Wednesday, February 8, 2017

Wanita Itu Egois
Siapa yang lebih egois hayo? 

Wanita itu egois ya. Ingin terus diperjuangkan, tapi masih memasang tampang cuek dan arogan.

Wanita itu egois ya. Inginnya dikejar, tapi ketika dikejar justru menghindar.

Wanita itu egois ya. Hanya ingin dimengerti, tanpa mau mengerti..

Betul kan wanita egois?

"Iya banget, wanita egois." Begitu gumam para lelaki.

Tidak, wanita tidak egois.

Sekali lagi "Tidak wahai para lelaki. Wanita itu tidak egois. Sini deh, aku ceritakan yang sebenarnya. Rahasia wanita. Dengarkan baik-baik. Karena ini penting bagi kalian yang ingin memahami wanita secara singkat." 

Tidak. Mereka tidak egois. Wanita itu perlu keyakinan dihatinya. Mereka memilih dan melihat kesungguhan lelaki yang memang sanggup bertahan dengan tingkah cueknya diawal. Karena setiap wanita yang baik tentu akan mempertahankan diri agar tak mudah digoda lelaki. 

Jika hari ini dia cuek pada kalian, cek diri deh, mungkin saja karena selama ini kalian belum mampu menyentuh hatinya. Belum mampu juga menjadi tempat ternyamannya untuk berbagi cerita.

Jangan pernah bilang sudah berjuang mendapatkannya, berusaha menyentuh hatinya, dan mencoba menjadi tempat ternyamannya, jika mendengar cerita kesehariannya saja tidak pernah! 

Maka, teruslah disisinya. Menemaninnya. Dengarkan ceritanya. Bersabarlah lebih dari sabar dalam menghadapinya. Meski dia berkata "Tidak" "Gausah" "Jangan" "Ga apa-apa" itu adalah kata-kata penguji untukmu. Apakah kamu peduli padanya atau tidak. Atau apakah kamu memang tetap bertahan disisinya atau tidak. 

Karena indikasi seorang wanita yang telah nyaman dan telah mulai meletakkan hatinya pada kalian adalah ketika dia tak segan berbagi cerita hal-hal yang telah ia lakukan sepanjang hari, bercerita hal remeh-temeh.

Kalian tahu itu? Tidak?

Ah, kalian. Maka jangan sok menyimpulkan bahwa wanita itu egois. Kalian hanya belum memahami wanita. Jika kalian telah paham dirinya, mampu menyentuh hatinya, maka hatinya selamanya untuk kalian. Dia akan melihat kegigihanmu dalam memperjuangkannya kok :)

Wanita itu egois? Dih, jangan-jangan, justru kalianlah para lelaki yang egois :)



#28haribercerita

8 Feb 17
Pku
PenA
Jika aku susah, carilah yang mudah bagimu. 
Jika kamu tak sabar, carilah yang lain.
Atau jika kita berjodoh, biar Allah yang ambil alih skenario kita..

Saturday, February 4, 2017

#28HariBercerita
Pict : PenenunAsa 

Gue lagi nantang diri gue buat konsisten nulis one day one paper, dengan membuat tagar #28HariBercerita. Jadi, dalam satu bulan full di bulan Februari ini, gue bakal menulis rangkaian perjalanan gue melewati bulan ini. Dan nantinya bakal gue share di wattpad.

Kenapa #28HariBercerita?? Kenapa di Februari?

Jadi sebenernya gue udah ketinggalan challenge nulis di Instagram di Januari lalu. Padahal rame banget tuh yang ikut, sayang aja gue tau info ini belakangan, karena udah lama ga buka grup nulis di whatsapp T.T

Judul challenge itu adalah #30HariBercerita. Nah, challenge ini sendiri adalah tantangan menulis dalam satu bulan full diawal tahun 2017.  Jenis karya bebas, baik berupa puisi, cerita, cerpen, narasi atau apapun. Yang jelas, cerita dan gambar adalah orisinal milik pribadi. Kemudian tulisan kita ini, nantinya di tag ke instagram @30HariBercerita dengan tagar #30HariBercerita. Karya terpilih bakalan di repost sama si mimim @30HariBercerita.

Setelah 30 hari di Januari berakhir, maka berakhirlah challenge ini. Tapi bukan berarti berakhir pula aksi menulisnya lho. Peserta yang ikut di challenge #30HariBercerita ini, boleh melanjutkan menulis di bulan-bulan berikutnya di tahun 2017. Bebas deh pokoknya. Yang penting kebiasaan menulis itu ga hilang. Karena tujuan dari challenge ini sendiri adalah membiasakan peserta menulis setiap hari! Wih, asik kan?

Maka untuk mengurangi kekecewaan, karena gue ga ikutan #30HariBercerita di Januari, gue memilih menulis di Februari. Karena Februari ini hanya sampai tanggal 28, maka gue sebut dengan #28HariBercerita!! Yuhuu!

Dan gue memilih Februari karena di bulan kedua di tahun 2017 ini menurut gue spesial. Spesialnya apa? Gue merasa bakal melewati hari-hari horor menjalani semester tua gue! OMG! Aaaa, udah tua ternyata gue! Wkwkwkw. Gue yakin ini bakal jadi hal yang seru banget buat dituliskan. Perjalanan yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Maka itu, hal-hal horor seperti ini perlu ditulis, kan? Untuk apa? Untuk mengabadikan sejarah  :')

Yang pasti, ga mudah dilewati #28HariBercerita ini. Akan ada masanya melewati mental block dalam menulis, ada stuck yang bakal menghadang, punya ide tapi ga bisa diceritakan, atau ga punya ide sama sekali, tapi pengin cerita. Adaaa aja gangguan dan gue paham itu hahaha.

Tentang Perjalanan di Februari. Tentang New Life! New Beginning! Tentang mengurai cerita, tentang harapan, tentang menemukan dan mencari cinta, kisah seputar kamu, aku dan kita..

Jadi tunggu saja ya, asam manis pahit #28HariBercerita gue di Wattpad! Wkwkwkw. 




Pekanbaru
4 Feb 17
Penenun Asa
Ini adalah bagian dari New Life! New Beginning! New Resolution gue,
Yg terinspirasi dari kak Dhira, kak Echa dan kak Saidah.
Mereka adalah 3 sahabat yg membuat konsep resolusi bersama dan menjalankannya bersama juga :)
Ayo jalankan resolusi yg telah kita buat :')

Thursday, February 2, 2017

Hujan di Pom Bensin
Pict : Galeri Kucing

"Ayo makan dulu kitaa. Cari bakso atau apa kek, cari yang hangat-hangat." Aku mensejajarkan motorku dengan motor Deby ketika telah sampai di simpang Kualu. Hujan-hujan gini memang sangat pas makan yang hangat-hangat.

"Shalat dulu tapi kita yaa.." Dewi menjawab.

"Yup, makannya setelah shalat." Deby menyahut.

"O, iya shalat dulu!" Aku menepuk dahi. "Ya udah kita cari masjid ke depan lagi. Kalian depanlah." 

Kemudian mereka melaju lebih cepat. Tak berapa lama, Dewi mengacungkan memberi isyarat untuk kami berhenti di Pom bensin Kualu. Aku dan Listia mengangguk sepakat. Kami berbelok. Suasana pom bensin pukul 8.12 malam terlihat remang. Hanya ada dua pengguna sepeda motor dan satu mobil truk yang mengantri mengisi bahan bakar. Mungkin karena hujan begini.

Aku baru tahu, ternyata pom bensin Kualu memiliki mushala juga. Selama ini aku menduga bahwa pom bensin ini tidak memiliki mushala, atau setidaknya memiliki tapi tidak terpakai lagi. 

Karena terasa aneh, ketika beberapa kali aku singgah untuk mengisi bahan bakar disini, tapi tidak terlihat siapapun atau mobil apapun terparkir untuk shalat. Juga tidak ada kubah atau penanda apapun bahwa di area ini terdapat mushala. Juga tempat wudhu yang tidak terlihat dari kejuahan. Atau memang karena selalu terlihat sepi pom bensin di daerah ini?

Tapi dugaanku salah. Area pom ini ternyata memiliki mushala. Mushala mungil itu terletak diujung area pom. Membelakangi pom. Tempat wudhu dan mushala terdapat dalam satu bangunan. Terdapat dua tempat wudhu dan mushala berada diujung gedung

Kami turun dan melatakkan barang-barang kami di dalam mushala, tepat disekitar pintu.  Semua barang basah kuyup kena hujan. Memang terlihat sekali seperti pulang dari KKN. Berserak sekali barang-barang kami.

Aku membuka jaketku. Dewi sudah duluan ke kamar mandi. Deby sibuk mengomel pada hapenya yang tak kunjung menampilkan jaringan dan pemberitahuan bbm. Listia masih berjibaku dengan kakinya yang kedinginan.

"Tasmu ga dibawa kesini?" Dewi menegurku. 

"Dih, gak ada yang penting juga isi tasku."

"Nah, ijazah kakakmu? Ga penting tuh?"

"Eh, iya! Ya ampun, haha." Aku ngacir ke tempat parkir.

Aku berjalan ke arah parkiran, ketika aku mengambil tas, tak jauh dari tempat motor kami parkir, sayup-sayup terdengar perdebatan 2 lelaki. 

"Jadi tadi kucingnya tertabrak ga?" Lelaki pertama bersuara berat.

"Nah, itu. Entahlah. Lagian hujan deras gini. Ga nampak pandanganku." Suaranya lelaki kedua terdengar cempreng, mengigil, kedinginan mungkin. 

"Kan udah aku bilang tadi. Ada kucing depan kita. Hati-hati sikit!"

"Warna apa tadi kucingnya? Kok aku ga nampak pula?"

"Ga nampak? Padahal udah aku peringatkan berkali-kali. Kucing kecil itu berwarna hitam putih agak kecoklatan!" Dan lelaki bersuara berat ini terdengar geram. "Kau! Huft.. Mampus aja lah kita nih!"

"Kenapa rupanya?" Si suara cempreng berbisik tertahan.

"Kau udah nabrak kucing tau kau! Kenapa rupanya kenapa rupanya! Dan kau perlu tau, banyak masyarakat yang percaya, kalau kita menabrak kucing sampai kucing itu mati, maka kita bakal kena sial. Entah bakal kecelakaan atau tertimpa kejadian buruk lainnya."

"Ee..sumpah?"

"Nah, kau tengok nih, helm aku kecipratan darah. Tengok juga helm kau, kena darah juga!" Kemudian si suara berat terdengar mengetuk helm, entah helm siapa yang diketuk.

"Ee..matilah kita!" Lelaki cempreng itu terdengar terperanjat.

"Mati aja sendiri!! Kan udah aku bilang..."

Untuk kemudian aku abai pada obrolan mereka. Aku kembali berjalan ke arah mushala, hendak berwudhu. Sampai di pintu mushala..

"Liat tanganku Iz, sampe kaya gini.." Deby berdecak heran sambil memamerkan jari-jari tangannya yang pucat pasi. Menggigil dia. Aku terbahak.

"Ii, iya, dingin kali kan bong. Aku juga nih." Aku memperlihatkan tanganku yang ga kalah keriput karena kedinginan juga. "Ya, udah ayo kita wudhu gih." 

"Yok yok. Duluan lah." Kemudian dia kembali mengutak-atik hapenya.

"Duluan pula lah. Kirain mau bareng." Manyunku. Aku beralih ke Listia."Ayo lis!"

"Hii..apa sih, cing!" Lis mengerutu. "Sana pergiiii!" Sepatunya dicium-cium seekor kucing dan ketika dia berjalan ke arah kamar mandi kucing itu mengikutinya. Kucing? Eh? Aku terhenyak. Kucing itu, kucing kecil kan? Warnanya? Hitam putih berpadu coklat! 

Serrrrdd..

Dan udara disekitar terasa lebih dingin. Bulu kudukku berdiri seketika!









Pku
2 Feb 17
Katany eikeh ngeselin, tp ngangenin kan? :p wkwkw
Da ih, kangen klen ;;)
Kurang byk ngobrolny,
kurang byk quality timenyaaa -,-
Mana video muka2 klen nyemak di hp eikeh, cemanalah :')



Monday, January 23, 2017

Hujan dan Genangannya, eh.. Kenangannya!
Awet gila hujan di Pekanbaru! Hujan dari pagi hari dan menjelang sore baru mau kelar. Gue yang niat mau ngurus SK pembimbing jadi ogah-ogahan pergi. Bagus di kost aja kan? Ehh, kapan kelar kuliahnya kalau gitu? Maafkeun aku. Wkwkw.. *dijambak mba Astin. Iya iyaa, besok gue kelarin semua deh. Doakan aja gue cepet tamat! Wkwkw

Dengan cuaca yang sesahdu ini, maka gue tiba-tiba pengin "Dear Diary-an" menarasikan hujan. Udah lama banget ga main narasi bersambung soalnya. Kali ini ga nulis di notes, ga juga di grup whatsapp OWOP, tapi ngechat langsung ke Mbel Cik Pia

Gue yang melempar narasi pertama kali, disusul si Gembel membalas dan begitu seterusnya. Dan seolah-olah kami pribadi yang menulis "Dear Diary-an" itu. Iseng banget ya? Wkwkw. Menurut penelitian sih gitu, Jika seorang teman mengirim pesan singkat atau chat yang isinya ga penting, berarti dia merindukan kita. Nah, lho. Jadi? You know lah ya. Wkwkw.

Dan inilah narasi bersambung kami tentang Hujan dan Kenangannya. Cekidotttt!


Hujan dan Kenangannya

Pict : Rainymood

Dear Diary..

Gue
Hujan disini. Kamu tahu, kenangan itu selalu datang ditiap turunnya hujan. Selalu terurai, selalu mengembalikan memori kenangan tentangmu. Seolah hujan memang diturunkan beriring dengan kenangannya.

Hahaha, lucu sebenarnya, tapi bagaimana ya? 
Hujan selalu menitikan kisah dimasa lalu.. 3.54pm


Cik Pia
Dan kenangan itu layaknya hujan, tak mampu aku menghentikannya. Aku hanya bisa menikmati sampai ia berhenti dengan sendirinya. 3.59pm


Gue
Iya seperti itulah kenangan. Yang tak pernah aku mengerti adalah kenapa datangnya HUJAN selalu ada KENANGAN yang menyertainya?
Hei..apa iya selalu begitu? 4.03pm


Cik Pia
Sebenarnya mungkin bukan hujan yang membawa kenangan, tapi ketika hujan turun, kenangan itu datang dan mengubah suasana hati menjadi melankolis. Maka sungguh ini hanya keadaan hati saja yang kadang tak stabil. 4.06pm 


Gue
Ah betul, seperti itulah jawabannya. 

Padahal sebenarnya aku tak ingin suasana hati ini menjadi melankolis ketika hujan turun. Berasa alay gitu kan? Tapi ya bagaimana lagi? Karena memang hujan mampu menghipnotis kita untuk mengenang masa lalu.

Maka, dear diary..
Aku berharap hujan dilain waktu tak lagi seperti hari ini. Kenapa? Aku tak mau terenggut lagi dalam kenangan lama.. 4.11pm


CikPia
Sungguh, bukan aku tak ingin mengingat kenangan masa lalu tapi mau bagaimana? Kenangan lalu tak semuanya manis, hingga mengingatnya membuatku ingin menangis. 

Maka jika hujan datang lagi, aku berharap bahwa aku bisa menari dengan riang dibawah tetesan airnya hingga aku melupakan semua kenangan pahit. 5.32pm


Gue
Yup, semua kenangan pahit. Yang pahitnya sepahit seduhan kopi tanpa gula. 

Dan ini tentang hujan juga genangannya, eh kenangannya maksudnya. Maka seiring berakhirnya hujan, maka berakhirlah melankolisasi mengenang kenangan lalu. Aku sudahi saja, semoga harapku bisa tercapai. 

Karena aku hanya ingin menari dengan riang dibawah tetesmu, dengan hati yang baru! 5.56pm


*diedit seperlunya 



Dan super sekali gembel kesangan akoh satu ini ya. Punya bakat nulis juga ternyata doi. Lanjutkan Mbel! Wkwkw. 

Ketika hal unik disekitar kita mampu menjadi inspirasi. Maka, jadikan tiap momennya sebagai karya untuk mengabadikan hati, jiwa dan pikiran! Hingga ketika kita mengingatnya dimasa depan, kita akan terbahak-bahak dan bergumam "Betapa alay dan menggelikannya kita dimasa lalu ya! Astagfirullah banget Ya Allah. Ghahaha."




Sudut Kost
Pku
23 Jan 17
Penenun Asa

Thursday, January 5, 2017

Teman Perjalanan PPL

Meski usainya PPL begitu ditunggu, tapi tetep ada masa dimana hari terakhir bersama rekan-rekan PPL adalah hal terbaik menjelang benar-benar akhir dari segala penderitaan. Eehh..penderitaan? Wkwkw, gak sih, gak menderita kok, cuma berasa pahit gitu hari-hari selama PPL. Manisnya ada, pahitnya lebih banyakkk. Udah kaya semacam seduhan kopi tanpa gula, sepahit jamu brantawali pokoknya. Whahaha. 

Tentang kopi, batiba gue jadi tertarik bahas kopi nih. Soalnya unik gitu pas kemarin datang ke PM Coffee, ternyata dibalik segelas kopi ada sejuta rahasia dan filosofi. Mulai dari asal muasal kopi, perbandingan racikan kopi antara air panas dan kopinya, yang pas dijelasin ini sama abang owner PM Coffeenya, gue minta skip aja, jelas banget nilai UN matematikanya dibawah standar kan? hahaha.

Dalam meracik kopi juga harus memperhatikan suhu airnya. Tuh, gak boleh sembarangan, kalau sembarang bisa-bisa seduhan kopinya jadi gak enak. Dan seabreg keribetan lainnya didalam meracik kopi yang menjadi menarik dimata gue. Yang lebih menarik lagi adalah, si abang ownernya belajar itu semua secara otodidak loh. Gak ada guru sama sekali dan dia belajar dari cafe ke cefe. Ckckck, keren sekali.

Ternyata nih ya, kopi racikan begini gak dikasih gula loh. Itu membuat kami berempat wanita-wanita anggun yang gak terbiasa minum kopi pahit dibuat terkikik-kikik, saking berasa minum jamu brantawali yang pahitnya warbiasah itu. Ini kopi atau jamu? Ahaha. Antara norak dan gak terbiasa minum begituan. Haha. Memalukan pokoknya xD

Karena penasaran, gue coba-coba ikutan belajar meracik juga dongs. Mana tau esok bisa buka usaha cafe di desa juga kan? :')

Peracik Kopi :D taken by: Jeng Siti (doc: istimewa)

Tempatnya juga kece, maka kami dengan cerdas mengabadikan diri kami dalam bentuk foto ala-ala. Hitung-hitung balas dendam, karena kami selama SMA gak pernah punya foto agak cakepan dikit. Padahal kami telah ditakdirkan untuk menjadi sahabat alay yang masih punya resolusi yang ditulis ketika duduk dibangku SMA. Resolusi atau cita-cita nih? Wkwkwk. Duhh..bener-bener pembuka tahun yang luar biasa :)

Mbak peracik: Jeng Marla, Mbak pelanggan: Muiz, Jeng Siti, dan Jeng Novi

Dan mari kita balik lagi ke cerita PPL gue :D
Ngomongin PPL, jadi rindu  vangke-vangke PPL. Aaa..rindu kalian gaes. Rindu begadang bikin laporan. Yang jam 2 dini hari gue dan mbel Mimi masih berkeliaran di sekitar Panam padahal hari grimis gitu, dipaksa aja keluar kost. Hingga akhirnya demam melanda kita selama 2 harian. Tumbang tumbang deh! Terbaik lah laporan yaa, wkwkw.

Ehh..tau gak sih, selama PPL gue punya teman perjalanan. Gue berterimakasih sekali, selalu ditemani dia. Mulai dari awal PPL. Menghadapi perasaan gimana ketar-ketirnya gue kalau berjumpa guru-guru SD Negeri 163 Pekanbaru, tentang siswanya, segala hal yang ada di sekolah itu. Gue selalu cerita sama dia. Dia ada disaat yang lain gak ada, disaat gue lelah banget pengin nyerah aja, dia yang menguatkan. Maka gue jadi ingat satu quote ini:

Pict by : Rintisan.id

Detik dimana gue pada akhirnya bisa bertahan dengan baik di sekolah tempat gue PPL adalah karena semangatnya. Oke, ini surat kecil untuknya:

Bacalah..

