Wednesday, July 12, 2017


Pict By: PenA


"Masih suka nulis?" Kata seseorang kepadaku.

"Masih."

"Ah, tapi kok akhir-akhir ini jarang posting lagi ya?"

"Emang siapa sih yang suka tulisan receh kaya tulisan-tulisanku itu?"

"Hahaha, iya sih emang receh banget. Aku juga heran kenapa aku bisa suka baca tulisan recehmu itu?" Dia menggaruk tengkuknya.

"Kurang asem. Aku suka bilang, bahwa tulisan-tulisan yang ada di blogku adalah tulisan jujur. Aku pernah nyoba jadi orang lain, tapi tidak dengan tulisanku. Tulisanku selalu menampilkan keapaadaannya aku."

"Kata orang sih gitu, kalau pengin mengenal seseorang dan kedalaman hatinya, baca tulisan-tulisannya. Karena tulisannya adalah cermin jiwanya, kejujurannya, bagaimana kepeduliannya dan kemana pemikirannya berarah." Katanya merenung dalam. Keningnya berkerut, bola matanya mengarah keatas, hei, dia tipe visual! Haha.

"Yup! Aku setuju. Ada satu blogger yang aku ikutin dari aku SMA. Mengenalnya meski hanya lewat tulisan-tulisannya tapi mampu membuatku menjadi lebih baik. Mungkin karena tulisan-tulisannya yang jujur dari hati kali ya? Maka kejujuran itu sampai ke pembaca. Khususnya aku." 

"Siapa dia?"

"Kak Dhira. Nadhira Arini. Karena tulisannya, aku sepakat untuk ga pacaran sebelum halal, meski lingkungan habis-habisan nge-bully aku yang katanya kuno bin culun karena ga mengenal pacaran. Coba, nyebelin banget ga sih. Gara ga pacaran dibilang kuno?!" Omelku, geregetan karena sering dibully hal yang sama berulang kali. "Dan tulisan-tulisannya itu mampu banget menguatkan aku untuk tetep ga pacaran dan menjaga diri. So, akhirnya gue bodo amat sih dengan mereka-mereka yang suka nge-bully gitu, Sumpah! Ahaha"

"Wah!" Matanya mengerjap-ngerjap takjub. "Sebegitunya ya?  Jadi ada quotes yang bilang bahwa kita akan jadi seperti yang kita baca, ternyata bener ya. Dan itu terbukti di kamu lho." 

"Hooh. Aku dulu pengin memperbaiki diri, dan untungnya ketemu tulisan kak Dhira! Maka kalau pengin memperbaiki diri dan hati, baca deh tulisan yang membuat jiwa  kita semakin baik, yang penulisnya menulis dari hati, mengungkapkan suara-suara kritisnya lewat aksara."

Dia mengangguk-angguk tanda setuju. 

Kemudian kami sama-sama menyelami pikiran masing-masing.

"Eh. Mmmhh, aku suka tulisanmu. Mengalir, sederhana dan keAKUan banget."

"Eh. Terimakasih." Jawabku tersenyum manis kearahnya.







12 Juli 2017
Penenun Asa
Di grimisnya Ujung kamar

Gerimis unch begini, tiba-tiba terputer lagu Kunto Aji tau ga sih, yang judulnya Marcusuar! Karena liriknya yang oke banget, jadinya gue puter berulang-ulang. Ahahaha. 

Percaya atau ga percaya, setiap gue nulis satu tulisan di blog, pasti selalu ada satu lagu yang yang gue puter berulang-ulang sampai tulisan gue kelar.

Kenapa bisa gitu sih?

Gue merasa kalau banyak lagu yang diputer, maka otak gue juga ikut muter-muter. Bhahaha. Makanya, gue selalu pilih satu lagu yang bakal diputer buat menemani gue nulis sampai akhir. Biar inspirasi nulis gue itu tetep bagus. Dih, gaya banget. Udah belagak banget kaya penulis top gitu ya. Wkwkw. Ya mohon doanya aja ya. Gue ga berharap nulis buku sih, tapi kalo ada yg nawarin ya Alhamdulillah sekali ahaha #eeaa

Assalamualaikum Halo, aku Khoeriyah Muiz. Pengajar muda sekaligus ASN 2018 yang akan menginspirasi melalui tulisan. Tinggalkan komentar, kritik dan sarannya yaa. Terima kasih :)

0 comments: