Friday, December 29, 2017

Ketika Masakan Gue Berakhir di Tempat Sampah
Ketika Masakan Gue Berakhir di Tempat Sampah

Pict: m.detik.com

Gue yang mencuci piring pagi-pagi tadi memanyunkan bibir ketika masakan yang gue masak kemarin, tersisa banyak sekali.

"Aaa, sayang bangeet! Kan mubazir jadinya, ih." Gue ngedumel ga karuan ketika membuang bekas makanan tersebut ke tempat sampah.

Gue akui, dan MEMANG HARUS DIAKUI ketika gue masak ga sehebat Wa'ku perempuan. Yang ketika beliau masak, sekali tabur garam, asinnya pas, sekali ditambah gula manis dirasa langsung enak. Lah gue? Yang mau sok-sokan ikutan mencoba menabur garam sekali saja, ujungnya berasa memindahkan air laut  ke masakan HAHA.

Pict: okezone.com

"Coba kalo masak jangan asin-asin kali, gitu." Protes Wa' laki-laki suatu kali, ketika melihat gue memotong bawang. Yang mungkin saja beliau takut trauma, harus minum air putih lebih banyak karena lidah yang harus mencicip garam berlebihan dan kenyang lebih cepat dengan minum.

"Okee." Masak lagi, ga kapok. Meski masakan gue yang kemaren berakhir di tempat sampah. Haha.

Ternyata memasak itu perlu jam terbang ya. Sama halnya seperti menulis, tulisan singkat yang sedang kamu baca ini adalah hasil latihan nulis gue dari SMP. Pun, tulisan yang tertata rapi dan enak dibaca dimanapun yang kamu temukan adalah hasil dari latihan berkali-kali si penulis yang berhasil dalam mengolah kata-kata.

Dan serupa, ketika kita melihat banyak hal yang kita jumpai bagusnya aja, atau seseorang yang hebat dalam suatu bidang, coba deh sesekali tanya padanya gini:

"Gimana kamu menjadi ahli dan hebat? Rahasianya apa? Gimana prosesnya? Atau memang bakat dari lahir?"

Tanya deh, pasti kita akan terhenyak mendengar jawabannya dan kemudian terkagum-kagum dengan ceritanya.

Karena banyak dari kita yang hanya tau bagusnya aja, dan ga tau apa yang telah dilewati, diperjuangkan, dan dikorbankan seseorang hingga ia ada diposisi hebat seperti sekarang. Begitu sih kalo kata Gazan Azka, owner Zanana Chip.

Oya, memasak memang hampir sama dengan menulis lho! Sama-sama harus punya jam terbang, perlu diulang, dilatih dan dicoba terus menerus, sama-sama harus dikerjakan dengan hati; agar masakannya terasa enak, agar tulisannya sampai ke hati si pembaca.

Tapi meskipun memasak sama-sama harus punya jam terbang seperti menulis, memasak tetep beda dong dengan menulis.

Bedanya apa?

Kalau menulis, salah huruf atau penyusunan kalimatnya kurang sesuai, bisa kapan-kapan kita edit lagi. Tapi kalau memasak, salah memasukan bumbu yang harusnya garam jadi gula, yang harusnya gula jadi micin, maka bakal jadi nano-nano deh rasa masakannya. Dan parahnya ga bisa kita edit lagi! Yang ada malah berakhir di tempat sampah, kapan-kapan  justru ga boleh masuk dapur lagi, wkwkw.

Eh, tapi ya udah. Jangan sedih-sedih, meskipun masakannya berakhir ditempat sampah. Masih ada yang mau makan dan menghargai masakan kamu kok, ayam misalnya. HAHA #kanKZL



Singhil
29 Des 17
Penenun Asa
Kamu siap mencicipi nano-nanonya masakan gue? Ghahaha, jangan deh! 
Gue ga tega meracuni orang

Wednesday, November 22, 2017

Denting Gitarmu
Denting Gitarmu
(pict: www.themusicianlab.com)

Suaramu.

Aku tertidur dan terbangun dari rasa sakit ditemani oleh suara-suaramu. Mendengar suaramu membuat sakitku terasa lekas pulih. Kamu bernyanyi dengan penuh penghayatan hingga mampu membuat perasaanku menghangat. Berasa lagu yang kamu nyanyikan buat aku, padahal ya aku tau pasti bukan ahaha.

Lagu-lagumu. 

Aku suka lagu-lagu yang kamu nyanyikan. Bukan suatu kebetulan ketika lagu-lagu yang aku suka ternyata kamu coverkan, kan? Ah, suatu kebetulankah? Berharap sih ga. Hahaha. Atau lagu-lagu yang kita sukai ternyata sama?

Denting gitarmu, 

Aku suka. Sangat lihai dan enak didengar. Dan yang lebih aku suka, ternyata kamu punya kepedulian terhadap tanah kelahiranmu. Kamu mendetingkan gitarmu bukan sekedar menghibur, bernyanyi bukan sekedar bernyanyi lagu biasa, tapi kamu bernyanyi untuk membangkitkan tanah kelahiranmu yang suatu kali terkena bencana. 

Syalut. Kamu punya kepedulian yang tinggi. Itu yang aku suka, ketika udah punya suatu kemampuan, atau udah ahli dibidang tertentu, kita memang harus tetep care pada daerah kita, tanah kelahiran kita, dan tak melupakan itu.

Anak Band

Dari dulu stigmaku tentang anak band itu ga baik, tapi kamu berbeda. Entahlah. Aku melihat kamu berbeda. 

Boleh sekali lagi dipertemukan denganmu kelak? Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu. Ah, tapi kamu jauh yaa. Jadi aku sampaikan ditulisan ini aja yaa:

"Aku masih suka gambar. Tapi sekarang aku lebih suka nulis, belajar public speaking dan ngajar. Kamu masih suka gambar juga, kan? Atau kamu memang sekarang lebih suka nyanyi?"

"Pesanku untukmu, jadi penyanyi yang baik ya. Jauh dari narkoba juga minuman keras, karena suatu hari nanti aku pen liat kamu nyanyi di YouTube dengan jutaan Viewers"








Sei Buluh, Kuansing 
22 Nov 17
*epilog
Sakit, kaki gue kaya digiles truk sih.
Dan badan gue kaya dipukuli algojo.

Wednesday, November 8, 2017

Me Time

Pict : Penenun Asa

Setelah hampir semingguan full ngurusin PERJUSAMI Diklatsar XIX. Yang bolak-balik ke rektorat, kesana kemari ke PMI Provinsi dan PMI kota, dan akhirnya punya Me Time juga! Yeay!

Persiapan PERJUSAMI, pasang lampu di tenda pleton.
Strong yaa. Wanita jd laki xD
Happy? Happy dongs, meski gue akui banyak yang kurang disana-sani, tapi gue bersyukur, apa yang di schedulekan berjalan lancar sesuai rencana. Berkat andil senior-senior kami dan kerjasama seluruh panitia. Uhuy! Tepuk Palang Merah Indonesia dulu dong! Untuk keberhasilan dan kerja keras kita! Wkwkwk

Briefing Panitia (Dok: KSR PMI Uin)

Menariknya, seusai acara, kami diberi waktu untuk istirahat selama 3 hari, sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya, yaitu Diklat Lapangan! Abeuhh. Nah, Diklat Lapangan ini bakalan lebih menantang lagi, karena diadakan di luar Pekanbaru dan persiapannya cukup banyak. 

Mendirikan tenda pleton (Dok: KSR PMI Uin)

Dan ngapain gue selama 3 hari ini? Me time! 3 hari waktu istirahat gue, gunain untuk me time.

Nah, me time sendiri itu apa sih? Me time adalah menyisihkan waktu yang kita miliki, yang dihabiskan untuk menyendiri atau melakukan aktivitas yang kita sukai.

Tau ga sih, me time itu ternyata penting banget lho, kenapa? Menurut penelitian, orang sukses di dunia terbiasa melakukan me time. Bahkan menjadi suatu keharusan bagi mereka menyisihkan waktunya dalam sepekan untuk me time.

Dengan kita menyisihkan waktu kita untuk me time, manfaat yang kita dapatkan adalah tubuh sehat dan pikiran kita kembali lebih jernih, karena ketika kita melakukan me time itu artinya kita telah mengurangi resiko stress dalam tubuh dan pikiran kita.

Banyak hal yang bisa kita lakukan buat mengisi me time. Ga harus pergi refreshing jauh-jauh ke luar kota, cukup lakukan apa yang kita sukai misal; pakai masker, main games,  nonton film, dengerin musik, jalan-jalan, baca buku, olahraga, atau bahkan nambah ilmu dengan ikut pelatihan, datangi seminar.

Gue sendiri bener-bener gunain me time ini dengan  sebaik mungkin. Ga hanya sekedar ngabisin waktu istirahat tidur-tidur, gue biasa menekuni hobi sekaligus mengupgrade diri dan mengevalusi apa yang udah gue lakuin selama beberapa hari sebelumnya.

Pengisi me time.
Baca buku yang direkomendasikan Coach wira
Gue isi dengan nulis blog, baca koleksi buku yang udah dibeli tapi belum sempet gue baca wkwk, dengerin curhat teman, nelpon ramanda, bikin video, pakai masker, jalan-jalan ke toko buku meskipun ga beli ahaha, muter-muter Panam sambil nyanyi-nyanyi dan praktekin ilmu public speaking diatas motor.

Ah, gila pokoknya, tapi kemudian kembali jernih seperti biasa dan siap untuk kegiatan selanjutnya! Ahahaha.

Dan semoga sharing gue kali ini bermanfaat bagi gue dan teman-teman yang baca ini yaa 😄



Nah, gue pen tau juga dongs, apa sih yang biasa kalian lakukan buat mengisi me time kalian?
Seberapa bermaknanya me time buatmu?

Selamat mengisi me time mu! Semoga menjadi me time yang bermakna yaa:)

Karena Me Time adalah Kau dan Dirimu



8 Nov 2017
November di Pekanbaru itu
tiap harinya selalu hujan terus ya..
New Life! New Beginning! New Resolution!

Monday, October 2, 2017

Mana Sempet Gue Galauin Cinta!
Ghahahaha, gue serius ngakak baca judulnya. 

http://4.bp.blogspot.com/
Iya, gue beberapa kali jatuh cinta tapi kemudian patah hati. Ternyata patah hati itu ga menyenangkan ya? Yang dulu ketika gue belum mengenal cinta gue pengin banget ngerasain patah hati, lah sekarang pas udah ngerasain yang namanya patah hati gue malah ciut sendiri ahahaha.

Dan ya meski harus beberapa kali patah hati, tapi entah kenapa gue kaya ga dibolehin buat menggalau badaikan cinta terlalu lama. Kaya tahun lalu aja gue sempet heran, sebelum PPL gue pernah kosong banget karena kehilangan seseorang, tapi kemudian ga berapa lama gue disibukan dengan kegiatan PPL, dan hilang begitu aja itu rasa kosong yang diramekan dengan celoteh anak-anak SD.

Di Februari lalu gue juga sempet patah hati lagi. Beneran nangis deh. Tapi bersyukurnya sedihnya ga berlarut-larut, karena selanjutnya gue malah dipilih jadi koordinator acara di kegiatan lomba PMR se-Riau Ajang Giat Prestasi Remaja atau Agitapraja IV di tanggal 29 Maret- 2 April lalu.

Dengan adanya acara itu, gue mana sempet mikir yang lain-lain. Ulang tahun gue aja gue lupa! Ahahaha. Gue yang fokus bikin soal, fokus ngelobby juri, berkutat bikin schedule! Bimbingan aja gue tunda apalagi cinta? Wkwkw.

Selanjutnya gue harus mengalami patah hati lagi, -mudah-mudahan ini patah hati terakhir haha- ketika harus ditinggal seseorang yang ternyata memilih berhenti berjuang bareng gue, dia yang mungkin telah lelah menunggu gue. Sedih, kosong, tapi ga berlarut juga, karena seminggu kemudian gue ditelpon Coach Wira untuk bergabung kerja bareng teamnya! Hoaaa, impian banget deh.

Bersamaan dengan itu gue di KSR PMI dipilih jadi ketua Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar XIX ) untuk tahun ini. Yang paling menarik nih, gue ditawarin seseorang yang siap mentorin gue buat nulis buku perdana gue! Huwaaa, impian gue tuh bisa bikin buku. Tinggal eksekusinya aja. Dan terakhir yang paling penting, gue harus kelarin tugas akhir gue! Ngoahahaha

Memberi arahan dan ice breaking untuk Calon Anggota baru KSR PMI Uin Suska
Coba? Kira-kira gue sempet ga galauin cinta?

Mana sempet gue galauin cinta! Wkwkw, sombong banget.

Ga deh, ga bermaksud menyombong. Nampaknya gue emang ga layak buat menggalau badaikan cinta deh ya. Gue disuruh belajar dulu, menempa diri dengan baik. Dan menurut gue ini adalah hadiah-hadiah keren seusuai patah hati.

Gue merasa bahwa meskipun jauh dari orang tua, Allah turun tangan langsung buat ngedidik dan menempa gue. "Bahwa ada hal yang lebih penting dari sekedar gegalauan karena cinta dan patah hati. Udah, fokus besarkan namamu aja. Karena nanti, akan ada waktunya kamu jatuh cinta pada Dia yang datang, bertahan dan ga pernah pergi." 

Gue jadi paham, bahwa untuk melupakan cinta yang mati tips yang paling ampuh adalah dengan menyibukkan diri sesibuk-sibuknya dan buanglah galau pada tempatnya wkwkw.






2 Okt 2017
Penenun Asa
New life, new beginning, new resolution!

Betapa Tuhan Maha pemilik
sekenario yang terbaik, kan?
Dan coba deh ingat2,
barangkali ketika kamu patah hati juga,
Allah udah nyiapkan sesuatu
untuk mengHEBATkanmu.
Karena percaya deh,
HADIAH itu ga selalu terbungkus oleh kertas kado.

Thursday, August 31, 2017

Mati-matian Belajar Bahasa Ocu 

Team Penelitian; Gue, Helmi dan Halim (kiri ke kanan)

Lo pernah ga jatuh cinta pada sesuatu, kemudian darinya lo jadi mendalami, mempelajari dan mengikuti apa-apa aja yang berkaitan dengan orang yang lo cintai itu, pernah?

Gue pernah.

"Harus pake bahasa Ocu mbel, keseharian mereka pake bahasa Ocu. Kalau ndak mu diketawain ntar." Kata si Halim yang biasa gue panggil Ajo itu, mewanti-wanti gue ketika mau turun penelitian.

"Serius Jo?"

"Yoi."

Gue mikir keras atas jawaban Halim. "Kalau gitu, ajari aku bahasa Ocu ya. Biar bisa berbaur sama mereka."

"Whahaha, oke sip."

Kemudian pada hari H turun lapangan. 

Gue kikuk betul berhadapan dengan anak-anak berbaju putih merah ini. Ga ngerti mau gimana menyapa mereka. Diawal, gue hanya sebagai pengamat yang mengamati gaya bicara 2 rekan gue sama anak-anak. Ga berani ngomong apapun, takut diketawain bocah-bocah yang bahasa Ocunya masih kental ini. Ahahaha. Gue yang  diam-diam ikut melafalkan lagi apa yang 2 rekan gue ucapkan. Mingkin ini yang dinamakan secret learning.

"Gambar apo bang? Gunuang?"* Teriak anak-anak.

"Jan buek iko le, gunung ka gunuang towi mah yang kalian buek duu."** Seru si Halim ketika mengajarnya telah usai, tapi waktu masih tersisa setengah jam. Yang lain tekun menggambar. Guenya senyum-senyum sendiri dengar celoteh seperti itu. Itu doangan yang gue pahami, lainnya ga paham. Ahaha.

Beberapa kali jidad gue emang dibuat berkerut sampai akhirnya paham apa yang mereka bicarakan. Dan mampu berkerut lagi ketika mereka bertanya langsung sama gue pakai bahasa Ocu, dan guenya ga ngerti mau jawab apa. Azab banget Ya Allah, ngerti apa yg mereka katakan tapi ga mampu jawab xD

"Akak uwang mano?"*** Anak lelaki berkulit putih yang ditengarai ketua kelas mendekati gue. 

"Kak uwang Kuansing. Tapi akak ndak bisa cakap bahaso Ocu."**** Jujur gue meski terbata-bata dan kedengeran aneh banget gue ngomong begituan. AHAHAHA.

"Sst..akak tu ndak pandai cakap bahaso Ocu. Bahaso Indonesia nyie."***** Bisik-bisik yang lain.

Gue merasa asing sendiri melihat mereka bisik-bisik begitu. "AKU SIAPA? DAN DIMANA?" Teriak gue dalam hati.

Mungkin ini kali ya yang beberapa rekan KKN gue rasakan dulu ketika berada di tempat KKN yang mayoritasnya orang Jawa. Pantas juga mereka ga betah di tempat KKN. Iya, sekarang gue jadi memahami kalian wahai rekan KKN, wkwkw.

Meski terkendala bahasa ahaha

Untungnya mereka, anak-anak SD yang unch banget ini akhirnya mamahami dan mengerti bahwa gue ga bisa cakap bahaso Ocu. Ketika mereka ngomong sama gue, mereka usaha banget pake bahasa Indonesia dengan lancar. Ya meski tetep bahasa Ocunya ga hilang sih. Dan, gue merasa dihargai banget dengan usaha keras mereka yang ternyata terlihat ingin juga berbaur sama gue.

Karena merekanya juga sangat keras memahami gue, gue lebih keras lagi memahami mereka. Gue belajar bahasa Ocu mati-matian, jadi suka denger lagu Ocu, suka diskusi penggunaan kosa kata dan tata bahasa Ocu sama temen-temen gue yang dari Ocu. Biar bisa berbaur sama anak-anak itu dongs :D

Dan atas berkat kerjasama tersebut, gue terbantu sekali untuk menyelesaikan penelitian ini. Aaa, Love you nak. Selamat menjadi tonggak masa depan dan agen perubahan ya anak-anak gue yang unch! *tebar kecup

Ternyata jatuh cinta itu sesederhana itu ya? 
Saling mengenal, memahami, menghargai dan mengikut :)


Ket:
*Gambar apa bang? Gunung
**Jangan buat itu lagi. Gambar gunung terus yang kalian buat
***Kakak orang mana?
****Kakak orang Kuansing, tapi kak ga bisa ngomong pake bahasa Ocu
*****Sst, kakak itu ga pandai ngomong bahasa Ocu. Bahasa Indonesia aja yang dia pakai.


31 Agustus 2017
Penenun Asa
Dulu gue cukup rasis, menganggap suku Jawa itu yg terbaik sehingga gue memilih bergaulnya hanya sama orang Jawa aja. Tapi sekarang? Gue malah lebih banyak bergaul sama orang Ocu, Minang, Melayu, Batak. 

Karena ternyata mereka itu asik lho, sumpah, ga sehoror yg pernah gue pikirkan. Gue bahkan belajar banyak hal dari mereka. Mulai dari masak, jualan, skripsi, ketangguhan mereka di perantauan dll. Iya, ternyata semua suku itu keren dan kita bisa belajar banyak hal dari mereka. 

Intinya gue jadi lebih bisa menghargai dan open mind banget dengan teman2 yg berlatar belakang berbeda dari gue.

Maka kalo hari ini kita masih menganggap suku kita yang paling oke, berarti main kita kurang jauh. Open our mind deh atau selamanya kita akan disebut sebagai orang yang 'terbelakang'!

Tuesday, August 8, 2017

Obrolan Dengan Kakak (tentang pulang kampung)

Penenun Asa

"Pengin pulang kampung mbaaa." Chatku ke mba Astin, beberapa minggu lalu. Dia mungkin heran tiba-tiba gue chat bernada manja gitu ke dia. Padahal gue mana pernah manya-menye gitu ke dia. Apalagi minta pulang kampung. Hihh, ga pernah banget. Gue malah ketika dulu pas semester muda disuruh pulang kampung selalu usaha banget nyari alasan apaaaa aja biar ga pulang kampung, ahaha. Sekarang? "Tapi penelitianku belum siap." Lemahku.

"Yaudah siapkan dulu penelitiannya.." Satu kalimat itu mampu menguatkan sekaligus membanjirkan pipi

T.T

Untuk kemudian gue ga berani curhat apapun kesulitan yang gue hadapi ketika proses penelitian gue kepadanya. Ketika gue menghadapi persoalan pelik di tempat penelitian, gue urungkan cerita. Padahal gue udah ngetik panjang lebar tuh buat curhat, ga jadi gue kirim. Memilih menyimpan agar si kakak pengganti ibu gue itu tak khawatir. 

Itu makanya gue akhir-akhir ini sering pergi kemana-mana. Gue oke sippin aja ketika diajak pergi ke kampung halaman kawan-kawan kampus. Bukan sekedar bersilaturahmi, mengenal kebudayaan mereka, mencicip kulinernya, refreshing dari skrispi, tapi untuk menyeka kesedihan.




8 Agustus 17
Dini hari, gerhana bulan
PenA 
Pku
Terimakasih 
udah sangat memahami perjalanan ini
dan sudah sangat bijak 
untuk tak membandingkan aku dengan siapapun T.T



Monday, July 31, 2017

Ternyata Gue Ganggu Sarang Semutnya
Gue suka sekali tinggal di kompleks perumahan baru gue, rumah yang gue tempatin sekitar pertengahan April lalu. Selain karena lingkungannya yang warganya kebanyakan adalah keluarga berumah tangga, tinggal disini juga membuat gue lebih tenang dalam mengerjakan skripsweet. Yang paling gue favoritkan adalah gue bisa menyaksikan aksi bocah-bocah berlarian disekeliling kompleks dan satu lagi gue bisa mengeksplore hal-hal keren lain disekitar kompleks gue dalam potret.

Iya, dalam hobi baru gue menjadi Androidgrapher! #eeaabegaya #udahnikahinaja

Nah, tadi sebelum maghrib ketika gue nyari es batu buat bukaan, gue nemu sunset yang sayang banget dong kalau gue lewatkan begitu aja. Maka gue beraksi langsung tuh, mempraktikkan ilmu baru memotret menggunakan android yang gue pelajari lewat YouTube. Gue memgeksplorasi apa itu yang disebut Komposisi, Framing dan Perspektif dll. Emang ribet gitu ya bahasa fotografi. Ahaha.

Ketika gue lagi ambil angle yang bagus, mengambil Framingnya (dalam memotret ada yang disebut Framing atau bingkai. Yaitu kita meletakkan objek yang akan kita potret berada disekililing objek lain) dan komposisi (yaitu meletakkan objek pada tiga titik garis layar potret) matahari sore ngikutin sesuai tutorial yang gue lihat di Youtube. 

Ga bilang ya kalau mau nongol. Tautau udah gigit aja 

Pas gue lagi asik ngambil moment sinar matahari yang mau tenggelam itu, ga sengaja tangan gue menyenggol pohon Hati. Gue ga  ngerti nama pohonnya apaan, gue panggil aja pohon Hati. Ahaha. Berkali-kali. Ini ga sengaja tapi berkali-kali. Ternyata di pohon hati itu ada sarang semut merah. Sontak semut itu keluar dari sarangnya dan menggila naik menyerang tangan gue. Guenya kelabakan. Untung aja gigitannya ga sakit. :") #purapurasokkuat

"Kok bisa sampai kegigit gitu? Kenapa harus senggol menyenggol pohon hati coba? Petakilan banget sih" Ahaha. Gue jadi tiba-tiba ngomel sendiri digigit semut gitu. Tapi sambil motretin semutnya juga. Ahahaha.

Senjanya di kompleks perumahan gue :D

"Kan. Kenapa harus mengganggu sarang semut coba? Kalau fokusmu adalah mengambil moment cahaya matahari sore? Kena gigit semut jadinya, kan? Sakit, kan?"

"Kan. Kenapa harus mengganggu hati cewek lain coba? Kalau fokusmu bukan pada cewek itu? Sakit tau, cewek digituin. Semut aja diganggu bisa marah, gimana hati cewek. DASAR COWOK!" Teriak gue, dalam hati. "Itu makanya, jangan suka ganggu."

#damn #lohkok #iniapasih #malahbapersendiri

Kemudian gue ngacir beli es batu, ketika abang-abang yang lagi bermain takraw mulai memandang aneh kearah gue.


*ini kalo ada anak fotografer baca ini tolong tegur aja gue ya kalo salah penulisan atau salah mengartikan. Gue ga mau dibilang sok tua, eh sok tau, karena guenya jg baru belajar


Penenun Asa
31 Juli 2017
Mana tau bisa jadi tukang potret beneran kan,
Yg pake kamera profesional gityu ~

Wednesday, July 12, 2017

Tulisan Receh

Pict By: PenA


"Masih suka nulis?" Kata seseorang kepadaku.

"Masih."

"Ah, tapi kok akhir-akhir ini jarang posting lagi ya?"

"Emang siapa sih yang suka tulisan receh kaya tulisan-tulisanku itu?"

"Hahaha, iya sih emang receh banget. Aku juga heran kenapa aku bisa suka baca tulisan recehmu itu?" Dia menggaruk tengkuknya.

"Kurang asem. Aku suka bilang, bahwa tulisan-tulisan yang ada di blogku adalah tulisan jujur. Aku pernah nyoba jadi orang lain, tapi tidak dengan tulisanku. Tulisanku selalu menampilkan keapaadaannya aku."

"Kata orang sih gitu, kalau pengin mengenal seseorang dan kedalaman hatinya, baca tulisan-tulisannya. Karena tulisannya adalah cermin jiwanya, kejujurannya, bagaimana kepeduliannya dan kemana pemikirannya berarah." Katanya merenung dalam. Keningnya berkerut, bola matanya mengarah keatas, hei, dia tipe visual! Haha.

"Yup! Aku setuju. Ada satu blogger yang aku ikutin dari aku SMA. Mengenalnya meski hanya lewat tulisan-tulisannya tapi mampu membuatku menjadi lebih baik. Mungkin karena tulisan-tulisannya yang jujur dari hati kali ya? Maka kejujuran itu sampai ke pembaca. Khususnya aku." 

"Siapa dia?"