Terimakasih Dewi Etika 
Telah menemani perjalanan PPLku
Telah menjadi pemanis dipahitnya PPLku..
Terimakasih sugar..
Yang chat menghiburnya bisa mengalihkan ruwetnya pikiran..
Yang mau selalu dengarkan segala uneg-uneg tentang PPLku, 
tentang teman-teman PPL, 
tentang guru pamong dan anak-anak yang beeeh! Masya Allah banget deh..
Meski aku tahu, pasti kamu mual dibuatnya kan? ahahaha

Terimakasih sudah membangkitkanku ketika aku terpuruk..
Yang memotivasi lewat suara-suara cantikmu..
Yang pernah membantu menyeka air mataku meski dari jauh..
Terimakasih sudah menemani perjalanan berat ini
Hingga ujung finish..

Dan percayalah, aku akan juga menemani perjalananmu..
Jika tidak, tagih aku, tariklah telingaku.. wkwkw
Ee..tapi kamu perlu teman perjalanankah? 
Kamu perlu akukah untuk menemani perjalananmu? 
Jika iya, aku akan menemanimu..
Sekali lagi terimakasih sugarku..:*

Oya, nama dia sekilas pernah ada ditulisan ini>>
Kacamatamu Pernah Retak






Singingi Hilir
5 Jan 17
Penenun Asa
Aku akan menemani perjalananmu,
seiring dengan langkahmu.
Dan kita melangah bersama :)

Thursday, December 1, 2016

Permen Kecil
Pict : Sugarnya SDN 163 :) (Kelas 2A)

Kadang jatuh cinta itu simple, karena kita dibutuhkan olehnya, kehadiran kita ditunggunya, ketiadaan kita adalah rasa sepi untuknya. Dan bawelnya menanyakan ketika kita gak ada kabar adalah permen kecil yang manis dalam jatuh cinta dan yang paling horor adalah parfum kita diendusnyaa. Nghahaha. #gakjadiromantis

"Ibu, ibuu.. Ibu parfumnya wangi."

"Pake parfum apa ibu-bu?" Belum sempat aku jawab..

"Ibu cak tengok Aurel. Bulu matanya panjang kali. Kaya banci dia kan bu."

"Iyaa..Aurel apalah. Kaya banci gitu."

 Aku terbahak mendengar celoteh mereka. Geleng-geleng kepala, memilih tak menaggapi.

"Ibu..ibu Muiz kemana aja? Kok gak ngajar lagi tempat kami?" Kali ini dia menempelkan pipinya ke pundakku tanganku diapitnya.

"Ibu kenapa gak ngajar?"

"Iya ibuu. Masa bu Reni terus yang masuk." Seru salah seorang ditelinga kananku. Aku menjauhkan diri darinya.

"Ibu gak mau ngajar lagi ya tempat kami? Ayolah bu, ngajarlah lhaa lagiiii." Rajuk seorang lainnya dengan manja.

"Bahasa Indonesia nanti sama ibu ya?"

"Iya sama ibu kan? Iya lha sama ibuuu." Mulutnya monyong-monyong.

"Gak sama ibu lagi, sama bu Reni.." Aku menggelang lemah.

"Yah..bu, kok gak ngajar kami lagi? Kami bandel ya bu?"

"Iya bu? Kami mada ya bu?"

"Karena laki-lakinya mada ya bu?"

"Laki-lakinya tuh yang mada buu. Kami nggak kokkk." Ku diamkan mereka dengan dekapanku. 
Beberapa menit kemudian lonceng masuk berbunyi.

"Ibu Muiz, kami masuk dulu yaa." Satu persatu dari mereka memelukku tanpa diminta.

Sugar yaa :)

Dan aku baru paham, kenapa anak kecil selalu membuat orang dewasa jatuh cinta, selalu juga membuat ego kita melemah. Karena cinta anak-anak pada kita selalu tak terbatas. Cintanya mereka pada orang dewasa, mampu membuat masalah orang dewasa menjadi ringan. Dan cinta mereka mampu menguatkan kita. Iya gitu..
Aaaa..I love you permen kecil nan manisku :*

Bahwa dipahitnya sesuatu selalu ada sisi yang manisnya :')
Maka jika ada permen kecil nan manis, itu mereka.. :)




Penenun Asa
1 Des 16
Dan perpisahan serta kehilangan itu,
mulai terasa :(

Friday, November 18, 2016

Semangat Ya!
Tiba-tiba tengah malam tadi keinget yel-yel anak PMR di Agitapraja 3 bulan Mei lalu. Liriknya gini:


Pict : PenA

Nghahaha. Aku ketawa pas keinget itu tau ga sih? Ya Allah, apaan banget ya. Berasa alay gitu xD

Oya..yel-yel ini dipakai ketika sebagian anggota mereka menampilkan drama. Yang gunanya untuk, haelah..udah pasti berguna untuk menyemangati angota mereka yang akan tampil itu. Yang kecenya adalah, mereka menyanyikan yel-yel itu dengan enerjik, penuh semangat dan sambil tepuk tangan rame. Udah kaya penyemangat di team basket gitu deh. Haha.

Maka,
Semangat buat kamu yang lagi proposal, cepet acc ya, cepet dapat pembimbing, cepet lanjut ke bab 4, 5 juga 6.
Yang lagi jadi abang-abang dan kakak-kakak skripsi semangat pokoknyaa.
Buat kamu-kamu yang lagi PPL juga magang, semoga segera berakhir deh segala PENDERITAAN kalian AHAHA. Eehh..gak, betah-betah ya di tempat PPL atau magangnya. Wkwkwkw.
Kamu yang mau KP, juga harus semangat yaa!
Eh..untuk yang lagi berjuang menghalalkan Sang Jodoh, semangat juga ya! Berjuanglah, perbaiki diri, perbaiki hati. Segera tuh halalkan orangnya, sebelum kena tikung yang lain.. Haha.
Spesial untuk kamu baca tulisan ini, terus semangat ya. Jadikan hari kamu menjadi hari terbaik, sebagai hari pembelajaran yang berharga. Semoga semua aktivitasmu hari ini berjalan lancar.. #eeaa

Ini kaya lagi salam-salam di radio yang lagi on air yaa :D

Oke, gue akan nyanyikan yel-yel itu juga dan anggap aja gue lagi jadi anak PMR kelas 2 SMA yang unyu-unyu gitu. Sepakat? :D

"SEMANGAT YA!
SEMANGAT YA!
SEMANGAT.. SEMANGAT.. SEMANGAT!!"

Ngahahahaha..

Terkadang untuk menyemangati diri sendiri ataupun orang lain itu memang perlu alay dan norak. Ghaha. Iya gitu.

Gue jadi inget sebait quotes yang bilang gini:

Bahwa yang terlihat KUAT pun harus tetap DIKUATKAN.
Yang terlihat PAHAM, harus terus DIPAHAMKAN.
Dan bahkan yang terlihat SEMANGAT pun harus tetep DISEMANGATI.

Iya gitu. Karena diciptakan nabi Harun as untuk menyemangati nabi Musa as. Maka teruslah memberi semangat pada saudaramu, meski hanya lewat tulisan, meski hanya lewat emot.
Ternyata, ketika kamu menyemangati orang lain, kamupun akan semangat juga. Maka semangat yaa! :)





18 Nov 16
Pekanbaru
Semangat nulis!
Ayo, kerjakan proposalnya!
Deadline cerpennya juga!

Tuesday, November 15, 2016

Di Hotel Berbintang-Bintang
Pict By : Penenun Asa

Pernah tidur disini? Di hotel berbintang? 

Bukan hotel biasa. Ia hotel yang beralaskan tanah, yang beratapkan langit, yang berhiaskan bintang, berpenerang rembulan, juga bersemilirkan udara alam. Iya itu, pernah? Hotel yang didalamnya kita akan merasakan dinginnya udara yang sarasa merontokan tulang. Iya, itu. Dan kita menamakannya Hotel Berbintang-Bintang. Pernah? Jika pernah, maka selamat, kamu pernah menginap di hotel berbintang yang sesungguhnya. Jika belum, aku ingin membisikkan sesuatu padamu, dengarkanlah:

"Jangan hanya menikmati gemerlapnya lampu kota saja, sayang. Sesekali menjauhlah dari bisingnya perkotaan. Tinggalkan sejenak selimut hangat kita, pergilah berkemah di hotel berbintang-bintang..
Sayang, selagi masih ada waktu, selagi masih muda, nikmatilah waktu kita untuk bersyukur akan keindahan ciptaanNya. 
Dengan duduk dibawah langit terbuka. 
Dengan memandang bintang dan rembulanNya..

Ket Pict : Malam api unggum DIKLATSAR ke-18 KSR PMI UR :D

Dan yuk sayang, mari kita duduklah memutari unggunnya api. 
Mulailah kita mendendangkan lagu kehidupan, syair kemanusiaan. Karena sesekali kita perlu menikmati alam dengan cara sesederhana ini.."

Iya, seperti itu. Kita hanya perlu menikmati dan menenangkan diri dengan cara sesederhana itu..

Oya..terimakasih untuk menejemen stressnya kak. Pergi berlima belas orang ke Teluk Kenidai, untuk acara api unggun Diklat KSR Universitas Riau,  di hotel berbintang-bintang ini, semua beban serasa ringan, semua pikiran kusut kembali normal. Dan ee..baru sadar, satu tahun yang lalu kami juga pernah tidur di hotel berbintang-bintang di tempat ini juga lho. Untuk acara yang sama, diklat lapangan juga.

Berkemah ditempat ini, mengembalikan ingatan satu tahun yang lalu, di Diklat angkatan XVII kami. 

Aaa..rindu Janah, rindu kak Dini, rindu kak Weli, rindu kak Putri, rindu kak Fita, rindu kak Tari, rindu kak Astri, rindu kak Ervan, rindu dek El, rindu dek Nani, rindu kak Riki, rindu Rani, rindu suasana diklat tahun lalu. Rindu kehujanan, rindu tenda pletonnya roboh kena badai, jadi korban kecelakaan di malam minggu, kacamata pecah. Di tempat yang sama. Ahahaha.

Kemudian digoda "Eeaa..yang satu tahun lalu pernah jadi korban. Jangan mandi di pom bensin lagi yaa.."

Dan menginap di hotel berbintang-bintang itu gak mahal kok, tapi nyaman. Percayalah..

Di jurik malam, jaga pos 2. Pos PK Kesja. Bareng ahlinya PP :D





Teluk Kenidai
13 Nov 2016
Di perbaharui di Pekanbaru
14 Nov 2016
Akan ada masa dimana, 
satu per satu kakak senior kita
akan pergi meninggalkan kita. 
Dan kita baru sadar, 
bahwa kita belum banyak belajar dari mereka.
Lantas hati ingin berteriak 
"KAK, JANGAN TINGGALKAN KAMI DULU, please." :'(

Sunday, November 6, 2016

Friday, October 21, 2016

Pentingnya Berkabar dan Ngabarin
Pict : Penenun Asa

"Kabari aku kabarmu.."

Aku baru paham arti pentingnya berkabar dan ngabarin itu sekarang. Kemarin-kemarin aku mana ngerti hal begituan. Ya kali jomblo, terbiasa gak ada yang dikabarin dan ngabarin, jadinya ya gitu deh. Ahaha. Ops..skip. Kembali ke topik. Ingat, bahwa berkabar dan ngabarin itu penting! Ingat itu yaa. Berkabar pada siapapun, terlebih orang-orang terdekat kita. Iya gitu. 

Ya..jadi, gara-gara kejadian aku kena repet pamong PPLku kemarin. Aku jadi taubatan nasuha bersikap cuek-cuek gitu sama orang. Maksudnya cuek adalah gak mau ngabarin lagi, dan gak peduli buat ngasih kabar ke orang.

Ceritanya 2 hari yang aku gak bisa masuk ngajar. Senin dan Selasa kemarin. Itu, aku sakit. Iya sakit. Sakit karena butuh kamu kali yaa #eeaa 
Meski Senin paginya aku tetap bisa datang upacara seperti biasa, tapi siangnya aku tumbang setumbang tumbangnya tumbang. Gak bangun dan memang gak bisa bangun. Gak lebay sih, memang begitu adanya. Dan ketika aku gak bisa bangun itu, aku udah coba berkabar dengan pamongku, minta izin gak masuk sekaligus minta istirahat buat beberapa hari ke depan.

Nah..disitulah awal tragedinya. Ternyata aku salah mencatat nomor pamongku. Yang harusnya akhiran 898 ini jadi 828. Itulah, entah pergi kemana 2 telinga ini pas beliau bacain nomornya. Ahaha.  Dengan salahnya nomor, otomatis pesan gak bakal masuk kan? Mau jejungkir balik kaya apa juga, Ibu gak bakal tahu kalau aku lagi sakit, kan? Buruknya lagi, aku juga gak ngabarin via sms ke kawan-kawan yang sama-sama masuk siang, ngabarin bahwa aku gak bisa masuk. 

Udah coba ngontak ke salah satu teman sih, ee..ternyata dia gak masuk juga. Cemana lah.. Dan yang lebih apesnya adalah paket internet pun habis pula. Jadi meski biasanya bisa izin lewat grup BBM, ini gara-gara gak ada paket, maka bener-bener lost contact 2 hari kemaren. So, bye hidup loe! 

Maka ibu pamongku muring-muring gak karuan. Pasalnya juga, di dua hari itu, aku ada jadwal ngajar di kelasnya. Makin menjadi-jadi deh perkaranya. Dan lebih fatalnya lagi, ternyata ibu pamong misscall aku, pas di jam 2 siangan, tepat seharusnya aku masuk dan aku gak tau itu! Ya mana pegang hape juga pas sakit begitu. Sumpah gila! Kaya ibu yang butuh aku jadinya kan?  Terkutuk khoeriyah muiz! Ahahaha

Oke, detik itu juga aku udah ngaku salah.

Alhasil, pas hari Rabunya aku datang dan Alhamdulillah udah pulih, Ibu Pamong benar-benar memperlihatkan kemarahannya. Ternyata beliau mengadukan langsung ke koordinator seluruh pamong yang notabene adalah wakil kepala sekolah. Jadi sebelum aku dinasehati ibu, aku udah keburu ditegur bapak wakil kepala sekolah duluan..

"Khoeriyah Muiz? Pamongnya ibu Reni kan?"

"Iya saya, pak"

"2 hari kemaren kemana?"

"Saya sakit pak."

"Gak ada kabar ya kata bu Reni?" 

"Ya pak, maaf. Saya sudah coba mengabari bu Reni. Tapi nampaknya nomor bu Reni yang saya tulis di hp saya salah pak." 

"Oh..ya udah gak apa-apa. Lain kali kalau mau izin, sakit atau apapun, kabari pamongnya yaa."

"Iya pak." Anggukku.

"Jadi sekarang Muiz temui ibunya, minta maaf. Ingat, besok-besok kalau ada apa-apa dan gak bisa masuk kabari yaa." Nasehatnya. Matanya memperlihatkan ketulusan dan pemakluman. Aku mengangguk.

Sampai ditegur pak wakasek gitu ya?
Ish..bocah! Cemacem sih! 

Akhirnya, meski aslinya ngeri buat datangi ibu Reni, aku mencoba beranikan diri buat menemuinya juga. Aku akan minta maaf sekaligus klarifikasi. Karena orang gak akan paham tentang kita sebelum tau kebenaran asli dari mulut kita, kan? Sementara orang sibuk suudzan, padahal yang kita lakukan gak seburuk itu.

Maka, please, kalau ingin tahu sesuatu, gak usah main judge gitu.  Coba kenali dulu, coba tanya dulu kenapa dan gimana, baru nilai. Yakan? Ee..kalimat ini aku belajar dari seseorang loh. Dari Dewi.  Nama dia pernah ada dipostingan sebelumnya. Haha.

