Wednesday, June 17, 2015
Sunday, June 7, 2015
Ga perlu koar-koar sama siapapun, kalo kamu lagi berjuang mengejar sesuatu. Mengejar mati-matian untuk suatu harapan yang baik. Ga perlu dikatakan. Toh jalanmu ya hidupmu. Jalan mereka ya hidup mereka. Gini aja deh, simplenya, mimpimu ya mimpimu, ga perlu digembor sana gembor sini. Buktikan aja :P
Kalo kata Nur Amira Hakiki temen di BBM pernah bikin PM gini "Jangan biarkan orang lain tahu susahnya kamu berjuang! Dekap susahmu, luahkan semua dalam sujudmu." Itu artinya, orang lain ga perlu tau masa susahmu, curhatkan aja masa susahmu sama Allah lewat sujud malam panjang. Lihatlah perjalanan indahnya.
Jadi, kabarkan aja pada mereka setelah semua hal yang kamu kejar tercapai. Setelah masa susahmu berakhir dengan kejayaan. Setelah berlelah letih itu berganti dengan senyum bahagia. Ceritakan pula masa susahmu ketika kamu naik. Buktikan dengan bukti nyata, bahwa kamu telah berhasil berjuang. Dan hatimu harus tetap rendah walau telah melewati susahmu dan manaik tinggi ;)
Penenun Asa
Dimanapun tempatnya inspirasi selalu mengena ;)
Monday, June 1, 2015
"Jadi kamu harus melawan ayah dengan ambil jurusan seni lukis!?" Ayah bertanya padaku dengan mengepalkan tangannya. Suasana amat tegang di ruang keluarga hari ini.
"Maaf yah, maafkan Anind. Tapi Anind sama sekali ga yakin di fakultas keguruan. Apalagi ambil jurusan fisika yaah" Aku menunduk. Tak berani memandang air muka ayah. Ibu yang duduk disamping ayah hanya terdiam membeku.
"Jurusan fisika itu amat dicari disini. Apa salahnya kamu coba dulu!! Belum dicoba udah bilang ga yakin!!" Bentak ayah. Aku menggigil. Keringat dinginku mengalir. Sebelumnya ayah tidak pernah sekeras ini padaku."Klo kamu ga ambil guru, terus kamu mau jadi apa klo ambil seni hah!? Mau jadi pelukis jalanan!? Yang mengotori dinding2 bersih jembatan macam di Jogja sana?!" Bertubi ayah berargumen. Aku tetap diam tak bisa menjawab apapun.
Aku memandang ibu. Meminta pengertian.
"Yah.." kata ibu pelan.
"Mau jadi mahasiswa urakan!?" Aku tersentak, kali ini kalimat ayah benar2 membuat hatiku sesak, seolah ada ikatan erat mencengkram tubuhku
"Ayah seni ga seperti itu. Ayah keliru klo menganggap seni seperti itu. Seni itu indah yah. Hidup dengan seni jiwa kita menjadi lebih halus. Dengan seni kita akan melihat sesuatu dengan indah. Dengan seni.."
"Halah..itu cuma syair picisanmu saja! Dengan jadi PNS kamu bisa hidup layak dan terjamin. Dan orang seni itu hidupnya ga terjamin!!"
"Ga semua orang harus hidup untuk jadi pensiunan PNS seperti ayah. Seseorang boleh menentukan jalan hidupnya.." aku memberanikan berkata, membuat ayah kali ini terdiam tak merespon. "Ibu, tolong yakinkan pada ayah. Klo Anind teramat mencintai dunia seni" kali ini aku meratap pada ibu yang masih terdiam bisu.
Ibulah yang paling mengerti bahwa aku sangat suka seni lukis. Dan ibulah yang paling tau perjuanganku mengikuti proses seleksi snmptn jurusan seni lukis dengan syarat yang sedemikian rupa. Ibu jugalah yang memotivasiku tanpa sepengetahuan ayah.
Aku mengambil sepucuk amplop yang sudah kucel dari saku rok seragam dan menyerahkannya pada ibu. Ibu kemudian membuka amplop itu. "Ayah..Ibu..Anind..Anind diterima snmptn di UNY jurusan seni lukis.." aku tak kuasa menahan air mata. Hatiku terasa lega mengucapkan kalimat ini.
Amplop yang telah lebih aku simpan selama sebulan setelah pengumuman snmptn pun sudah dibaca ibu. Ibu menaikkan alisnya membaca surat didalam amplop itu. Tersenyum hangat, kemudian menganguk pada ayah dan menyodorkan surat itu padanya. Ayah memandang ibu tak mengerti.
"Anind mohon..Ay..ayah..ib..ibu restuilah Anind untuk kuliah di jurusan ini.." aku berkata dengan berurai air mata, menunduk tak berani memandang ayah dan ibu. Aku hanya berani melihat tangan ayah yang sekarang makin terkepal dengan keras.
***
Ayah memelukku dan mengecup anak jilbab di keningku.
"Ayah harus selalu mendengar kabar baik darimu nak." aku mengendurkan pelukannya.
"Klo aku sakit yah?"
"Harus sehat2 dan baik2 terus dong.." dia mengacak jilbabku dan jilbabku kusut karenanya. Aku tertawa.
"Kuliah yang serius nak. Serap ilmu sebanyak-banyaknya di Jogja sana. Jangan lupa shalat tepat waktu." kali ini ibu berkata dengan senyum hangatnya. Aku gantian memeluk ibu. Untuk beberapa lamanya aku berada dipelukan ibu. Menikmati saat2 terakhir hangatnya pelukan ibu sebelum kepergianku ka Jogja yang tinggal menunggu hitungan menit.
"Ayah memang sama sekali ga tau tentang seni lukis. Maafkan ayah atas ketidaktahuan ayah tentangmu Nak." Ayah mencangklongkan tas ranselku. "So, I hope you, Anindya Putri anak ayah satu-satuny You must study hard in Universty of Yogyakarta. And raih mimpimu. Buat ayah menjadi ayah yang proud of you nak." Ayah sekali lagi menasehatiku dengan bahasa inggrisnya yang kacau. Maklum ayah adalah guru biologi.
"AHAHAHA..Terimakasih ayah, terimakasih ibu. Anind akan belajar dengan baik. Doakan Anind terus yaa. Anind pamit.." mereka mengangguk dengan senyum hangat. Aku mengecup tangan mereka satu satu. Sekilas aku melihat mata mereka berkaca-kaca. Dengan cepat aku membalikkan badan dan menarik koper agar ayah dan ibu tak melihatku yang kini telah berurai air mata.
***
Aku bersyukur melihat hamparan kota Riau bak karpet hijau dari jendela mungil pesawat. Air mataku tak kuasa tertahan disini. Aku menangis.
Ya, aku diatas pesawat sekarang. Menangis karena aku benar-benar akan pergi meninggalkan landasan bandara SSQ II, menangis meninggalkan sahabat semasa esemaku, serta ayah dan ibu di Riau. Menangis, untuk jalan dari mimpi yang berliku itu semakin dekat. Juga menangis karena pada akhirnya ayah mengizinkan dan merestuiku menjadi seorang pelukis. Seolah kesenanganku melukis, akan sebebas aktor Keenan dalam film perahu kertas.
Lagu A New World-nya Nadya Fatira mengalun dari headset dibalik jilbabku. Dan kini, yang aku rasakan adalah aku hidup di dunia baru. Dunia passion. Aku percaya, bahwa hidup dengan passion akan terasa 'gue banget' meski berliku berlelah-lelah ;)
*Oya, btw tulisan ini ditulis ketika Anindya Putri dr Jateng dinobatkan mjd putri Indonesia 2015 ;)
**Tuh kan, ngomongin pesawat jd pengin ke Jogja lagi. Ya Allah, terbangkan aku dong, ke Jogja lagi :p wkwkwk #ketawajijay
Penenun Asa
Survive menulis dan menulis
Pekanbaru di malam yg intuiting
Wednesday, March 25, 2015
Diceritakan, kami sekelas dapat tugas dimata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Jadi, pak Subhan, dosen kami ini minta kami nyari bentuk soal2 anak SD. Dikumpul kamis besok. Woho..tentulah kami selokal sibuk nyari buku. Terus aku nyari bukunya di toko buku gramedia. Emang deh ya, segala hal tentang toko buku itu, menurut gue menarik banget. Betah berlama-lama kalo di depan rak buku. Cuma buat meriksa judul ma cover buku. Dan ga beli. Hahaha.. #diseretsatpam
Gue udah di lantai 2 toko buku gramedia. Ternyata di lantai 2 ga ada buku2 anak SD. Yang ada malah buku2 tafsir jalalain, hadist tarbawi, motodologi studi quran. Macam2 pokoknya, yang gue ga ngerti sama sekali. -,-
Dari pada buang waktu, maka turunlah gue ke lantai 1. Selain buku2 SD, buku2 pelajaran sekolah, dilantai 1 juga banyak kumpulan novel2 dan dan buku2 motivasi. Disitulah tiba2 mata gue tertumpu pada jajaran buku best seller yg dipampang di rak paling tinggi di depan pintu masuk gramed. Siapakah si penulis buku yg paling best seller itu?? Mau tau?? Serius?? Nanti kamu nyesel deh -,-
Buku best seller itu BUKU GUE TERNYATA!!
Gimana ceritany??
Diterbitkannya emang kapan?
Aaakk..pertanyaan-pertanyaan itu mengetok kepalaku.
TADAAA!!!! Waaa..buku gue ternyata ada diurutan pertama jajaran buku yang paling best seller tahun ini!
Buku berjudul "Story of Choeriah Muiz", mampu ngalahin buku kak Dhira "ketika dhira jatuh cinta" cobaa?? Dan mampu membuat buku "koala kumal" Raditya Dika merengsak ke urutan ketigaa. Ya Allah senengnyaa!! saking girangnya, gue sampai kejodot rak buku, dan buku berjatuhan. Wkwkwk
Tapi gue juga masih ga tau isi buku itu apaan..haha xDD
Koq bisaaa..koq bisa??
Oo..ternyata permintaan buku gue udah menggunung di gramed sejak lama. Tapi stock digudang belom datang. Yaeyalah gimana mau datang! Ditulis aja belom..! bhahahaha. Masih ga ngerti, gimana buku gue itu bisa jadi best seller dan ditunggu penggemar buku, tapi rahasiany adalah: gue ternyata suka jualan di twitter, promoin buku yg baru gue tulis~ kaya Dewa Eka Prayoga gitu haha
Belum dapat buku SD dan gue udah kebangun! -,- #mimpimacamapaini
Sekali lagi ini mimpi yaaa. Ya gitu dehhh, gausah dimasukin ke hati :p
Makasih Ya Allah...
Trimakasih, mimpinyaa..
Paling ga, gue udah bisa ngerasain gimana hepinya jadi penulis buku best seller, meski dalam mimpi :D
Ya Allah..
Jika itu baik menurutMu, maka mudahkanlah aku untuk menulis buku. Gerakan tanganku untuk mampu menuangkan segala ide dan kecemerlangan yang ada diotak, pikiran, hatiku serta disekitarku..
Ya Allah, rahmatilah aku.
Bahwasanya aku mampu karena Engkau yg memampukanku...
Survive and Move!
Monday, March 16, 2015
Tiba-tiba aku tersadar ketika aku nanya ke mba Astin "Siapa tokoh inspirasi mba Astin??" "Ya ibu dongss.." jawaban singkat itu mampu meluluh lantahkan air mataku.
Jika aku diberi waktu yang lebih lama untuk mengenal ibu.
Inilah titik dimana, ketika aku ingin menceritakan tokoh inspirasiku, tapi belum juga nemuin. Orang lain pasti bakal nyebutin "Ibu!" atau "ayah!" untuk jadi tokoh inspirasinya. Tapi aku? Bahkan ga terpikirkan untuk menulis nama mereka sama sekali. Ah..kenapa seperti ini?
Ya, waktuku ga lama untuk mengenal ibu. Dua belas tahun aku bersamanya. Tapi aku merasa belum mengenalnya dekat. Sejak kecil, aku hanya maen. Pulang sekolah maen, kalo ngajinya libur, ya maen lagi. Kalopun disuruh tidur siang, diam diam aku menyelinap keluar kamar buat pergi maen. Hampir tiap hari pulang sore, baju basah basah karena maen di sungai. Udah kaya anak cowo yang gagal.
Pernah, suatu kali ketika dibilangin berkali-kali udah ga mempan, saking bebalnya, aku pualang sore tiap hari, maen ga tau waktu, aku sampai dipukul ibu dengan bambu panjang. Ibu memukul di lengan sebelah kiriku. Memar aku dibuatnya. Sakit, aku menangis sesenggukan. Dan sakitnya, sampai dua hari ga hilang. "Kenapa aku dipukul? Kakak ga pernah dipukul. Semenjengkelkan itukah aku bu? Sampai tega memukulku? " Gumam bibir mungilku kala itu. Baru kali itu ibu semarah itu pada anak-anaknya. T.T
Dari SD, aku ga pernah dapat juara, baik juara kelas, juara lomba ngaji, shalawatan, atau apapun. Aku juga ga seberprestasi kakak-kakakku, aku tau itu. Aku belum bisa membuat mata ibu berbinar sama ketika, dia pernah menceritakan "Mba Astin dulu waktu esema ebtanasnya dapat nilai paling bagus. Ibu naik panggung, terima hadiah, disalami kepala sekolah, ibu seneng sekali, betapa terharunya ibu."
Aku juga belum pernah buat ibu tersenyum bangga, sama ketika melihat foto Raimuna pramukaannya mas Taqin dan mba Udoh di Jakarta "Senengnya ibu liat mbamu dan masmu bisa ke Jakarta Iz. Foto sama lik Arisun lagi :D" kata ibu menyodorkan foto yang baru diterimanya dari Riau itu.
Padahal aku. Aku, ingin sekali mempraktekan apa yang Jamil Azzaini nasehatkan "Tanyakan pada orang tuamu, apa yang membuat mereka bahagia. Lalu kejarlah!" Tapi hanya jawaban ayah yang ku dapat bukan 'mereka'. Jika ada kesempatan bertemu aku ingin bertanya langsung pada ibu "Apa yang membuat ibu bahagia? Maka mulai kini aku akan mengejarnya bu!" :')
Jika aku diberi waktu yang lebih lama untuk mengenal ibu. Pasti aku tau jawabannya. T.T
Sering aku iri melihat seseorang anak yang ibunya masih ada. Mereka masih punya kesempatan buat ngebahagiain ibunya. Atau tiba-tiba aku terdiam, ketika ada seseorang yang menceritakan ibu mereka di depanku. Aku ga tau harus ikut cerita apa. Apalagi ketika mereka yang udah mampu membanggakan orang tuanya. Membuat aku iri, rindu dan berpuisi gini:
Aku,
Begitu menjengkelkankah untukmu ibu?
Sampai engkau tega pergi, sebelum melihatku menjadi yang membanggakan seperti kakak?
Apakah aku senista itu?
Engkau tak mau 'menawar' umurmukah untukku?
Agar engkau bisa melihatku menjadi yang membuatmu menangis haru?
Tak taukah engkau ibu, bahwa aku butuh kasihmu apapun dan kapanpun..
Aku butuh engkau ibu, sekarang..
Maafkan aku yang selama hidupmu hanya menyakitimu..
Rindunya aku pada ibu. Wajah sederhananya. Kalo ada ibu-ibunya temen sekost yang datang, aku pasti selalu cium tangan mereka, aku pandangi mata mereka. Saat itulah aku merasa melihat ibu, walau tetep ga terobati rindunya..
Sering aku berdialog ke Allah dengan bahasa seperti ini:
"Dear Allah,
aku gatau gimana cara menghapus rasa rinduku, aku ke ibuku. Aku gatau Ya Allah. Semakin aku mengingatnya, sedihku, rinduku, semakin bertambah dari detik kedetik. Aku belum membahagiakannya seumur hidupnya.Aku harus bagaimana? Kenapa Engkau tak izinkan aku membuatnnya bahagia sebelum ibu pergi? Apakah Engkau tak sayang padaku juga pada ibuku?"
Dan Allah seolah jawab ngeyakinin aku gini:
"Muiz, Aku memanggil ibumu lebih cepat bukan berati aku tak menyayangimu, juga bukan berarti tak menyayangi ibumu. Justru karena Aku menyayangi ibumulah. Aku mengistirahatkan ibumu lebih cepat dari ibu-ibu yang lainnya. Percayalah. Lakukanlah apapun yang tertulis di 'big planmu' jika kamu ingin membahagiakan ibumu, ibumu melihatmu dari jauh"
Pada akhirnya, aku menarik nafas lega
"Tenang Iz. Allah pasti tau yang terbaik buat kamu, pasti Allah ngerancang sesuatu yang terbaik, jangan berburuk sangka sama Allah. Allah sayang kamu lho, juga sayang padamu ;) Terima kasih Ya Allah :D"
Wednesday, March 11, 2015
Kini atau nanti, mimpi itu masih tetap ada
Kini atau nanti, mimpi itu masih tetap menggema
Kini atau nanti, akan tetap optimis
Otakku bilang "Kalo ga bisa bararti bukan anak Ramanda Iz!"
Hatiku bilang "Percaya aja pokoknya Iz!"
So,
Aku akan menenun mimpi ini
Sampai bersemai ternilai
Sampai aku bersama orang-orang pilihanNya
Untuk berjuang bersama
Menggapai ridhaNya
Percaya deh! Semua pasti ada jalannya
Seolah ada mesin tunel tersendiri
Yang ga terjangkau logika diri
Tangan-tangan kecil ini
dalam genggaman tanganNya
Penenun Asa
Dalam lembar kertas putih aku luapkan
Tuesday, March 3, 2015
BRAKKK!!!
Roe dan Raa yang sedang mengerjakan tugas makalah terlonjak kaget.
"Why?? Koq dibanting hapenyaaa? Ya ampuuun, sayang kan?" Roe memungut dan mengusap-usap hape yang baru dilempar Aw di pojok ruangan.
"AAAKKK...BETE BETE BETE!!"
"Kenapa si Aw? Sampe hapenya dibanting segala?"
"Itu, hape berulah lagi! Baru kemaren aku ganti batrai. Sekarang malah chargernya yang rusak! BETE BANGET AKU!!!"
"Lagi?!" Raa melotot. Untuk keempat kalinya Raa mendengar hape Aw rusak dan ini kelimanya. Mulai dari ga bisa instal bbm, ga bisa dipasang kartu memori, aplikasi yang tiba-tiba uninstal otomatis, pernah juga ga bisa di chas, bahkan sampai batre hamil tua. Miris. Dan ga usah ditanya ke Aw, berapa duit yang udah dia keluarkan buat reparasi hapenya itu. Koceknya sih ga jelas, tapi pastinya udah bisa beli hape tulalit dua biji!
Roe tercekat "Tragedi lagi deh, klo beli hape replika kaya gini. Ga hapenya, ga chargernya. Sama-sama bagus depannya doang." Roe meletakan hape itu disisi Aw.
"Gimana lagi Roe. Sayang kalo ga diperbaiki kan Roe?" Aw menarik nafas panjang"Ahh.. mana uang jajanku bulan depan udah menipis." Aw meringis sedih mengingat itu.
"Yaudah deh, sikapi dengan bijak Aw. Kita ini mahasiswa perantauan. Kalo ga pintar menghemat keuangan, kita ga bakal bisa makan, beli buku, bayar uang warnet, juga fotokopi materi kuliah. Jadi ga perlu lah ngikut-ngikut gaya orang yang tinggi banget. Ya sih sekali-kali liat ke atas dijadikan motivasi, tapi kalo liat atas terus ga akan ada habisnya. Liat bawah deh pasti makin bersyukur."
Aw menunduk lesu memandang hapenya dan mencerna tiap kata yang diucapkan Raa.
Penenun Asa
Flash Fiction pertama, :D
Thursday, February 26, 2015
Tuesday, February 10, 2015
Jadi klo misalnya aku lagi kangen atau keinget temen2 esema, pasti aku dengerin lagu ini :D
Sambil dihayati liriknya, sambil nginget tingkah konyol mereka, candaan mereka yang selalu fresh. Makan bareng dikantin, rujak parti amberegul, ngobrol ngalor-ngidul wetan-ngalon. Bikin mimpi2 gila dibuku mimpi. Gosipin ade kelas yang kecentilan. Gosipin guru killer yang hobi ngasih banyak tugas. Ntar aku puter2 aja tu lagu sampe hape lowbet.. ghahaha
Oke yuk nyanyi lagunya vitamin C :DD *srobot mikrofon
Graduation (Friends Forever) | Vitamin C
And so we talked all night about the rest of our lives
Dan kita pun ngobrol sepanjang malam tentang sisa hidup kita
Where we're gonna be when we turn 25
Akan di mana kita saat berusia 25
I keep thinking times will never change
Aku terus berpikir waktu takkan berubah
Keep on thinking things will always be the same
Terus berpikir segalanya akan selalu sama
But when we leave this year we won't be coming back
Tapi saat kita tinggalkan tahun ini, kita takkan kembali lagi
No more hanging out cause we're on a different track
Tak ada lagi nongkrong-nongkrong karena jalan kita berbeda
And if you got something that you need to say
Dan jika ada sesuatu yang ingin kau katakan
You better say it right now cause you don't have another day
Sebaiknya katakan sekarang karena tak ada hari lain
Cause we're moving on and we can't slow down
Karena kita kan melangkah dan kita tak bisa pelankan langkah
These memories are playing like a film without sound
Kenangan ini terputar seperti film tanpa suara
And I keep thinking of that night in June
Dan aku terus terpikir akan suatu malam di bulan Juni itu
I didn't know much of love, but it came too soon
Saat itu aku tak banyak tahu tentang cinta, tapi ia datang begitu
cepatnya
And there was me and you, and then it got real blue
Dan ada kau dan aku, dan lalu benar-benar tak jelas
Stay at home talkin' on the telephone and
Di rumah saja berbincang di telepon dan
We would get so excited, we'd get so scared
Kita 'kan begitu senang, kita 'kan begitu ketakutan
Laughing at our selves thinking life's not fair
Menertawai diri sendiri dan berpikir hidup ini tak adil
And this is how it feels
Dan beginilah rasanya
CHORUS
As we go on, we remember
Saat kita melangkah, kita teringat
All the times we had together
Waktu yang kita lewati bersama
And as our lives change, Come whatever
Dan saat hidup kita berubah, apapun yang terjadi
We will still be, friends forever
Kita kan berteman selamanya
So if we get the big jobs and we make the big money
Jadi jika kita punya pekerjaan besar dan kita hasilkan banyak
uang
When we look back now, will that joke still be funny?
Saat kita mengenang, akankah candaan itu tetap lucu?
Will we still remember everything we learned in school?
Akankan kita tetap ingat segala yang kita pelajari di sekolah?
Still be trying to break every single rule
Masih terus mencoba melanggar setiap aturan
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Akankah si bodoh Bobby jadi pialang saham?
Will Heather find a job that won't interfere with her tan?
Akankah Heather dapatkan kerja yang takkan halangi kulit
sawo matangnya?
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Aku terus berpikir ini bukanlah perpisahan
Keep on thinking it's a time to fly
Terus berpikir ini saatnya untuk terbang
And this is how it feels
Dan beginilah rasanya
CHORUS
La, la, la, la; yeah, yeah, yeah
La, la, la, la,
we will still be friends forever
Kita kan berteman selamanya
Will we think about tomorrow like we think about now?
Akankah kita berpikir tentang hari esok seperti pikiran kita
sekarang?
Can we survive it out there? Can we make it somehow?
Bisakah kita pertahankan itu? Bisakah kita mengatasinya?
I guess I thought that this would never end
Kukira pikirku ini takkan pernah berakhir
And suddenly it's like we're women and men
Dan tiba-tiba rasanya kita perempuan dan lelaki dewasa
Will the past be a shadow that will follow us round?
Akankah masa lalu jadi bayangan akan terus ikuti kita?
Will these memories fade when I leave this town
Akankah kenangan ini pudar saat kutinggalkan kota ini
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Aku terus berpikir ini bukanlah perpisahan
Keep on thinking it's a time to fly
Terus berpikir ini saatnya tuk terbang
CHORUS (3x)
Saturday, January 17, 2015
Kali ini kayanya aku pengin share cara nabungku. Jadi mulai akhir2 ini aku lagi ngelola uang berdasarkan 4 macam penyimpanan. Setelah dikalkulasi dan dikurangi semua pengeluaran mulai dari pengeluaran listrik, uang kos, buat sedekah/infak juga, uang kas kampus, uang bensin, maka ada 4 ruang penyimpanan yang aku kelola yg harus diisi tiap bulannya.
Kenapa tiap bulan?
Aku pikir inilah awal yang baik buat mendisiplinkan diri untuk masalah keuangan kita diawal tahun ;) #bijak
1. #Thepowerof20rb
Ini terinspirasi dari akun twitterny mas ippho santosa yang judulnya the power of 20rb. Dengan kekuatan duit 20rb, kita bakal kaya raya. Enggak juga sih, biar mata kita jadi ijo :p
Ada 2 pilihan yang disodorkan klo mau ngikutin nabung ala mas ipho ini.
Yang pertama nabung klo "nemu duit 20rb". Jadi berapapun jumlahnya klo kita udah nemu duit 20rb, semua duit itu harus ditabung. Ga pandang bulu deh!. Misal kita nemu 5 lembar duit 20rban, ya harus ditabung semuanya itu duit. Gausah disayang-sayang. Toh juga masuknya ditabungan kita. Untungnya klo kita pke pilihan tabungan yang pertama adalah duit kita nambahnya cepet, tapi ruginya klo gada duit sama sekali, berarti kita ga nabung.
Yg kedua adl nabung 20rb berdasarkan tgl yg udh kita pilih buat nabung. Ya misal kita udah pilih ditiap tgl 10 pada tiap bulan kita bakal nabung. Maka tgl segitulah kita nabung. Dan bisa banget kita pilih 2 kali dalam sebulan. Tanggalnya terserah sesui selera. Ruginya pilih model nabung yang kedua ini adalah kita ga bisa banyak2 nabung, tapi untungny kita dipaksa nabung rutin. Mantap kan? :P
Klo aku udah netapin ditanggal 14 dan 28 aku harus nabung 20rb. Terus aku tulis tuh di remender hp. Pke dikasih alarm kenceng segala dan Alhamdulillah ini udah rutin, bahkan dari esema malah. Dari tabungan #thepowerof20rb aku bisa beli apa yang aku inginkan. #ayeeey
Masa kuliah ini aku ikutin dua metode ini sekaligus. Klo ada duit 20rb langsung ditabung dan tiap tanggal 14 dan 28 aku juga nabung. Tapi ntah kenapa ga nambah2 juga tabungannya hahaha.. #maklumanakkost
Syarat yang terpenting pke metode nabung #thepowerof20rb adalah duit 20rban itu didapat dari uang kembalian. Bukan dari tuker menuker duit. Dan yang paling penting, kita rutin jangan menunda nunda. Camkan ituh! :P
2. #NabungAcak :p
Ini nabung maenstrem kaya yang ada didunia ini, jadi udah biasa bangett :p #eeaabelagu
Nabung acak ini penerapannya adalah klo aku nemu duit 2rban 1rban 5rban ato 10rban cantik, masih kaku, kaya dari pabriknya, langsung ditabung dengan dangan semangatnya tanpa pikir panjang..Ngahaha.Klo tabung model ini, duitnya ga bisa banyak2. Soalnya duit maksimal tergede cuma. Mmm..maenstrem ya, tapi patut dicoba nih yaa.. O.o
3. #hasilkeringat
Hasil keringat nabung ini berkisah, si choeriah habis ngamen diperempatan atau habis ngegembel dipasar, atau bisa jadi habis nyari jangkrik. Hasil ngamennya itu ia tabung. Ga boleh dipake sebelum banyak :p
Hasil dari kringat ini, 10%nya disedekahin dan selebihnya boleh banget dipake buat beli apapun. Oo..tapi syaratnya duit hasil keringat ini, setelah diambil harus nampak dibeliin seseuatu yang dipandang bisa mata. Misal dibeliin pulsa buat nelpon yg family di kampung. Atau beli baju. Oke lha bisa dimengerti..:p
4. #duitngerasaberdosa
Suatu kali, dikala senja menyapa. Dikala sore udah mulai ngaji di masjid deket kostan. Dikala hari belom mandi, tapi badan tetep bau wangi :p ada salah satu temen bmqu brodces. Ini orang emang ngeselin nih. Hobinya brodcesin kontak bbm dia #emosi. Ehh..tapi kali ini brodces dia bermanfaat. Judulnya 'simple sedekah'. Dia ngasih beberapa opsi tentang beberapa sedekah yang simple banget. Ya salah satunya sedekah dengan dengan cara ini>>
Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 1-5ribu ke dalamnya, jika sudah 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah
dengan uang tersebut. Lakukanlah ini setiap bulan.
Ya jadi ibaratnya kita nabung karena kita ngerasa berdosa. Ga banyak duitnya, cuma uang receh ribuan. Ntar semua duit yg terkumpul dalam sebulan atau beberapa bulan itu kita sedekahin ke yang membutukan. Klo nabung model ini, aku baru aja dimulia awal tahun ini. Dan kayanya bakal terisi penuh nih. Soalnya aku berasa punya banyak dosa buat orang2 disekitarku. Oke makasih teman atas bcnya. Inspirasi nulis.
Oke simple kan? Ayuk mulai nabung. Terserah deh mau model nabung yang kaya apa. Sebisa mungkin sisihkan uang kita buat masa depen kita, juga buat orang2 disekitar kita. Meskipun ga banyak klo rutin pasti terasa hasilnya ;) #seriusnggaboong
Jadi kakak2ku yang tersayang, yang biasa ngirimin duit aku atau ayahku yang tercinta yang duitnya di pake choeriah muiz diperantauan, kalian jangan khawatir, Aku bakal mengelola duit yang kalian kasih dengan baik dan amanah.. ;)