"Kak Dhira. Nadhira Arini. Karena tulisannya, aku sepakat untuk ga pacaran sebelum halal, meski lingkungan habis-habisan nge-bully aku yang katanya kuno bin culun karena ga mengenal pacaran. Coba, nyebelin banget ga sih. Gara ga pacaran dibilang kuno?!" Omelku, geregetan karena sering dibully hal yang sama berulang kali. "Dan tulisan-tulisannya itu mampu banget menguatkan aku untuk tetep ga pacaran dan menjaga diri. So, akhirnya gue bodo amat sih dengan mereka-mereka yang suka nge-bully gitu, Sumpah! Ahaha"

"Wah!" Matanya mengerjap-ngerjap takjub. "Sebegitunya ya?  Jadi ada quotes yang bilang bahwa kita akan jadi seperti yang kita baca, ternyata bener ya. Dan itu terbukti di kamu lho." 

"Hooh. Aku dulu pengin memperbaiki diri, dan untungnya ketemu tulisan kak Dhira! Maka kalau pengin memperbaiki diri dan hati, baca deh tulisan yang membuat jiwa  kita semakin baik, yang penulisnya menulis dari hati, mengungkapkan suara-suara kritisnya lewat aksara."

Dia mengangguk-angguk tanda setuju. 

Kemudian kami sama-sama menyelami pikiran masing-masing.

"Eh. Mmmhh, aku suka tulisanmu. Mengalir, sederhana dan keAKUan banget."

"Eh. Terimakasih." Jawabku tersenyum manis kearahnya.







12 Juli 2017
Penenun Asa
Di grimisnya Ujung kamar

Gerimis unch begini, tiba-tiba terputer lagu Kunto Aji tau ga sih, yang judulnya Marcusuar! Karena liriknya yang oke banget, jadinya gue puter berulang-ulang. Ahahaha. 

Percaya atau ga percaya, setiap gue nulis satu tulisan di blog, pasti selalu ada satu lagu yang yang gue puter berulang-ulang sampai tulisan gue kelar.

Kenapa bisa gitu sih?

Gue merasa kalau banyak lagu yang diputer, maka otak gue juga ikut muter-muter. Bhahaha. Makanya, gue selalu pilih satu lagu yang bakal diputer buat menemani gue nulis sampai akhir. Biar inspirasi nulis gue itu tetep bagus. Dih, gaya banget. Udah belagak banget kaya penulis top gitu ya. Wkwkw. Ya mohon doanya aja ya. Gue ga berharap nulis buku sih, tapi kalo ada yg nawarin ya Alhamdulillah sekali ahaha #eeaa

Monday, July 3, 2017

Buat Apa Kita Ngumpul? Kalau Kamu Sibuk Main Hape?

Pict: Istimewa, paparazi pas bukber.

"Sstt, Uda, Uda, Udaa tengok dibelakang kita." Bisikku. Si Alim melirik ke belakang. "Apalah gunanya ngumpul kalo main hape masing-masing kan?" Bahakku.

"Whahaha. Iya mbel. Sibuk masing-masing dengan hape mereka ~"

"Buat apa kan Da?"

"Bagus mereka bukber di grup chat aja mbel. Ngucapin selamat bukber, sambil baca doa buka puasa di grup. Dari pada ngumpul bukannya ngobrol, malah sibuk main hape masing." Kemudian kami berdua terkikik jahat. Aku potret momen ini. Meja mereka doang soalnya yang pas bukber, masing-masingnya malah main hape. Sedang meja yang lain asik diskusi. "Mbel, mungkin mereka lagi bikin status "Lagi bukber bareng teman se gank nih" Terus mereka aplod foto lagi bukber. Wkwkw."

"Iya banget tuh Da, udah ketebak. Wkwkw."

Gue paham, ketika seorang teman meng-upload foto kebersamaan itu berarti tanda sayang, menghargai kebersamaan yang telah tercipta. Lantas bagaimana ketika kebersamaan itu cuma ada difoto-foto saja? Ketika berjumpa malah asik dengan hapenya masing-masing, asik balas chat sana-sini. Lupa kalau didepannya ada teman yang butuh diajak ngobrol. Aih! Bagaimana coba?

BAKAL KZL GA SIH PUNYA TEMEN KAYA GITU??

KZL, kan? Gue juga KZL banget tuh! Gue merasa ga dihargai banget sama temen yang kaya gitu.

