Monday, December 28, 2015


Beberapa hari yang lalu, sahabat baikku menasehatiku panjang lebar. Panjaaaaannggg dan yang paling aku garis bawahi adalah sarannya buatku biar ga terlalu fokus organisasi. Ya organisasi.  Katanya nih, gara-gara organisasi, aku yang sampai jarang pulang kampung pas temen-teman yang lain pulang kampung (1). Aku yang sering ga masuk kelas, padahal mata kuliah yang penting banget (2). Lagi, jatuhku kecelakaan kemaren bahkan dikaitan dengan kefokusanku dalam organisasi(3). Nah lho, ada 3 bukti nyata kalau aku katanya terlalu fokus organisasi. Ya ampun iyakah aku terlalu fokus organisasi? Jahat banget ya, menyalahkan semua ke organisasi? -,-

Ah masa sih, aku terlalu fokus organisasi?

Betul, aku udah banyak ngambil cuti. Ya alasannya memang buat organisasi. Ga ada alasan lain. Aku sampai ga pulkam, hanya buat organisasi. Aku ga masuk kelas juga buat organisasi. Karena diorganisasi juga lagi banyak kegiatan. Nah..gimana dong kalau dikegiatan itu kita ditunjuk jadi panitianya? ga tega dong ya kalau ditinggal gitu? :(

Oke, aku jabarin satu per satu deh. Yap welcome di blog choeriah muiz, haha. Bersiaplah denger ocehannya yang kalo udah cerita pasti panjang lebar haha. #kembalikelaptop. Untuk masalah kuliah, kadang aku sadar sih, kalau kuliah itu yang harus diutamakan. Organisasi adalah selingan. Iya gitu. Alaminya gitu. Tapi kata mereka, aku berasa lebih mementingkan organisasi dibanding kuliah. Rela-rela absen banyak buat organisasi. Kata mereka, udah seharusnya aku kembali ke planning awal buat kuliah. Yaitu FOKUS KULIAH dan jadikan ORGANISASI sebagai SELINGAN. Kata mereka..mereka berkata..yang dibilang mereka... bla bla bla.

Nah..mungkin disini aku mau ngasih pembelaan, karena aku merasa seolah dimata mereka hidupku dan pilihanku hidupku salah, aku tersudutkan  xD *pengacara mana pengacara*.

Ya aku memang jarang pulkam. Simple aja, mas Taqin pernah ngasih petuah gini ke aku,
"Gausah sering-sering pulkam, jadilah perantau yang sukses."

Pesan yang diucapkan pas aku semester 1 ini, mampu buat aku 'betah' di kost. Meski pesannya seolah jahat, ga ngebolehin pulang kampung meski kangen atau pengin bersua dengan yang di kampung, tapi aku merasa, ada arti lain yang terkandung di balik petuah itu, yang kalau aku jabarin gini:
"Gausah sering-sering pulkam Iz. Belajar mandiri, gausah manja! Kalau kamu sering pulkam, tandanya kamu masih cemen menghadapi hidup!" #aaa #jleb
"Gausah sering-sering pulkam. Belajar banyak hal diperantauan. Ambil segala ilmu. Kelak hidupmu harus lebih jaya dari kami kakak-kakakmu" #sungkem
"Gausah sering-sering pulkam. Kami khawatir denganmu ketika kamu dijalan" #mewek
"Gausah sering-sering pulkam. Hemat duit, pulkam itukan lumayan ngabisin duit banyak. Jadi dikost ajalah xD" #argh
"Gausah pulkam. Malesan pun kalau udah dirumah" -_-

Ahahaha..kayanya sadis ya. Sepanjang itulah maksud kalimat dari "Gausah sering-sering pulkam, jadilah perantau yang sukses." Gagara kalimat itu, ga ngerti kanapa, aku pun otomatis betah di Pekanbaru. Gausah dijelaskan gimana, secara kalau kakak-kakakku dan mas-masku yang ngasih petuah, emang gitu, otomatis banget aku langsung terhipno. Bisa gitu ya? Atau memang petuah mereka mengandung doa yang mustajab buatku? Wallahu a'lam. Dan petuah mas Taqin adalah alasan pertama kenapa aku ‘terlalu fokus' organisasi :')

Terus aku harus gimana dong menanggapi pernyataan mereka sahabat baikku itu?

Pada akhirnya aku pulkam juga, libur maulid nabi dan natal kemaren. Ngehadirin  pernikahan pernikahan sahabat SMA. Meski sebenernya aku masih dengerin mas Taqin's Petuah ahahaha. Terus juga di minggu-minggu ini, banyak banget tugas diorganisasi yang harus disiapin, tapi aku tetap bela-belain pulkam gaes. Ya..aku pulkam juga.
Jadi aku tetap harus gimana? :D
Kasih dong pendapat kalian mengenai pernyataan sahabatku diatas? :D
Salahkah aku? :D

Penenun Asa

Assalamualaikum Halo, aku Khoeriyah Muiz. Pengajar muda sekaligus ASN 2018 yang akan menginspirasi melalui tulisan. Tinggalkan komentar, kritik dan sarannya yaa. Terima kasih :)

0 comments: