget itu. Karena 3 buku itu yang selalu ada dalam tasku, kemanapun aku pergi, dan kotak P3K ala-ala. Bedak atau parfum nggak usah masuk katagori, soalnya suka bikin mual kalau diperjalanan :") *gumoh*

Tips kalau mau pergi kemana-mana : rencanakan kepergianmu dengan matang. Bekal dan barang apa saja yang hendak dibawa. Penting untuk nggak bawa tas yang nggak usah lebar-lebar, karena lebar pasti makan tempat. Tapi gimana caranya semua muat begitu. Ya pokoknya gimana caranya biar semua muat meski dengan tas nggak lebar. Hahaha. Udah itu aja.. #TipsMacamApaIni

Mongomong tentang rencana, entah kenapa juga aku suka kali merencanakan apapun bersama sahabat-sahabatku. Ada semangat tersendiri, ada energi yang nggak bisa dijabarkan. Jadi ketika aku bersama mereka, endorfinku meledak-ledak. Saking meledaknya, suara gue yang biasanya kalau dihadapan orang lain kaya Raisa, kalau bersama mereka berubah jadi Dijjah Yellow xD

Maka itu aku setuju banget dengan kalimat ini "Bersama orang tertentu kamu bisa berubah menjadi kekanak-kanakan, bersama orang tertentu juga kamu bisa bermanja dengan mereka, dan bersama orang tertentu pula kamu bisa berubah jadi dewasa dan bijaksana". Aku ngakak hebat pas ngulang kalimat sakti yang aku, jeng Novi dan Widya sambung-menyambung. Entah kenapa pas banget gitu. Ghaha.

Aku yang ketika bersama mereka, bener-bener jadi apa adanya. Nggak apa adanya lagi, tapi bener-bener jadi gila. Suka teriak-teriak nggak penting gitu. Suka juga apa-apa diketawain. Nggak lucu menurut mereka aja bisa jadi hal yang buat aku sampai ngakak terguling-guling. Saking happynya ngakak, sampai jatuh dari motor kalau pas naik motor. 

Itulah, aku jadi suka berasa orang yang dodol sedodol dodolnya dodol sumpah kalau bareng mereka. Ampun dah. Sudahlahlah dodol, konyol pula. Dan ya meski jatuh dari motor, glesot ditanah gitu, bukannya ngerasa sakit, cepet bangun, atau minta tolong mereka, ya malah ketawa lagi. Ya ampun. Gitu banget aku kalau bareng mereka, nggak ada dewasa-dewasanya. Haha.

Kata orang sih, orang yang paling dekat dengan kita setelah keluarga ya sahabat kita. Tul nggak? Bagi aku juga! Aku biasa cerita banyak hal sama mereka, aku akan merasa tetap nyaman ketika menceritakan apapun sama mereka. Tanpa khawatir rahasia terbongkar. Entah kenapa aku juga bener-bener nggak bisa terlalu lama marah sama mereka. Apapun tingkah mereka, kalau aku lagi marah sama mereka, ya luluh juga akhirnya. Dan kenapa juga aku nggak bisa lama-lama marah sama mereka? Karena aku selalu nggak tahan untuk nggak cerita dan mendengar banyak hal dari mereka. Haha.

Saat kamu bersama seseorang yang kamu nyaman bersamanya, kamu jadi apa adanya :')


PenA
13 July 2016
Tentang kalian,
nggak akan habis aku ceritakan..
Begitu berkesan,
bagitu menyenangkan..

Wednesday, July 13, 2016

Ajak Aku Berlari
Aku ingin berlari..
Seperti ketika masa kanak-kanak..
Mengejar layangan jatuh, 
hanya untuk tujuan itu

Aku ingin berlari, 
tanpa alas kaki
menikmati kerikil-kerikil tajamnya

Ajak aku berlari
Agar peluhku banjir
Kemudian aku berlelah

Bawa aku berlari
Kenapa berlari?
Karena aku ingin membiarkan diri ini mengenyam jalanan kehidupan

Tarik aku untuk berlari
Tapi bukan berlomba
Karena aku tak suka berlomba
Aku hanya berlari, untuk kehidupan



PenA
3 April 2016
Pku

Wednesday, July 6, 2016

Bully Yang Apaan Banget Deh
Happy Ied Mubarak gaes! Haha.

Bahagianya ngumpul bareng keluarga! Yup, aku juga. Apalagi Ramanda -nama panggilan manja bokap- yang biasanya tiap tahun lebaran hanya ngucapin lewat telpon, eh..sekarang bisa ikut lebaran bareng. Rasanya udah 9tahun deh aku nggak lebaran bareng beliau. Dan sekarang? Beneran exited sih, meski rada aneh beliau orangnya. Beliau suka banget pakai baju partai, bahkan tadi, udah datang tamu juga masih pakai baju partai. Haha.

Mengenai parasaan dan hati, Ramadhan kali ini mungkin lumayan berat bagi aku dan mungkin bagi kamu juga. Iyah. Berat :')
Kenapa berat?

Tahu kan, pertanyaan-pertanyaan apa aja yabg terlontarkan pas ngumpul gitu? Nah..oke kita bahas kata sakti itu haha

Kata ini diawali huruf J. Kata yang berawalan huruf J itu emang sensitif banget ditelinga makhluk diatas umur 20 tahun kaya kita. Dan kita-kita ini, biasanya suka jadi sasaran empuk bahan bullyan keluarga, tetangga kanan tetangga kiri, tanga depan, dan ular tangga. Ya mereka. Pura-pura peduli dan nanya, tentang kapan kamu nikah? Siapa jodohmu? Akhirnya dengan berat hati aku sebut juga kata itu -.-

Iya nggak sih? Oke, bahan bully semua. Betul? Bahkan dikeluargaku sendiri, sampai keponakan-keponakan yang giginya baru mulai tanggal aja udah pada pandai ngebully. Rrr.

Aku sendiri nggak mencoba menghindar ketika pertanyaan "Siapa dan Kapan" itu mulai muncul. Memang harus dihadapi. Hadapi aja gaes! Hadapi. Hadapi dengan tabah T.T

Aku yang serius nggak pacaran dan memang nggak mau pacaran itu rasanya apa banget kalau pas ditanya gini..

"Mana? Kok nggak pernah diajak ke rumah? Ajak lha sekali-kali." Ini Wa'ku tiba-tiba menteror aku dengan pertanyaan gitu.

Bukan Khoeriyah Muiz yang kalau menjawab nggak dengan santai. Maka dengan santainya aku bakal jawab, -meski diri ini pengin makan beling sebenernya pas ditanya gitu- "Belum ada tapi. Gimana si. Cariin lha."

"Hlaaa..belum ada apaan, ante ini! Aku baca sms ante cowo-cowo gitu kok yang sms." Keponakan yang nggak ada giginya suudzan cemmacem. Minta dijitak manjahh.

"Yaitu berarti cowo ante kan?"

"Ngarang!

"Cieee..bang siapa itu namanya yaa. Itulah..yang ituuu. Aku pernah baca di hape ante jugaakk." Dan keponakan yang paling hitam ikut-ikutan bikin aku shock. Kayanya terlihat kompak mereka bikin panas telingaku yaa.

"Jadi itu yang buat ante betah banget pegang hape?" Keponakan yang cowo nimbrung bergosip. Tuh! Nambah lagi.

"Siapa sih? Bawa sini. Mba penasaran pula.." Kakak yang beberapa tahun yang lalu pernah galau gara-gara jodoh, sekarang malah niat ngebully aku. Oke gitu ya. Nggak ingat dia pernah muda padahal. Dunia ini semakin keras -,-

"Ya ampun mba, nggak usah didengerin bocah-bocah ini ngomong.." Aku mencoba mengklarifikasi.

"2017 tau pak, ante nikahnya!" Keponakan yang hitam berseru lagi kearah bapaknya dan untuk kemudian dia terkikik ala kuda kepang. Kamprettt! Sejauh itu dia bergosip! Baru kemaren aku liat dia merangkak, dan sekarang udah pandai bergosip kaya emak-emak.

"Wii..2017. Cepet yaa.."

"Sama siapa?" Kan ih, ini lagi ditanya.

"Mau 2017 atau 2000 berapaan. Yang penting aku yang bakal jadi walimu. Maka aku ikut menentukan bebet bibit bobotnya." Bapaknya si hitam yang dari tadi mesem-mesem angkat bicara. Mas tertuaku. Aku merenung dalam atas uacapannya. Tutup! 

