![]() |
Pict By : Penenun Asa |
"Kamu pernah merasa kosong karena ketiadaan seseorang disampingmu? Pernah?"
Dasar anak SMP! Begitu aku selalu memanggilnya. Selalu keningku dibuat berkerut oleh pertanyaan-pertanyaan mengerikan yang terlontar dari bibirnya. Tak urung aku mengangguk juga. "Pernah."
"Siapa?"
"Emak. Hahaha. Kalau dalam sehari aku ga denger suaranya, maka serasa kosong jiwaku."
"Anak lelaki yang baik." Pujinya "Selain Emakmu?"
"Haha..untuk saat ini ga ada."
"Emakmu itulah yang dianamakan Sang Full." Ujarnya dengan ekspresi yan tak terbaca. "Jujur dia adalah Sang Fullku.."
"Sang full? Apaan tuh?"
"Itu adalah bahasa kami di KKN." Dia terbahak "Maksudnya, Sang Full adalah seseorang yang membuat kita full, daaaaan tanpa kita sadari kita kosong kalau nggak ada dia."
"Oo..ada pula.." Aku mengangguk-angguk. "Jadi dia semacam charger dihari-hari KKNmu ya?"
"Hahaha..nggak juga sih. Aku becandaaa.."
"Nah kalo ga ada dia? Kamu bakal kosong?" Kejarku.
"Eh..bukan aku yang kosong!" Dia berusaha mengelak. Tapi matanya tak bisa berbohong. "Ops..skip..skip..skipppp!! Kamprettt!" Dia berusaha menggapai kepalaku untuk menjitakku. Tapi dengan sigap aku bisa menghindarinya sambil mengejeknya.
"Atau mungkin kamu akan nyanyi dengan nada lagu Aku Termiskin Di Dunia tapi liriknya diubah jadi 'Where is My Sang Full..?'" Aku terbahak hebat. Dan dia menghujaniku dengan tatapan tajamnya.
"Aih..terus aja lah. Nyesel aku udah curhat!"
"Yaitulah resiko orang curhat, bakal dibully." Aku menyapu sudut mataku yang mulai basah karena tertawa hebat. "Sama kaya orang yang sedang jatuh cinta, resikonya kalau ga rindu ya cemburu. Sedang resiko orang yang sedang rindu atau cemburu adalah sakit..."
"Yang kaya gitu ga ada hubungannya sama aku yaa! Jadi ga usah sok-sok pilu gitu quotesnya!" Nyinyirnya. Dan tawaku semakin berderai.
"Ga pilu. Tapi nyesek kan? Udaahhh..ga usah segan curhat ke aku. Anggap aja aku abangmu." Ujarku serius "And where is Your Sang Full..?"
Dia menarik nafas berat. "Where is my Sang Full?" Ulangnya. "Entahlah. Mudah-mudahan bukan dia. Karena dia hanya membuat wadahku full sesaat. Kemudian dia meretakan wadahnya. Lantas, aku berusaha mengeLEMnya." Wajahnya berubah sendu.
Aku tersenyum. "Ketika anak SMP jatuh dan bangun cinta." Ujarku dalam hati.
Oya, ini adalah rangkain cerita berseraknya hati setelah KKN yang diramu dengan hati yang retak wkwkw.
Nah..cerita2 sebelumny ada disini yaa>>
1. Hati Yang Berserak
2. Nggak Berdarah Tapi Kok Sakit?
Penenun Asa
16 Sep 16
Singhil
Hey, punya kisah yg sama seretak cerita diatas?
Atau pengin curhat sama aku?
Add id line choeriahz yaa :)
0 comments: