Monday, July 31, 2017

Ternyata Gue Ganggu Sarang Semutnya
Gue suka sekali tinggal di kompleks perumahan baru gue, rumah yang gue tempatin sekitar pertengahan April lalu. Selain karena lingkungannya yang warganya kebanyakan adalah keluarga berumah tangga, tinggal disini juga membuat gue lebih tenang dalam mengerjakan skripsweet. Yang paling gue favoritkan adalah gue bisa menyaksikan aksi bocah-bocah berlarian disekeliling kompleks dan satu lagi gue bisa mengeksplore hal-hal keren lain disekitar kompleks gue dalam potret.

Iya, dalam hobi baru gue menjadi Androidgrapher! #eeaabegaya #udahnikahinaja

Nah, tadi sebelum maghrib ketika gue nyari es batu buat bukaan, gue nemu sunset yang sayang banget dong kalau gue lewatkan begitu aja. Maka gue beraksi langsung tuh, mempraktikkan ilmu baru memotret menggunakan android yang gue pelajari lewat YouTube. Gue memgeksplorasi apa itu yang disebut Komposisi, Framing dan Perspektif dll. Emang ribet gitu ya bahasa fotografi. Ahaha.

Ketika gue lagi ambil angle yang bagus, mengambil Framingnya (dalam memotret ada yang disebut Framing atau bingkai. Yaitu kita meletakkan objek yang akan kita potret berada disekililing objek lain) dan komposisi (yaitu meletakkan objek pada tiga titik garis layar potret) matahari sore ngikutin sesuai tutorial yang gue lihat di Youtube. 

Ga bilang ya kalau mau nongol. Tautau udah gigit aja 

Pas gue lagi asik ngambil moment sinar matahari yang mau tenggelam itu, ga sengaja tangan gue menyenggol pohon Hati. Gue ga  ngerti nama pohonnya apaan, gue panggil aja pohon Hati. Ahaha. Berkali-kali. Ini ga sengaja tapi berkali-kali. Ternyata di pohon hati itu ada sarang semut merah. Sontak semut itu keluar dari sarangnya dan menggila naik menyerang tangan gue. Guenya kelabakan. Untung aja gigitannya ga sakit. :") #purapurasokkuat

"Kok bisa sampai kegigit gitu? Kenapa harus senggol menyenggol pohon hati coba? Petakilan banget sih" Ahaha. Gue jadi tiba-tiba ngomel sendiri digigit semut gitu. Tapi sambil motretin semutnya juga. Ahahaha.

Senjanya di kompleks perumahan gue :D

"Kan. Kenapa harus mengganggu sarang semut coba? Kalau fokusmu adalah mengambil moment cahaya matahari sore? Kena gigit semut jadinya, kan? Sakit, kan?"

"Kan. Kenapa harus mengganggu hati cewek lain coba? Kalau fokusmu bukan pada cewek itu? Sakit tau, cewek digituin. Semut aja diganggu bisa marah, gimana hati cewek. DASAR COWOK!" Teriak gue, dalam hati. "Itu makanya, jangan suka ganggu."

#damn #lohkok #iniapasih #malahbapersendiri

Kemudian gue ngacir beli es batu, ketika abang-abang yang lagi bermain takraw mulai memandang aneh kearah gue.


*ini kalo ada anak fotografer baca ini tolong tegur aja gue ya kalo salah penulisan atau salah mengartikan. Gue ga mau dibilang sok tua, eh sok tau, karena guenya jg baru belajar


Penenun Asa
31 Juli 2017
Mana tau bisa jadi tukang potret beneran kan,
Yg pake kamera profesional gityu ~

Wednesday, July 12, 2017

Tulisan Receh

Pict By: PenA


"Masih suka nulis?" Kata seseorang kepadaku.

"Masih."

"Ah, tapi kok akhir-akhir ini jarang posting lagi ya?"

"Emang siapa sih yang suka tulisan receh kaya tulisan-tulisanku itu?"

"Hahaha, iya sih emang receh banget. Aku juga heran kenapa aku bisa suka baca tulisan recehmu itu?" Dia menggaruk tengkuknya.

"Kurang asem. Aku suka bilang, bahwa tulisan-tulisan yang ada di blogku adalah tulisan jujur. Aku pernah nyoba jadi orang lain, tapi tidak dengan tulisanku. Tulisanku selalu menampilkan keapaadaannya aku."

"Kata orang sih gitu, kalau pengin mengenal seseorang dan kedalaman hatinya, baca tulisan-tulisannya. Karena tulisannya adalah cermin jiwanya, kejujurannya, bagaimana kepeduliannya dan kemana pemikirannya berarah." Katanya merenung dalam. Keningnya berkerut, bola matanya mengarah keatas, hei, dia tipe visual! Haha.

"Yup! Aku setuju. Ada satu blogger yang aku ikutin dari aku SMA. Mengenalnya meski hanya lewat tulisan-tulisannya tapi mampu membuatku menjadi lebih baik. Mungkin karena tulisan-tulisannya yang jujur dari hati kali ya? Maka kejujuran itu sampai ke pembaca. Khususnya aku." 

"Siapa dia?"