Ramadhanmu berat juga? Nggak masalah meski dianiaya gitu dibawa doa, dan berbahagialah bersama keluarga! Meski bekal kena bully, tabahkan hidupmu sobat! Wkwkw.



PenA
Karena menikah 
bukan tentang 2 orang,
tapi tentang penyatuan 2 keluarga!

Friday, July 1, 2016

Hati Kita Bertaut


 
By Penenun Asa
Sebenarnya mungkin, detik ini hati kita sedang bertaut. Kamu begitu resah dengan posisi tidurmu, begitu pun aku, mbolak-balikan badan, dengan mata kita yang tak jua terpejam dan hati kita yang tak menentu. 

Kamu, yang entah telah aku kenal sebelumnya atau tidak, aku yang hanya pernah melihatmu sekilas atau kita pernah berjumpa tapi tak saling bersapa. Kamu, rahasiaNya, yang begitu saja dengan anehnya mampu menautkan hatiku, membuatku sekonyong-konyong mengikuti gerak-gerik dirimu. Kamu bangun, aku pun terbangun. Kita sama-sama mengambil wudhu, ingin segera menumpahkan masing-masing resah kita kepada sang pemilik Resah.

Beruntungnya kita, sama-sama telah menemukan muara pengaduan kita masing-masing.
Hati kita seoalah bertaut. Aku dan dirimu pada gerak-gerik yang sama.
Sebagai wanita aku menangis dan begitupun dirimu, menitikan air mata. 
Entahlah, kita hanya saling merindukan, tapi sama-sama tak mau mengungkapkannya secara langsung. Kita hanya mengungkapkan pada Sang Maha Perindu.

Please, jagalah dirimu. Karena aku juga selalu berusaha menjaga diriku :)


Penenun Asa
1 Juli 2016
Pku







Thursday, June 30, 2016

5 Hal Ini Mungkin Menjadi Alasan Kenapa Kami Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus


Dok spesial


Nah, kalau dipostingan sebelumnya aku memperkenalkan mereka satu per satu, bisa dibaca disini >> Kok Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus Ya? Maka dipostingan kali ini, aku ingin mencoba membedah, kenapa sih kok kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus?

Oke, mungkin diantara kalian yang telah membaca postingan sebelumnya, maka mungkin akan berujar “Karena kalian pernah bersekolah di SMP dan SMA yang sama ndak?”

Right! Jawaban yang benar! Tapi nggak tepat. Karena aku bakal bertanya balik, "Lantas bagaimana dengan angkatan yang lain, yang ketika SMP dan SMAnya bersama juga tapi kok tidak terlihat seawet kami?" Nah, hayolo apa? :p

Dibalik sesuatu pasti ada sesuatu, betul? Nah, begitu pun keawetan kami dalam bersahabat. Oke, mari kita bedah satu per satu mengenai apa aja sih 5 hal yang mungkin menjadi alasan kenapa kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus? 

Nih, aku berikan rahasianya, beserta tips menjalin persahabatan akrab, awet dan teruji secara klinis haha. Cekidott:

1. Menyempatkan Ber-Chat-ria di Grup

3 grup untuk tetap menjalin komunikasi :)
Meski beda almamater, masing-masing punya kesibukan yang luar biasa, dan jarak yang begitu berjauhan, tapi itu bukan kendala bagi kami menjalin persahabatan. Nah, untuk itu, kami selalu menjalin komunikasi dengan menyempatkan ngobrol di grup chat, kami memiliki grup chat sebagai ajang kami untuk sharing, caring dan sweet thinks.

You know? Kami bahkan punya 3 grup chat untuk terus berkomunikasi. Apa aja tuh? Grup Messenger, grup BBM, dan grup Line. Bayangkan, dan ketiga-tiganya aktif semua! Ini kaminya yang terlalu alay atau gimana? Hahaha. Bukan dong, bukan itu, kami ga se-4laY itu kok. Hanya saja, ada alasan tertentu yang membuat kami harus membentuk grup-grup dibanyak sosmed gitu ;)

Grup ini digunakan untuk diskusi, ya meski sering kali yang didiskusikan hal yang remeh temeh. Bahkan saking lebih banyaknya obrolan yang remeh temeh dan nggak penting yang dibahas di grup, bebarapa anggota sering protes keras dan mencak-mencak emosi kaya gini:

“Jangan brisik weiiii. Aku lagi masuk..”

“Kalau masuk, gausah main hape. Hapenya matikan..”

Memekak aja kalian weii..”

“Kami lagi ngobrol nih. Mu gausah mengacau obrolan seru kami.”

“Dan selamat mendengarkan ceramah dosen yaa. Wkwkwk.” :P


Meski ada yang marah gitu, nggak bakal digubris, protes mereka hanya bagaikan iklan sirup ketika di siang hari pas bulan puasa gini. lagian chatnya memang suka nggak tahu waktu gitu. Hahaha. 

Eh..mungkin kalau digubris dan memilih nggak brisik lagi di grup, mungkin grup akan mati, kemudian untuk memulai ngobrol lagi akan terasa kikuk dan perlahan persabatan kita lenyap. Heum..iya, akan seperti itu.  

Tips ke-1 menjalin persahabatan akrab dan awet: Maka kalau kamu ingin tetap awet dengan sahabatmu, tetap jaga komunikasi. Sempatkan ngobrol di grup. Percayalah, hal yang remeh temeh yang diobrolin di grup inilah yang biasanya mampu saling mendekatkan satu sama lain. Dan ketika bertemu, pembicaraan akan lebih mencair dibanding yang nggak pernah ngobrol di grup.


2. Rempong

Duhh..STOP rempong dongs, yuk kita mulai foto studionya :D
Ada kakak kelas yang berujar gini ke aku “Angkatan kalian nih solid ya. Bisa terus bersama.”

Dalam hati aku bergumam “Dia ga tau diaaa. Dibalik sesuatu pasti ada sesuatu. Hahaha. Dan dia juga nggak tau juga, betapa rempongnya untuk mensolidkan kami.”

Jadi..ketika kami membuat rencana untuk berkumpul, itu selalu dimulai dari chat di grup. Awalnya salah satu dari kami melempar ide di grup chat. Nah, itu diskusi ide ngumpul di grup nggak selalu semulus paha cheribel. Selalu adaaaa aja yang diperdebatkan, adu mulut nggak bisa dihindarkan. Ini itu segalanya dibahas, nggak kelar-kelar. Ckckc.

Rencana ngumpul serasa berubah menjadi sidang paripurna DPR yang pakai lempar-lemparan kursi. Bedanya sih kita cuma lempar-lemparan emot unyu aja. Haha. Sekali lagi, masih sebatas tulisan yaa. Tapi kalau ketemu pasti nggak bakalan jadi marah deh, semua kesel dan jengkel yang terlempar di chat, bakalan hilang. Leleh lumer :)

Nggak hanya di chat aja rempongnya, tapi hari H dan setelah hari H rencana pun bakalan jadi hari yang rempong buat kami. Sebelum direncanain udah rempong, pas hari H-nya juga rempong. Setelah hari H masih tetep rempong juga. Hahaha.

Seperti ketika membahas bukber plus foto studio kemarin. Itu rempongnya setengah mati. Kerena kesibukan masing-masing dari kami, maka gobrol di line nggak juga kelar-kelar. Ujung-ujungnya ditelpon satu per satu. Bener-bener dah. Belum lagi pas hari H-nya, Siti yang baru pulang dari kampus, nggak tau harus bawa almamater kampus dia. Vani yang segala minta dijemput di stadion. Kang Ari yang lupa bawa sepatu. Tempat foto studio yang belum juga di lobby. Huahaha.

Tips ke-2 menjalin persahabatan akrab dan awet: Nah, ternyata hal merempong-rempong beginilah yang membuat kami jadi saling memahami karakter kami satu sama lain. Karakter yang amat berbeda. Itu pulalah yang membuat kami merasa saling melengkapi. Kalau kamu ingin tetap terjalin kesolidan dengan sahabat kalian, maka remponglah dengan positif. Nggak masalah kok kalau harus rempong gitu :)

3. Ga Neko-Neko.
Masak bersama di salah satu kost terpilih :')
Meski karakter kami aneh semua. Haha. Tapi kalau ngumpul, kami nggak pernah berbuat aneh-aneh. Kami lebih memilih ngumpul di rumah siapa gitu, patungan beli gorengan, atau masak dan kemudian makan bersama. Yang penting ngobrolnya dibanyakin. Udah gitu aja, nggak ribet. 

Kita nggak kaya yang lain, yang kalau ngumpul, memilih karokean atau nongki ala anak gaul di kafe gitu. Nggakk..kami nggak kaya gitu. Eh..tapi, itu kami karena nggak ada budgetnya atau karena lagi krisis gitu ya? Haha. Ya pokoknya nggak neko-neko lah. :)

Kami ini apa, hanya mahasiswa perantauan. Maka, harus tau malu dong ya, belum punya penghasilan udah heboh-heboh aja fotonya macam foya-foya, padahal orang tua pontang-panting kerja keras. Ya kan? Boro-boro buat karokean atau nongkrong di kafe, shampo di kost kalau abis aja ditambah air lagi :')

Tips ke-3 menjalin persahabatan akrab dan awet: Nggak usah neko-neko. Ngumpul nggak perlu di tempat mahal kok. Kalau memang budget  nggak mencukupi ya udah ngumpul aja di kost siapa gitu. Patungan beli gorengan atau kacang gitu. Itu udah istimewa banget tuh!

4. Nggak Bisa Kehilangan Satu Personil pun

Jalan Sehat bersama IKKS (Ikatan keluarga Kuantan Singingi). 
Kecewa berat nggak sih ketika kamu udah punya rencana matang bareng sahabatmu, tapi dihari H dia berubah haluan, memilih nggak jadi ikut? Kecewa? Sama! Kami juga. Ketika diantara kami ada yang kaya gitu, plintat plintut kaya anak gadis lagi pms, maka tiba-tiba suasana grup memanas. Kata-kata menakjubkan keluar dengan deras.

Bahwa ketika salah satu diantara kami nggak bisa ikut, maka: PERANG! 


Bakalan meletup tuh perang dunia ke 3! Haha.
Seperti halnya pas ngerencanain ikut jalan sehat bareng IKKS, itu sebelum hari H terjadi perang luar biasa. Debat di grup BBM dan fb. Karena hanya aku, Siti, Widya yang bisa ikut, yang lainnya nggak bisa ikut tanpa alasan yang jelas. Wkwkw.

Gimana ya? Hmm, selalu terasa ada yang kurang ketika diantara kami ada yang nggak bisa ikut dalam rencana yang telah dibuat. Meskipun kurang satu aja! Karena sejujurnya, jika dirunut dengan hati, kami sebenarnya selalu saling melengkapi. Ketika ada yang panas, ada yang mendinginkan. Ketika kisruh berdebat, yang mendamaikan selalu ada. Ketika diskusi mentok serasa ga ada jalan keluar, eh..ada yang datang kemudian menjadi jalan terang. Dan ada aja yang menjadi penghibur, ketika ada yang lagi sedih hati. 

Maka, kami nggak bisa kehilangan satu personil pun. Seperti kata LAKI-LAKI yang nggak bisa kehilangan huruf ‘L’nya. Iya! Begitulah kami. Gyahaha.  

Ketika harus perang terjadi diantara kami, karena kekehilangan personil, percayalah itu bukan lebay, itu sebenernya sayang. Iya sayang. Sayang kali sayang sama dengan seribu kali sayang ;)

Karena nggak ingin kembali terulang kejadian seperti jalan santai bersama IKKS, yang pergi cuma 3 orang, maka yang terjadi ketika sebelum hari H foto studio kemaren adalah seposesif ini: -,-

“Yaudah, pokoknya hubungi tu si Widya. Widya tu paling susah. Pokoknya kita harus bisa semua.”

“Mu ajalah yang hubungi Widya. Chat aku yang kemarin aja ga di readnya.”

“Yaudah, mu sabar aja dalam menghadapi dia. Haha. Vani..Vani..jangan lupa hubungi diaa. Jauh pula dia, kasian cewe. Pastikan dia bisa ikut.”

“Okee..”

“Si Mukhlis tu ahh..hubungi lagi dia. Tahan dia biar tetep stay di Pekanbaru. Biar kita bisa ngumpul.”

“Ya udah, aku rayu dia ntar, biar ga pulkam dulu.”

“Ilma. Ajak dia..”

“Siti udah dihubungi? Jangan lupa kabari dia, dia kemaren ga pasti tuh! Pokoknya pastiin lagi.”

Begitu amat pentingnya setiap personil dari kami. Udah kaya anak band, yang melengkapi untuk memainkan permainan musik yang harmonis. Tapi sayangnya kami bukan anak band, hahaha.

Tips ke-4 menjalin persahabatan akrab dan awet: Maka saling membutuhkanlah satu sama lain. Jauhkan ego. Dalam mengajak, kalau perlu main rayu dan pendekatan persuasif personal. Heum..ampuh tuh.

 5. Ketika Ngumpul Bisa Sejenak Melupakan Hape
Hasil paparazzi ketika ngumpul di stadion xD

Ketika kami udah dalam satu tempat, berkumpul dan ngobrol, yang uniknya kami bisa melupakan sejenak hape kami masing-masing. Kan ada tuh, manusia tengil yang ketika ngumpul bareng sahabat-sahabatnya, justru dia masih sibuk updete di sosmed. Statusnya sih ngumpul, quality time gitu, tapi ekspektasinya adalah dia tetep main hape ketika ngumpul. Nah lho..apaan tuh? Quality time dari mana ceritanya?

Maka kami benar-benar  bisa mempraktikan apa itu quality time. Jadi sebodo amat itu yang namanya sosmed ketika kami ngumpul. Karena pernah, diantara kami lagi ngumpul, tapi dia masih main hape, maka bakal kena tegur gini:

“Hei, ini kebersamaan kita lho. Jarang-jarang kita ngumpul gini, quality time nih. Masa maen hape juga lagi. Udah, hempaskan hapemu!” Untuk kemudian yang lain menatap tajam kerah tersangka.

“Ya nih, jarang-jarang kita ngumpul gini oii..” 

Dan si tersangka menggeleperkan hapenya, memasang wajah unyu tanda perintaan maaf. Yup! Begitu kami! bisa sejenak melupakan hape ketika ngumpul. Kecuali memang hal penting dan urgent. Misal ditelpon emak atau bokap, atau ada konflik dengan musuh bebuyutan gitu, baru boleh tuh pegang hape. Itupun atas seizin peserta sidang paripurna. Wkwkw. *lirik Vani*

Akhirnya semua mengerti dan mematuhi ini, ketika ngumpul hempaskan hapemu! Dan hape dipegang ya paling buat paparazzi, fotoin ekspresi hancur buat dijadikan meme ataupun komik. *ketawa jahat* 

Tips ke-5 menjalin persahabatan akrab dan awet: Terakhir ini penting banget. Serius, ini yang paling urgent: hargai sahabat-sahabatmu ketika kamu sedang berkumpul bersama mereka. Caranya? simple, dengan nggak usah main hape aja ketika bersama mereka. Maka mereka merasa dihargai oleh kamu, dan secara otomatis mereka juga akan menghargai kamu. Nah..dengan begitu, hubungan persahabatan kalian semakin hangat dan awet.

Sekian, 5 hal yang mungkin menjadi alasan kenapa sejauh ini, kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus, meski berbeda almamater dan punya kesibukan luar biasa dan beserta tips menjalin persahabatn akrab dan awet. Semoga mampu menjadi inspirasi buat kalian ;) 


Kenyanglah bersama sahabat-sahabatmu selagi belum dipinang! 
Rencanakan banyak hal bersama mereka!
Bertumbuhlah, raih mimpi dan SUKSESlah bersama!




PenA
Kok, ketika kita bersama, waktu terasa begitu cepat ya?
Dari jam setengan 4 sore sampai jam 9 malam. Begitu cepat. Seperti sedetik saja.
Padahal buat ngumpul ini, begitu bersusahnya mencari waktu dan kesempatan.
Adakah hari dimana kita bisa bersama dalam waktu yang lebih lama?
Seperti berkolaborasi karya mungkin, 
atau bekerja di tempat yang sama meski berbeda keahilan? :D
Mungkin? Bisa jadi! Hahaha..
Masa depan kita siapa yang tahu, kan?