"Egois itu ketika hanya tulisanmu aja yang maunya dibaca, tanpa mau gantian membaca tulisan orang lain"
Panggil saja dia Goisan. Bukan warga Jepang, bukan juga keturunan Jepang. Jangan dikira nama yang berakhiran -an itu hanya orang Jepang. Orang Indo juga ada, siapa? Ya dia itu. Goi nama panggilan sehari-harinya. Manusia paling tengil yang bercita-cita jadi penulis profesional. Nah lho, penulis profesioanal! Yang artinya menulis akan jadi sebuah profesi untuknya. Maka kerjaan dia adalah menulis. Sumber penghasilannya adalah menulis. Dengan menulis Ia dapat uang. Dengan uang itu Ia hidup. Begitu? Keren kan? Ya keren dong, karena penulis itu profesi yang cerdas bagi Ia. Impian dia begitu dan tidak ada masalah.
Apa yang tidak buat dia. Karena cita-citanya penulis, maka sejak kuliahnya dirinya aktif mengikuti organisasi, komunitas, dan aktivitas menulis. Ga hanya komunitas didunia nyata, dia pun mengikuti komunitas menulis di dunia nyata, eh..maya juga. Semua komunitas nulis di dunia maya dia ikuti. Baik yang di twitterland, facebookland ataupun whatsappland. Entah memang dia semangat atau berambisi. Kurang tahu juga.
Karena begitu banyak komunitas yang dia ikuti itu, maka di bio twitter, instagram dan facebooknya dipenuhi dan pembuktian segala komunitas yang diikutinya tersebut. Dan salah satu grup nulis yang ia ikuti adalah grup Nulis Kita. “Goi keren banget deh ya..dia aktif dibanyak komunitas menulis. Aku follow deh, semoga dia folbek aku hihihi” Gumam seorang stalker intagram Goi.
“Iam to be Professional Writer..ckckc Goi, pantas aja dia banyak aktif di komunitas menulis. Ternyata dia pengin jadi penulis profesional tho.” Stalker lainnya.
“Wah.. Goi gabung di grup Nulis Kita ya? Keren nih, udah banyak member grup Nulis Kita yang nulis buku solonya. Follow dia deh, minta folbek juga sekalian wahahaha.” Dan begitulah para followernya dan orang-orang yang membaca bionya bergumam tentang dirinya.
Tapi ada satu rahasia yang amat tidak diketahui followernya, orang-orang yang udah membaca bio di instagram atau twitternya. Bahwa Goi sebenernya tidak pernah mengenal sesama member dikomunitas onlinenya! Bahkan untuk sekedar haha hihi dengan sesama member dikomunitasnya pun jarang sekali, bisa dibilang tidak pernah malah. Pun ketika ia masuk digrup Nulis Kita. Yaah..bisa dibilang dia hanya sekedar masuk. Berharap ia selalu bisa konsisten nulis dengan ikut banyak grup tanpa harus basa-basi. Seperti suatu malam ketika,
Zzzrdd..
Hapenya bergetar. Ujung hapenya menyala berwarna ungu. Tanda pemberitahuan pesan whatsapp masuk. Dia membuka.
Nulis Teh Feeli Admin
Untuk warga Nulis Kita! Chek this out grup nulis kita!
Karena malam ini kita bakal MAKRAB!! Apaan tuh MAKRAB?
Malam Keakraban! Kali ini siapa ya yg bakal kita kepoin?
Yuk, gabung!!
kita KEPOin habis-habisan salah satu dari member kita!! 7.13 PM
“Apaan sih makrab? Basa-basi banget. Segala repot-repot ngepoin orang, grup nulis ya nulis aja gitu.” Dia hanya membacanya, “Ya kali, grup Nulis Kita. Tapi isinya kebanyakan ngobrol. Kenapa ga ganti nama aja jadi ‘Ngobrolin Kita’?” Kemudian ia kembali asik berkutat dengan film koreanya. Begitu seterusnya, setiap notif grup Nulis whatsapp yang berisi pesan, dia hanya membaca kemudian abai, malah terkadang ga dibacanya sama sekali. Membiarkan notifnya berkumpul.
Ia tidak sadar, bahwa teman-teman digrup whatsappnya juga menginginkan dia bergabung, ikut ngobrol ber-haha-hihi, sekedar menyapa, saling berkomentar atas tulisan yang udah distor atau yah, mungkin membahas yang urgent seperti LGBT yang sedang jadi trending topic, bahkan pembahasan tips menulis atau projek menulis rombongan. Tapi Ia tidak, tidak mau untuk repot-repot begitu. Ia hanya bergabung untuk stor tulisannya, sudah cukup. Bagi dia cukup itu saja. Yang penting dia telah memenuhi apa yang menjadi syarat digrup nulis itu kan? Bukankah member yang baik adalah yang setor tulisan dengan rutin?
Nulis Mba Sean Admin
Jangan lupa ya untuk stor tulisan :)
Oya, malam ini pukul 8 WIB kita akan mengobrak-abrik
tulisan yang udh kalian stor. Jadi yuk, beri komentar, kritik dan sarannya :D
CEKIDOT digrup Nulis Kitaa!!!!!!! :DDD 7.18 PM
"Duuhh..apa lagi ini?" Membacanya sekilas, kemudian berakhir dengan mendiamkan hapenya.
Seperti itu, Goi enggan membuka notifikasi. Dan terus membiarkan notif grup nulis di whatsappnya itu hingga ribuan. Seperti suatu malam ketika esok libur imlek, notif grup nulisnya sudah mencapai 4492. “Ya sallam, mereka ngobrol apaan sih? Sampai segini banyaknya notif..” Dia menjeda film koreanya. Kemudian membuka grup nulisnya..
Nulis Ungu
Ya ampun, 8.17 PM
koq jleb banget rasany yahh -.- 8.18 PM
Menampar banget rasanya teh feelii :( 8.18 PM
“Ungu kenapa? Orang ini main bully yaa?” Kemudian ia menelusuri setiap obrolan.
Nulis Uda Coki
Ya jujur aku pun merasa nulis hanya nulis aja., 8.18 PM
Jarang bc tulisan kalian :( 8.19 PM
Nulis Fiani
Samaan udaa, aku juga :((((( 8.20 PM
Nulis Bang Mera
Anjas! Sakit gue bacany! Penulis apaan ya gue ini yakk? -_- 8.20 PM
Nulis Pina
Aku rasa aku jg egois. 8.21 PM
Gmn ya? Aku ga suka bc tulisan yg panjang2 soalny.
Btpa egoisny aku -.- 8.22 PM
Nulis Greyia
Aku egois dongs :(( 8.22 PM
Nulis Orin
Teh feeliii :( 8.23 PM
Disebut pwnuliskah aku ini? 8.23 PM
*penulis *typo 8.24 PM
Makin penasaran lha Goi dengan obrolan di grup itu. “Kenapa mereka bermellow ria gini ya?” gumamnya lagi, penuh tanda tanya. Makin penasaran maka semakin jauh dia menelusuri keatas tiap obrolan itu. Sampailah ia pada..
Nulis Teh Feli
Egois itu…….(salah satu ciri penulis egois) 8.10 PM
Penulis itu ga boleh angkuh!
Gimana tulisan kita mau dibaca orang lain,
kalau kita sndri ogah bc tulisan org lain! 8.12 PM
PLAK! Sebuah tamparan keras mendarat dipipi kanan Goi. Dia menulusuri lagi, dan membacanya secara acak. Goi sudah tertinggal banyak obrolan ternyata.
Nulis Kang Tuin
Aku ga naif. Aku jg trkdg ga bc tulisan yg klian stor.
Tp aku pasti bkal nympetin bc koq :) 8.26 PM
Nulis Teh Feli Admin
Ya harus. Karena dg bc tulisan ssma mmber kita aja,
maka kita jd tau mn tulisan teman kita yg slh.
Kita mngoreksiny. Dg bgitu kita bs brtumbuh brsama :) 8.26 PM
Nulis Mba Sean Admin
Yg anehny,
kita ingin selalu diperlakukan seperti apa yang kita inginkan,
tapi kita ga mau memperlakukan orang lain seperti yang mereka inginkan. 8.27 PM
Kita ingin tulisan kita dibc, dikomntar, dikoreksi,
tp kita ga pernah mau bc tulisan org lain. 8.27 PM
PLAK!! Kali ini tamparan tepat mendarat pipi disebelah kiri Goi. Sakit. Itulah yang Goi rasakan ketika membaca obrolan grup kali ini. Kenapa Ia harus baca obrolan yang seperti itu? Padahal Ia membaca secara acak. Ia merenung dalam. Merenung atas kalimat diobrolan yang secara tidak langsung mampu menamparnya secara tak disengaja itu. Ia meletakan hapenya.
Benar adanya. Selama ini Ia hanya menyetor tulisan. Tanpa mau membaca tulisan sesama membernya. Dan Goi merasa bahwa dirinya sejauh ini tak bisa disebut penulis. “Karena penulis macam apa, yang angkuh dan tak mau mengapresiasi karya orang lain?” “Penulis hebat mana yang tak mau membaca tulisan orang lain?!” Batinnya membuncah. Bulir air matanya terjatuh. Betapa Ia merasa bahwa dirinya begitu angkuh. Menulis hanya menulis tanpa mau membantu orang lain bertumbuh. Menulis hanya menulis untuk sendiri. Bergabung dengan banyak grup menulis, tapi hanya menjadi buah kesombongan.
***
Nulis Bang Mera
Ya sallam. Nih knp para admin lg bolak-balik nampar pipi yakk :O 8.31 PM
Nulis Biru
Lg maen sindir2an kyany bang mer -,,- 8.32 PM
Nulis Greyia
Demi apah bang mer, pipi kanan kiriku udh lebam nih :( 8.38 PM
Ah..teh felii, mba seann :( 8.39 PM
:’(((((( 8.40 PM
Nulis Kang Tuin
Jadi ingat quotes ini, hampir senada ;) 8.45 PM
Hatinya semakin sesak.Sakit.
-End-
_______________________________
Penenun Asa
9 Februari 2015
Pku