"Kak Dhira. Nadhira Arini. Karena tulisannya, aku sepakat untuk ga pacaran sebelum halal, meski lingkungan habis-habisan nge-bully aku yang katanya kuno bin culun karena ga mengenal pacaran. Coba, nyebelin banget ga sih. Gara ga pacaran dibilang kuno?!" Omelku, geregetan karena sering dibully hal yang sama berulang kali. "Dan tulisan-tulisannya itu mampu banget menguatkan aku untuk tetep ga pacaran dan menjaga diri. So, akhirnya gue bodo amat sih dengan mereka-mereka yang suka nge-bully gitu, Sumpah! Ahaha"

"Wah!" Matanya mengerjap-ngerjap takjub. "Sebegitunya ya?  Jadi ada quotes yang bilang bahwa kita akan jadi seperti yang kita baca, ternyata bener ya. Dan itu terbukti di kamu lho." 

"Hooh. Aku dulu pengin memperbaiki diri, dan untungnya ketemu tulisan kak Dhira! Maka kalau pengin memperbaiki diri dan hati, baca deh tulisan yang membuat jiwa  kita semakin baik, yang penulisnya menulis dari hati, mengungkapkan suara-suara kritisnya lewat aksara."

Dia mengangguk-angguk tanda setuju. 

Kemudian kami sama-sama menyelami pikiran masing-masing.

"Eh. Mmmhh, aku suka tulisanmu. Mengalir, sederhana dan keAKUan banget."

"Eh. Terimakasih." Jawabku tersenyum manis kearahnya.







12 Juli 2017
Penenun Asa
Di grimisnya Ujung kamar

Gerimis unch begini, tiba-tiba terputer lagu Kunto Aji tau ga sih, yang judulnya Marcusuar! Karena liriknya yang oke banget, jadinya gue puter berulang-ulang. Ahahaha. 

Percaya atau ga percaya, setiap gue nulis satu tulisan di blog, pasti selalu ada satu lagu yang yang gue puter berulang-ulang sampai tulisan gue kelar.

Kenapa bisa gitu sih?

Gue merasa kalau banyak lagu yang diputer, maka otak gue juga ikut muter-muter. Bhahaha. Makanya, gue selalu pilih satu lagu yang bakal diputer buat menemani gue nulis sampai akhir. Biar inspirasi nulis gue itu tetep bagus. Dih, gaya banget. Udah belagak banget kaya penulis top gitu ya. Wkwkw. Ya mohon doanya aja ya. Gue ga berharap nulis buku sih, tapi kalo ada yg nawarin ya Alhamdulillah sekali ahaha #eeaa

Monday, July 3, 2017

Buat Apa Kita Ngumpul? Kalau Kamu Sibuk Main Hape?

Pict: Istimewa, paparazi pas bukber.

"Sstt, Uda, Uda, Udaa tengok dibelakang kita." Bisikku. Si Alim melirik ke belakang. "Apalah gunanya ngumpul kalo main hape masing-masing kan?" Bahakku.

"Whahaha. Iya mbel. Sibuk masing-masing dengan hape mereka ~"

"Buat apa kan Da?"

"Bagus mereka bukber di grup chat aja mbel. Ngucapin selamat bukber, sambil baca doa buka puasa di grup. Dari pada ngumpul bukannya ngobrol, malah sibuk main hape masing." Kemudian kami berdua terkikik jahat. Aku potret momen ini. Meja mereka doang soalnya yang pas bukber, masing-masingnya malah main hape. Sedang meja yang lain asik diskusi. "Mbel, mungkin mereka lagi bikin status "Lagi bukber bareng teman se gank nih" Terus mereka aplod foto lagi bukber. Wkwkw."

"Iya banget tuh Da, udah ketebak. Wkwkw."

Gue paham, ketika seorang teman meng-upload foto kebersamaan itu berarti tanda sayang, menghargai kebersamaan yang telah tercipta. Lantas bagaimana ketika kebersamaan itu cuma ada difoto-foto saja? Ketika berjumpa malah asik dengan hapenya masing-masing, asik balas chat sana-sini. Lupa kalau didepannya ada teman yang butuh diajak ngobrol. Aih! Bagaimana coba?

BAKAL KZL GA SIH PUNYA TEMEN KAYA GITU??

KZL, kan? Gue juga KZL banget tuh! Gue merasa ga dihargai banget sama temen yang kaya gitu.

Ada satu masa dimana gue pernah bela-belain buat jumpa teman. Dia yang jarang gue jumpai, gue yang kangen juga saat itu sama dia. Padahal gue punya urusan yang urgent banget harus diurus, tapi bener-bener gue prioritaskan dia dulu. Tapi ketika kami udah berjumpa, dia sibuk main hape, ketika gue ajak ngobrol, dia mandang gue sekilas dan ngobrol lagi dengan matanya yang tetep mengarah ke hape.

Coba bayangkan? BETE kan digituin? KZL juga kan? Detik itu juga gue merasa waktu gue terbuang percuma. Gue telah menghabiskan waktu dengan orang yang ga menghargai gue sama sekali.

Maka pada akhirnya gue lebih suka teman yang lebih mentingin quality time. Pas ngumpul lebih dibanyakin sharing, caring dan smart thinks-nya. Tau kapan dan dimana harus main hape. Teman yang benar-benar menghargai kebersamaan dan ga mau melewatkan kebersamaan tanpa ngobrolin banyak hal. Dan gue akan benar-benar menghargai dan mempertahankan teman-teman model begitu. Iya, kamu teman-temanku ;)

Jadi buat apa kita ngumpul kalau kamu masih sibuk main hape? Cuma mau dibuat status? Cuma mau diunggah foto kebersamaannya? Biar apa sih? Biar dilihat orang keren banget gitu?




PenA
3 Juli 2017
Singhil 
Terimakasih ya telah menjadi temanku yang menghargai kebersamaan dengan tidak main hape ketika bersamaku. :)

Thursday, June 1, 2017

Ajari Aku Untuk Tidak Salah Dalam Jatuh Cinta
Ajari aku untuk tidak salah dalam jatuh cinta. 
Tidak pada cinta yang salah, tidak lagi pada orang yang salah. Karena menyakitkan ketika harus mencintai kemudian patah hati. Seketika itu juga hati berserak.

Akhir-akhir ini gue berpikir untuk lebih baik jadi orang yang sulit saja buat jatuh cinta. Sulit juga merasa nyaman pada cowok. Kenapa? Karena ketika mulai jatuh cinta pada seseorang nyatanya membuat kita ga fokus dalam banyak hal. Dan tentu saja, bukan hal yang menyenangkan ketika harus jatuh cinta pada orang yang belum tentu bakal jodoh kita. Kan belum halal.

Oke. Tapi bukan berarti menutup hati. Menutup mata. Menutup rasa. Kalau ternyata ada seseorang yang hadir, selalu ada, menghargai kita dan setia banget dengerin obrolan recehan kita. Yuhu, pastinya yang kaya begitu yang bisa banget bikin kita jatuh cinta. Iya kan?

Bahkan dalam pertemanan pun diawali dengan kenyamanan. Karena dia mampu menjadi pendengar kita, pun karena kita mampu menjadi mendengar dia. Nah, itu versi nyaman dalam pertemanan! Kalau versi bukan teman hampir sama sih.

Eh, kata orang kalau udah nyaman pasti cinta. Iya ga sih? 

Ga juga. Sesama temen disebut cinta? Misal gue cewek nih, nyaman berteman sama cewek karena dia selalu ada, dia selalu denger curhatan gue, bahkan obrolan receh, nah kalau kaya gitu disebutnya jatuh cinta? Ga kan? Apasi. Menurut gue kalau sesama temen kaya gitu sih, nyamannya lebih ke sayang. Unchhh, banget gitu kalau ke sesama cewek. Tapi bakal geli deh ya kalau bayangin unchhh-nya antara cowok dengan cowok. Haha.

Gue ga tau nyaman itu kaya gimana. Kalo menurut versi gue sih, kalau kita udah mulai terbuka menceritakan banyak hal padanya, mulai dari bahas yang serius sampai recehan, mulai dari bahas investasi sampai gorengan, merencanakan banyak hal, itu baru disebut nyaman.

Gitu sih. Ga ribet-ribet. Soalnya gue juga bukan orang yang gampang cerita hal-hal serius ataupun recehan pada cowok. Malah gue termasuknya orang yang berhati-hati kalau buat cerita-cerita kaya gitu. Entar takutnya keterusan nyamannya, jatuh cinta. Coba gimana? Patah hati lagi entar, susah lagi buat move on. T.T

Poin yang paling penting sih, jangan mudah nyaman. Apalagi kalau cuma sekedar diajak pacaran. Basi. Yang paling utama nih, hindari untuk ga dengan mudah cerita banyak hal pada lawan jenis. Pengalaman banget gitu ya, ternyata curhat bisa berubah jadi cinta. Ahaha. Gembel.

Iya kali curhat bikin lega, tapi lebih baik curhatlah pada teman atau sahabat terbaikmu, jangan pada lawan jenis yang bakal beresiko banget jadi nyaman. Karena ternyata kenyaman itu lebih sering berawal dari saling CERITA, MINTA PENDAPAT dan CURHAT pada lawan jenis. Misal cewek, curhat sama cowok. Terus si cowok ngasih solusi dan nenangin si cewek yang bikin hati si cewek adem banget, melebihi air dari kulkas. Itu gue yakin, hati si cewek bakal berserak jadinya. Ahaha.

Kayanya bagi gue, cukup sekali saja pernah patah hati gara-gara terlanjur nyaman pada cowok. Selanjutnya gue mau nyaman hanya pada cowok eh lelaki atau pria yang telah sah saja nanti. Ghahaha. Boleh ya? 

Udah sih, segitu aja. Receh banget emang. Habisnya tadi sempet ke ingat ibu, jadi lagi pengin menghibur diri dengan menulis tulisan ini.

Kapan-kapan gue pengin cerita kenapa gue ga pacaran. Boleh? Karena beberapa temen gue pengin gue tuliskan itu. Penting ga sih? Kira-kira bagus ga kalau gue tulis? KENAPA GUE GA PACARAN. Gue kok jadi pen ngakak gitu baca tulisan yang di caploks, ga sopan. Ya pokoknya saran dan kritiknya ditunggu deh gaes :)



1 Juni 2017
Dapur kost haha
Pku 

Friday, April 28, 2017

Kehilangan


Dok Spesial : Seusai ujian skripsinya mbah Mia

"Mbel  kamu tau ga? Aku kemarin balik ke kost lama. Dan aku masuk kost lama berasa orang gila."

"Kenapa emangnya mbel?"

"Tiba-tiba pas aku aku buka pintu kost lama terus manggil gini "Mbah Il udah pulang? Mbah Mia?" Aku berjalan ke arah pintu kamar mereka "Mbahh.." Aku panggil sekali lagi. Padahal aku tau mbel, ga akan pernah ada jawaban dari mereka.."

"Kamu kehilangan mereka ya mbel?"

"Iya. 4 tahun kami lewati bersama suka duka sekost. Harus berpisah secara dadakan." Aku memalingkan wajah dari si gembel. Menyembunyikan mata yang telah berkaca-kaca.

Aaa..rindu. Beberapa hari ini terasa sekali kehilangan mereka. Aku yang ngerasa lebih cape dari biasanya. Ngerasa lebih hampa dari biasanya. Ngerasa ga full dari biasanya. Kosong sekali.

Kami biasanya jarang terpisah lama. Paling lama pas liburan semester dan lebaran atau pas KKN kemarin. Dan kali ini kami bakal terpisah, lebih lama, sangat lama, bahkan jarang untuk berjumpa lagi.

Mbah. Boleh cengeng ga?

Selamat berpisah, selamat menjalani hidup masing-masing, selamat menjadi wanita sukses dan bermanfaat dengan gelar yang telah diraihnya.

Dok Spesial : Seusai ujian skripsinya mbah Ilma

Dan ini quotes dari kami selama kami bersama:

"Temen sekelas belum tentu bisa jadi temen sekost kita, tapi temen sekost bisa buat jadi temen sekelas kita."

"Temen sekost ga pernah kaget tentang jeleknya kita, tapi temen sekelas bisa jadi mereka yang paling kaget ketika tau jeleknya kita."

"Orang diluar hanya tau bagusnya kita, tapi temen sekost tau bagus jelaknya kita diluar kepala."

Dan yang paling tau jeleknya gue ya mereka. Dan bersyukur banget mereka masih terima gue dengan baik.

Love you mbah. Bahwa jalan yang kita lewati itu sampai disini, jalan perpisahan. Dan kita harus melewati jalan yang berbeda ini :')

Aa..rindu T.T




PenA
27 Apr 17
Pasti bisa, pasti kekejar.
Insya Allah, tunggu aja :)



Friday, March 10, 2017

Foto Tampak Gigi
Dok Spesial
Gue selalu suka foto dengan ekspresi yang tertawa lepas atau yang senyum dengan tampak gigi. Menurut gue lebih menarik aja. Karena ketika suatu saat gue membuka lagi hasil foto-foto tersebut, ternyata mampu buat gue bahagia, untuk kemudian mampu juga memperbaiki kondisi hati dan pikiran gue yang semisal lagi kacau balau tak menentu. Wkwkw. 

Nah, foto tampak gigi nggak hanya bikin bahagia yang melihat lho. Ternyata nih, foto dengan tampak gigi lebih disukai dan dianggap lebih menarik. Hasil survei dari Cofee Meets Bagel menyatakan bahwa lelaki atau wanita dianggap lebih menarik ketika tersenyum dengan tampak gigi sebanyak 79% yang menyukai, 16% lain menyukai foto dengan ekspresi tidak tersenyum dan hanya 5% yang menyukai foto tersenyum tanpa membuka mulut.

Nggak hanya disukai aja lho, ternyata seseorang yang difotonya memperlihatkan ekspresi tersenyum memperlihatkan gigi mempunyai harapan hidup lebih panjang. Phychology Today dalam situsnya mengungkapkan dengan tersenyum akan menunjukan bagaimana orang-orang menjalani hidup mereka. Menunjukkan apakah lebih bahagia atau sedih? Memperlihatkan lebih optimiskah atau mudah menyerah? Lebih sosialkah, atau cenderung tertutup?

Nah, jadi gimana? Masih nggak mau foto senyum yang memperlihatkan gigi? :p

Dan ketika gue membuka foto2 kalian, ngakak kemana-mana gue dibuatnya xD


PenA
4 Feb 17
Pku
New Life! New Beginning! New Resolution!
Tulisan hari ke-5 di #28haribercerita
dimodif 10 Mar 17
Gue hampir lupa buat posting, eh ada yg ngingetin.
Wkwkw, terimakasih udah diingatkan buat nulis, buat ngepost juga :)

Wednesday, February 8, 2017

Wanita Itu Egois
Siapa yang lebih egois hayo? 

Wanita itu egois ya. Ingin terus diperjuangkan, tapi masih memasang tampang cuek dan arogan.

Wanita itu egois ya. Inginnya dikejar, tapi ketika dikejar justru menghindar.

Wanita itu egois ya. Hanya ingin dimengerti, tanpa mau mengerti..

Betul kan wanita egois?

"Iya banget, wanita egois." Begitu gumam para lelaki.

Tidak, wanita tidak egois.

Sekali lagi "Tidak wahai para lelaki. Wanita itu tidak egois. Sini deh, aku ceritakan yang sebenarnya. Rahasia wanita. Dengarkan baik-baik. Karena ini penting bagi kalian yang ingin memahami wanita secara singkat." 

Tidak. Mereka tidak egois. Wanita itu perlu keyakinan dihatinya. Mereka memilih dan melihat kesungguhan lelaki yang memang sanggup bertahan dengan tingkah cueknya diawal. Karena setiap wanita yang baik tentu akan mempertahankan diri agar tak mudah digoda lelaki. 

Jika hari ini dia cuek pada kalian, cek diri deh, mungkin saja karena selama ini kalian belum mampu menyentuh hatinya. Belum mampu juga menjadi tempat ternyamannya untuk berbagi cerita.

Jangan pernah bilang sudah berjuang mendapatkannya, berusaha menyentuh hatinya, dan mencoba menjadi tempat ternyamannya, jika mendengar cerita kesehariannya saja tidak pernah! 

Maka, teruslah disisinya. Menemaninnya. Dengarkan ceritanya. Bersabarlah lebih dari sabar dalam menghadapinya. Meski dia berkata "Tidak" "Gausah" "Jangan" "Ga apa-apa" itu adalah kata-kata penguji untukmu. Apakah kamu peduli padanya atau tidak. Atau apakah kamu memang tetap bertahan disisinya atau tidak. 

Karena indikasi seorang wanita yang telah nyaman dan telah mulai meletakkan hatinya pada kalian adalah ketika dia tak segan berbagi cerita hal-hal yang telah ia lakukan sepanjang hari, bercerita hal remeh-temeh.

Kalian tahu itu? Tidak?

Ah, kalian. Maka jangan sok menyimpulkan bahwa wanita itu egois. Kalian hanya belum memahami wanita. Jika kalian telah paham dirinya, mampu menyentuh hatinya, maka hatinya selamanya untuk kalian. Dia akan melihat kegigihanmu dalam memperjuangkannya kok :)

Wanita itu egois? Dih, jangan-jangan, justru kalianlah para lelaki yang egois :)



#28haribercerita

8 Feb 17
Pku
PenA
Jika aku susah, carilah yang mudah bagimu. 
Jika kamu tak sabar, carilah yang lain.
Atau jika kita berjodoh, biar Allah yang ambil alih skenario kita..

Saturday, February 4, 2017

#28HariBercerita
Pict : PenenunAsa 

Gue lagi nantang diri gue buat konsisten nulis one day one paper, dengan membuat tagar #28HariBercerita. Jadi, dalam satu bulan full di bulan Februari ini, gue bakal menulis rangkaian perjalanan gue melewati bulan ini. Dan nantinya bakal gue share di wattpad.

Kenapa #28HariBercerita?? Kenapa di Februari?

Jadi sebenernya gue udah ketinggalan challenge nulis di Instagram di Januari lalu. Padahal rame banget tuh yang ikut, sayang aja gue tau info ini belakangan, karena udah lama ga buka grup nulis di whatsapp T.T

Judul challenge itu adalah #30HariBercerita. Nah, challenge ini sendiri adalah tantangan menulis dalam satu bulan full diawal tahun 2017.  Jenis karya bebas, baik berupa puisi, cerita, cerpen, narasi atau apapun. Yang jelas, cerita dan gambar adalah orisinal milik pribadi. Kemudian tulisan kita ini, nantinya di tag ke instagram @30HariBercerita dengan tagar #30HariBercerita. Karya terpilih bakalan di repost sama si mimim @30HariBercerita.

Setelah 30 hari di Januari berakhir, maka berakhirlah challenge ini. Tapi bukan berarti berakhir pula aksi menulisnya lho. Peserta yang ikut di challenge #30HariBercerita ini, boleh melanjutkan menulis di bulan-bulan berikutnya di tahun 2017. Bebas deh pokoknya. Yang penting kebiasaan menulis itu ga hilang. Karena tujuan dari challenge ini sendiri adalah membiasakan peserta menulis setiap hari! Wih, asik kan?

Maka untuk mengurangi kekecewaan, karena gue ga ikutan #30HariBercerita di Januari, gue memilih menulis di Februari. Karena Februari ini hanya sampai tanggal 28, maka gue sebut dengan #28HariBercerita!! Yuhuu!

Dan gue memilih Februari karena di bulan kedua di tahun 2017 ini menurut gue spesial. Spesialnya apa? Gue merasa bakal melewati hari-hari horor menjalani semester tua gue! OMG! Aaaa, udah tua ternyata gue! Wkwkwkw. Gue yakin ini bakal jadi hal yang seru banget buat dituliskan. Perjalanan yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Maka itu, hal-hal horor seperti ini perlu ditulis, kan? Untuk apa? Untuk mengabadikan sejarah  :')

Yang pasti, ga mudah dilewati #28HariBercerita ini. Akan ada masanya melewati mental block dalam menulis, ada stuck yang bakal menghadang, punya ide tapi ga bisa diceritakan, atau ga punya ide sama sekali, tapi pengin cerita. Adaaa aja gangguan dan gue paham itu hahaha.

Tentang Perjalanan di Februari. Tentang New Life! New Beginning! Tentang mengurai cerita, tentang harapan, tentang menemukan dan mencari cinta, kisah seputar kamu, aku dan kita..

Jadi tunggu saja ya, asam manis pahit #28HariBercerita gue di Wattpad! Wkwkwkw. 




Pekanbaru
4 Feb 17
Penenun Asa
Ini adalah bagian dari New Life! New Beginning! New Resolution gue,
Yg terinspirasi dari kak Dhira, kak Echa dan kak Saidah.
Mereka adalah 3 sahabat yg membuat konsep resolusi bersama dan menjalankannya bersama juga :)
Ayo jalankan resolusi yg telah kita buat :')

Thursday, February 2, 2017

Hujan di Pom Bensin
Pict : Galeri Kucing

"Ayo makan dulu kitaa. Cari bakso atau apa kek, cari yang hangat-hangat." Aku mensejajarkan motorku dengan motor Deby ketika telah sampai di simpang Kualu. Hujan-hujan gini memang sangat pas makan yang hangat-hangat.

"Shalat dulu tapi kita yaa.." Dewi menjawab.

"Yup, makannya setelah shalat." Deby menyahut.

"O, iya shalat dulu!" Aku menepuk dahi. "Ya udah kita cari masjid ke depan lagi. Kalian depanlah." 

Kemudian mereka melaju lebih cepat. Tak berapa lama, Dewi mengacungkan memberi isyarat untuk kami berhenti di Pom bensin Kualu. Aku dan Listia mengangguk sepakat. Kami berbelok. Suasana pom bensin pukul 8.12 malam terlihat remang. Hanya ada dua pengguna sepeda motor dan satu mobil truk yang mengantri mengisi bahan bakar. Mungkin karena hujan begini.

Aku baru tahu, ternyata pom bensin Kualu memiliki mushala juga. Selama ini aku menduga bahwa pom bensin ini tidak memiliki mushala, atau setidaknya memiliki tapi tidak terpakai lagi. 

Karena terasa aneh, ketika beberapa kali aku singgah untuk mengisi bahan bakar disini, tapi tidak terlihat siapapun atau mobil apapun terparkir untuk shalat. Juga tidak ada kubah atau penanda apapun bahwa di area ini terdapat mushala. Juga tempat wudhu yang tidak terlihat dari kejuahan. Atau memang karena selalu terlihat sepi pom bensin di daerah ini?

Tapi dugaanku salah. Area pom ini ternyata memiliki mushala. Mushala mungil itu terletak diujung area pom. Membelakangi pom. Tempat wudhu dan mushala terdapat dalam satu bangunan. Terdapat dua tempat wudhu dan mushala berada diujung gedung

Kami turun dan melatakkan barang-barang kami di dalam mushala, tepat disekitar pintu.  Semua barang basah kuyup kena hujan. Memang terlihat sekali seperti pulang dari KKN. Berserak sekali barang-barang kami.

Aku membuka jaketku. Dewi sudah duluan ke kamar mandi. Deby sibuk mengomel pada hapenya yang tak kunjung menampilkan jaringan dan pemberitahuan bbm. Listia masih berjibaku dengan kakinya yang kedinginan.

"Tasmu ga dibawa kesini?" Dewi menegurku. 

"Dih, gak ada yang penting juga isi tasku."

"Nah, ijazah kakakmu? Ga penting tuh?"

"Eh, iya! Ya ampun, haha." Aku ngacir ke tempat parkir.

Aku berjalan ke arah parkiran, ketika aku mengambil tas, tak jauh dari tempat motor kami parkir, sayup-sayup terdengar perdebatan 2 lelaki. 

"Jadi tadi kucingnya tertabrak ga?" Lelaki pertama bersuara berat.

"Nah, itu. Entahlah. Lagian hujan deras gini. Ga nampak pandanganku." Suaranya lelaki kedua terdengar cempreng, mengigil, kedinginan mungkin. 

"Kan udah aku bilang tadi. Ada kucing depan kita. Hati-hati sikit!"

"Warna apa tadi kucingnya? Kok aku ga nampak pula?"

"Ga nampak? Padahal udah aku peringatkan berkali-kali. Kucing kecil itu berwarna hitam putih agak kecoklatan!" Dan lelaki bersuara berat ini terdengar geram. "Kau! Huft.. Mampus aja lah kita nih!"

"Kenapa rupanya?" Si suara cempreng berbisik tertahan.

"Kau udah nabrak kucing tau kau! Kenapa rupanya kenapa rupanya! Dan kau perlu tau, banyak masyarakat yang percaya, kalau kita menabrak kucing sampai kucing itu mati, maka kita bakal kena sial. Entah bakal kecelakaan atau tertimpa kejadian buruk lainnya."

"Ee..sumpah?"

"Nah, kau tengok nih, helm aku kecipratan darah. Tengok juga helm kau, kena darah juga!" Kemudian si suara berat terdengar mengetuk helm, entah helm siapa yang diketuk.

"Ee..matilah kita!" Lelaki cempreng itu terdengar terperanjat.

"Mati aja sendiri!! Kan udah aku bilang..."

Untuk kemudian aku abai pada obrolan mereka. Aku kembali berjalan ke arah mushala, hendak berwudhu. Sampai di pintu mushala..

"Liat tanganku Iz, sampe kaya gini.." Deby berdecak heran sambil memamerkan jari-jari tangannya yang pucat pasi. Menggigil dia. Aku terbahak.

"Ii, iya, dingin kali kan bong. Aku juga nih." Aku memperlihatkan tanganku yang ga kalah keriput karena kedinginan juga. "Ya, udah ayo kita wudhu gih." 

"Yok yok. Duluan lah." Kemudian dia kembali mengutak-atik hapenya.

"Duluan pula lah. Kirain mau bareng." Manyunku. Aku beralih ke Listia."Ayo lis!"

"Hii..apa sih, cing!" Lis mengerutu. "Sana pergiiii!" Sepatunya dicium-cium seekor kucing dan ketika dia berjalan ke arah kamar mandi kucing itu mengikutinya. Kucing? Eh? Aku terhenyak. Kucing itu, kucing kecil kan? Warnanya? Hitam putih berpadu coklat! 

Serrrrdd..

Dan udara disekitar terasa lebih dingin. Bulu kudukku berdiri seketika!









Pku
2 Feb 17
Katany eikeh ngeselin, tp ngangenin kan? :p wkwkw
Da ih, kangen klen ;;)
Kurang byk ngobrolny,
kurang byk quality timenyaaa -,-
Mana video muka2 klen nyemak di hp eikeh, cemanalah :')



Monday, January 23, 2017

Hujan dan Genangannya, eh.. Kenangannya!
Awet gila hujan di Pekanbaru! Hujan dari pagi hari dan menjelang sore baru mau kelar. Gue yang niat mau ngurus SK pembimbing jadi ogah-ogahan pergi. Bagus di kost aja kan? Ehh, kapan kelar kuliahnya kalau gitu? Maafkeun aku. Wkwkw.. *dijambak mba Astin. Iya iyaa, besok gue kelarin semua deh. Doakan aja gue cepet tamat! Wkwkw

Dengan cuaca yang sesahdu ini, maka gue tiba-tiba pengin "Dear Diary-an" menarasikan hujan. Udah lama banget ga main narasi bersambung soalnya. Kali ini ga nulis di notes, ga juga di grup whatsapp OWOP, tapi ngechat langsung ke Mbel Cik Pia

Gue yang melempar narasi pertama kali, disusul si Gembel membalas dan begitu seterusnya. Dan seolah-olah kami pribadi yang menulis "Dear Diary-an" itu. Iseng banget ya? Wkwkw. Menurut penelitian sih gitu, Jika seorang teman mengirim pesan singkat atau chat yang isinya ga penting, berarti dia merindukan kita. Nah, lho. Jadi? You know lah ya. Wkwkw.

Dan inilah narasi bersambung kami tentang Hujan dan Kenangannya. Cekidotttt!


Hujan dan Kenangannya

Pict : Rainymood

Dear Diary..

Gue
Hujan disini. Kamu tahu, kenangan itu selalu datang ditiap turunnya hujan. Selalu terurai, selalu mengembalikan memori kenangan tentangmu. Seolah hujan memang diturunkan beriring dengan kenangannya.

Hahaha, lucu sebenarnya, tapi bagaimana ya? 
Hujan selalu menitikan kisah dimasa lalu.. 3.54pm


Cik Pia
Dan kenangan itu layaknya hujan, tak mampu aku menghentikannya. Aku hanya bisa menikmati sampai ia berhenti dengan sendirinya. 3.59pm


Gue
Iya seperti itulah kenangan. Yang tak pernah aku mengerti adalah kenapa datangnya HUJAN selalu ada KENANGAN yang menyertainya?
Hei..apa iya selalu begitu? 4.03pm


Cik Pia
Sebenarnya mungkin bukan hujan yang membawa kenangan, tapi ketika hujan turun, kenangan itu datang dan mengubah suasana hati menjadi melankolis. Maka sungguh ini hanya keadaan hati saja yang kadang tak stabil. 4.06pm 


Gue
Ah betul, seperti itulah jawabannya. 

Padahal sebenarnya aku tak ingin suasana hati ini menjadi melankolis ketika hujan turun. Berasa alay gitu kan? Tapi ya bagaimana lagi? Karena memang hujan mampu menghipnotis kita untuk mengenang masa lalu.

Maka, dear diary..
Aku berharap hujan dilain waktu tak lagi seperti hari ini. Kenapa? Aku tak mau terenggut lagi dalam kenangan lama.. 4.11pm


CikPia
Sungguh, bukan aku tak ingin mengingat kenangan masa lalu tapi mau bagaimana? Kenangan lalu tak semuanya manis, hingga mengingatnya membuatku ingin menangis. 

Maka jika hujan datang lagi, aku berharap bahwa aku bisa menari dengan riang dibawah tetesan airnya hingga aku melupakan semua kenangan pahit. 5.32pm


Gue
Yup, semua kenangan pahit. Yang pahitnya sepahit seduhan kopi tanpa gula. 

Dan ini tentang hujan juga genangannya, eh kenangannya maksudnya. Maka seiring berakhirnya hujan, maka berakhirlah melankolisasi mengenang kenangan lalu. Aku sudahi saja, semoga harapku bisa tercapai. 

Karena aku hanya ingin menari dengan riang dibawah tetesmu, dengan hati yang baru! 5.56pm


*diedit seperlunya 



Dan super sekali gembel kesangan akoh satu ini ya. Punya bakat nulis juga ternyata doi. Lanjutkan Mbel! Wkwkw. 

Ketika hal unik disekitar kita mampu menjadi inspirasi. Maka, jadikan tiap momennya sebagai karya untuk mengabadikan hati, jiwa dan pikiran! Hingga ketika kita mengingatnya dimasa depan, kita akan terbahak-bahak dan bergumam "Betapa alay dan menggelikannya kita dimasa lalu ya! Astagfirullah banget Ya Allah. Ghahaha."




Sudut Kost
Pku
23 Jan 17
Penenun Asa

Thursday, January 5, 2017

Teman Perjalanan PPL

Meski usainya PPL begitu ditunggu, tapi tetep ada masa dimana hari terakhir bersama rekan-rekan PPL adalah hal terbaik menjelang benar-benar akhir dari segala penderitaan. Eehh..penderitaan? Wkwkw, gak sih, gak menderita kok, cuma berasa pahit gitu hari-hari selama PPL. Manisnya ada, pahitnya lebih banyakkk. Udah kaya semacam seduhan kopi tanpa gula, sepahit jamu brantawali pokoknya. Whahaha. 

Tentang kopi, batiba gue jadi tertarik bahas kopi nih. Soalnya unik gitu pas kemarin datang ke PM Coffee, ternyata dibalik segelas kopi ada sejuta rahasia dan filosofi. Mulai dari asal muasal kopi, perbandingan racikan kopi antara air panas dan kopinya, yang pas dijelasin ini sama abang owner PM Coffeenya, gue minta skip aja, jelas banget nilai UN matematikanya dibawah standar kan? hahaha.

Dalam meracik kopi juga harus memperhatikan suhu airnya. Tuh, gak boleh sembarangan, kalau sembarang bisa-bisa seduhan kopinya jadi gak enak. Dan seabreg keribetan lainnya didalam meracik kopi yang menjadi menarik dimata gue. Yang lebih menarik lagi adalah, si abang ownernya belajar itu semua secara otodidak loh. Gak ada guru sama sekali dan dia belajar dari cafe ke cefe. Ckckck, keren sekali.

Ternyata nih ya, kopi racikan begini gak dikasih gula loh. Itu membuat kami berempat wanita-wanita anggun yang gak terbiasa minum kopi pahit dibuat terkikik-kikik, saking berasa minum jamu brantawali yang pahitnya warbiasah itu. Ini kopi atau jamu? Ahaha. Antara norak dan gak terbiasa minum begituan. Haha. Memalukan pokoknya xD

Karena penasaran, gue coba-coba ikutan belajar meracik juga dongs. Mana tau esok bisa buka usaha cafe di desa juga kan? :')

Peracik Kopi :D taken by: Jeng Siti (doc: istimewa)

Tempatnya juga kece, maka kami dengan cerdas mengabadikan diri kami dalam bentuk foto ala-ala. Hitung-hitung balas dendam, karena kami selama SMA gak pernah punya foto agak cakepan dikit. Padahal kami telah ditakdirkan untuk menjadi sahabat alay yang masih punya resolusi yang ditulis ketika duduk dibangku SMA. Resolusi atau cita-cita nih? Wkwkwk. Duhh..bener-bener pembuka tahun yang luar biasa :)

Mbak peracik: Jeng Marla, Mbak pelanggan: Muiz, Jeng Siti, dan Jeng Novi

Dan mari kita balik lagi ke cerita PPL gue :D
Ngomongin PPL, jadi rindu  vangke-vangke PPL. Aaa..rindu kalian gaes. Rindu begadang bikin laporan. Yang jam 2 dini hari gue dan mbel Mimi masih berkeliaran di sekitar Panam padahal hari grimis gitu, dipaksa aja keluar kost. Hingga akhirnya demam melanda kita selama 2 harian. Tumbang tumbang deh! Terbaik lah laporan yaa, wkwkw.

Ehh..tau gak sih, selama PPL gue punya teman perjalanan. Gue berterimakasih sekali, selalu ditemani dia. Mulai dari awal PPL. Menghadapi perasaan gimana ketar-ketirnya gue kalau berjumpa guru-guru SD Negeri 163 Pekanbaru, tentang siswanya, segala hal yang ada di sekolah itu. Gue selalu cerita sama dia. Dia ada disaat yang lain gak ada, disaat gue lelah banget pengin nyerah aja, dia yang menguatkan. Maka gue jadi ingat satu quote ini:

Pict by : Rintisan.id

Detik dimana gue pada akhirnya bisa bertahan dengan baik di sekolah tempat gue PPL adalah karena semangatnya. Oke, ini surat kecil untuknya:

Bacalah..

Terimakasih Dewi Etika 
Telah menemani perjalanan PPLku
Telah menjadi pemanis dipahitnya PPLku..
Terimakasih sugar..
Yang chat menghiburnya bisa mengalihkan ruwetnya pikiran..
Yang mau selalu dengarkan segala uneg-uneg tentang PPLku, 
tentang teman-teman PPL, 
tentang guru pamong dan anak-anak yang beeeh! Masya Allah banget deh..
Meski aku tahu, pasti kamu mual dibuatnya kan? ahahaha

Terimakasih sudah membangkitkanku ketika aku terpuruk..
Yang memotivasi lewat suara-suara cantikmu..
Yang pernah membantu menyeka air mataku meski dari jauh..
Terimakasih sudah menemani perjalanan berat ini
Hingga ujung finish..

Dan percayalah, aku akan juga menemani perjalananmu..
Jika tidak, tagih aku, tariklah telingaku.. wkwkw
Ee..tapi kamu perlu teman perjalanankah? 
Kamu perlu akukah untuk menemani perjalananmu? 
Jika iya, aku akan menemanimu..
Sekali lagi terimakasih sugarku..:*

Oya, nama dia sekilas pernah ada ditulisan ini>>
Kacamatamu Pernah Retak






Singingi Hilir
5 Jan 17
Penenun Asa
Aku akan menemani perjalananmu,
seiring dengan langkahmu.
Dan kita melangah bersama :)