Ketika beliau mau masuk kelas di jam terakhir, aku ngikutin dari belakang. Langsung aku minta maaf dan menceritakan kejadian dengan sejujurnya. Dihari itu, aku beneran melihat mata marah dan terluka ibu. Gak ada senyum kaya biasanya. Gak ada cerita yang biasa ia kesahkan ke aku. Mungkin beliau merasa gak dihargai olehku. Aku tarik nafas, berat. Meski aku udah jujur, tapi dihari rabu itu, aku belum melihat ibu benar-benar memaafkan aku.

Untuk mengendurkan hatinya saat itu ibu yang  lagi memberi tugas matematika, aku coba ikut turun tangan menertibkan anak-anak mengerjakan tugas. Tapi dia belum terlihat mengendurkan hatinya juga.

"Marah bener ibu.." Kataku lesu ketika keluar dari kelas.

"Sabar yaa."

"Coba lagi minta maaf besok."

"Ya coba besok lagi. Gak apa-apa tuh."

"Ya gak apa-apa tuh. Masa sih, karena sakit gak dimaafkan?"

"Lagi sensi mungkin ibunya. Sabar ya mbel."

"Wajar sih ibunya marah, tapi gak apa-apa nya itu. Cak besok coba lagi minta maaf. Mu ambil hatinya lagi."

Aku mengangguk. Ada kekuatan ketika mendengar suara-suara care dari kawan-kawan PPL yang masuk sore ini. Terimakasih gengs :*

Dan kemarin aku coba lagi. Untuk kali ini sekali lagi minta maaf dan menceritakan kronologi dengan sejujurnya. Maka ibu bilang:
"Kalau ada apa-apa kabari ibu. Kalau sakit, gak bisa masuk, kabari Ibu. Kalau gak kabari ibu, kabari ketuanya, kabari kawan-kawan Muiz. Jangan gak ada kabar gitu yaa. Kan ibu jadinya gimana kan? Kabari, jangan hilang kontak. Seenggaknya ibu jadi tau Muiz kenapa dan ibu pun gak perlu menduga yang aneh-aneh. Yaa?"

"Iya bu. Saya minta maaf. Saya gak akan ulangi lagi bu. Kalau ada apa-apa saya akan kabari ibu, kalau saya izin saya akan kabari ibu."

Good job! Dan kemudian cerianya kembali. Ahahaha. Dan aku bisa ngajar dengan tenang lagi!

Seandainya pamongku kelewat puitis, beliau pasti bakal berpuisi gini ke aku:

"Kabari aku kabarmu. 
Agar aku tahu dan tak perlu khawatir tentang keadaanmu.
Agar aku paham, seberapa penting posisiku dihatimu.
Dan agar aku tak kehilangan dirimu."

Terkutuk, Muiz terkutuk! Ahaha

Sejak kejadian ini, aku jadi makin usil sama kakakku. Ngirim foto-foto PPLku yang ekspresinya gak jelas. Masih tetep meribut di grup chat. Berkabar dengan sahabat-sahabat dan teman sekelas juga. Tetep ngirim emot bahkan voice note gak penting pada mereka. Ahaha. Kenapa gitu? Karena mereka aku anggap penting untuk terus aku kabari :*

Dan aku ambil kesimpulan kejadian ini dengan:
Jangan sepelekan berkabar dan mengabari seseorang. Mungkin ini terasa sepele, tapi ternyata penting banget. Karena bisa jadi orang disana sedang menunggu pesan kabarmu, ingin tahu apa dirimu apa baik-baik aja atau gak. Tetep berkabar, pada keluargamu, sahabatmu dan beri tahu keadaanmu. Bahwa keadaanmu masih baik-baik aja. Bahwa kamu masih punya hidup. Iya kan? Iya gitu.




Pekanbaru
21 Okto 2016
Penenun Asa 
Paling gak, sempetkan chat dong.
Gausah hilang kabar dan 
sengaja pengin dicari gitu :(

Thursday, October 20, 2016

Temukanlah aku


Pict : Penenun Asa


Kamu tahu, bahwa aku begitu jatuh dan bangun dalam menemukan muara 
Mengikuti arusnya,
terkadang juga melawan derasnya,
atau menemukan hal yang membuatku terombang-ambing dari setiap perjalananku
Maka benar, aku ingin menemukanmu, secepatnya


Aku ingin berhenti dalam perjalanan hati ini
Dan menjadikanmu muara terakhir hatiku
Karena aku lelah, harus merindu pada yang tak tentu arah
Aku juga lelah, jika harus lagi-lagi secret admire pada yang entah siapa

Aku lelaahhh..

Maka temukanlah aku, please..
Temukanlah..
Dari perjalanan lelahmu mencari muara juga
Dan ketika kamu telah temukanku,
jadikan aku muara, 
tempat terakhir dari perjalanan hatimu 

Bukan hanya kamu yang harus menemukanku, 
aku juga..
Iya, kita saling menemukan
Kerena aku juga hanya ingin bermuara padamu
Padamu yang terakhir
Tempat terakhir perjalanan hatiku..



Pekanbaru 
20 Oktober 2016
Penenun Asa
Temukanlah aku, pke google map?
Haha, boleh jugaa, ide cemerlang! :D