Ada satu masa dimana gue pernah bela-belain buat jumpa teman. Dia yang jarang gue jumpai, gue yang kangen juga saat itu sama dia. Padahal gue punya urusan yang urgent banget harus diurus, tapi bener-bener gue prioritaskan dia dulu. Tapi ketika kami udah berjumpa, dia sibuk main hape, ketika gue ajak ngobrol, dia mandang gue sekilas dan ngobrol lagi dengan matanya yang tetep mengarah ke hape.

Coba bayangkan? BETE kan digituin? KZL juga kan? Detik itu juga gue merasa waktu gue terbuang percuma. Gue telah menghabiskan waktu dengan orang yang ga menghargai gue sama sekali.

Maka pada akhirnya gue lebih suka teman yang lebih mentingin quality time. Pas ngumpul lebih dibanyakin sharing, caring dan smart thinks-nya. Tau kapan dan dimana harus main hape. Teman yang benar-benar menghargai kebersamaan dan ga mau melewatkan kebersamaan tanpa ngobrolin banyak hal. Dan gue akan benar-benar menghargai dan mempertahankan teman-teman model begitu. Iya, kamu teman-temanku ;)

Jadi buat apa kita ngumpul kalau kamu masih sibuk main hape? Cuma mau dibuat status? Cuma mau diunggah foto kebersamaannya? Biar apa sih? Biar dilihat orang keren banget gitu?




PenA
3 Juli 2017
Singhil 
Terimakasih ya telah menjadi temanku yang menghargai kebersamaan dengan tidak main hape ketika bersamaku. :)

Thursday, June 1, 2017

Ajari Aku Untuk Tidak Salah Dalam Jatuh Cinta
Ajari aku untuk tidak salah dalam jatuh cinta. 
Tidak pada cinta yang salah, tidak lagi pada orang yang salah. Karena menyakitkan ketika harus mencintai kemudian patah hati. Seketika itu juga hati berserak.

Akhir-akhir ini gue berpikir untuk lebih baik jadi orang yang sulit saja buat jatuh cinta. Sulit juga merasa nyaman pada cowok. Kenapa? Karena ketika mulai jatuh cinta pada seseorang nyatanya membuat kita ga fokus dalam banyak hal. Dan tentu saja, bukan hal yang menyenangkan ketika harus jatuh cinta pada orang yang belum tentu bakal jodoh kita. Kan belum halal.

Oke. Tapi bukan berarti menutup hati. Menutup mata. Menutup rasa. Kalau ternyata ada seseorang yang hadir, selalu ada, menghargai kita dan setia banget dengerin obrolan recehan kita. Yuhu, pastinya yang kaya begitu yang bisa banget bikin kita jatuh cinta. Iya kan?

Bahkan dalam pertemanan pun diawali dengan kenyamanan. Karena dia mampu menjadi pendengar kita, pun karena kita mampu menjadi mendengar dia. Nah, itu versi nyaman dalam pertemanan! Kalau versi bukan teman hampir sama sih.

Eh, kata orang kalau udah nyaman pasti cinta. Iya ga sih? 

Ga juga. Sesama temen disebut cinta? Misal gue cewek nih, nyaman berteman sama cewek karena dia selalu ada, dia selalu denger curhatan gue, bahkan obrolan receh, nah kalau kaya gitu disebutnya jatuh cinta? Ga kan? Apasi. Menurut gue kalau sesama temen kaya gitu sih, nyamannya lebih ke sayang. Unchhh, banget gitu kalau ke sesama cewek. Tapi bakal geli deh ya kalau bayangin unchhh-nya antara cowok dengan cowok. Haha.

Gue ga tau nyaman itu kaya gimana. Kalo menurut versi gue sih, kalau kita udah mulai terbuka menceritakan banyak hal padanya, mulai dari bahas yang serius sampai recehan, mulai dari bahas investasi sampai gorengan, merencanakan banyak hal, itu baru disebut nyaman.

Gitu sih. Ga ribet-ribet. Soalnya gue juga bukan orang yang gampang cerita hal-hal serius ataupun recehan pada cowok. Malah gue termasuknya orang yang berhati-hati kalau buat cerita-cerita kaya gitu. Entar takutnya keterusan nyamannya, jatuh cinta. Coba gimana? Patah hati lagi entar, susah lagi buat move on. T.T

Poin yang paling penting sih, jangan mudah nyaman. Apalagi kalau cuma sekedar diajak pacaran. Basi. Yang paling utama nih, hindari untuk ga dengan mudah cerita banyak hal pada lawan jenis. Pengalaman banget gitu ya, ternyata curhat bisa berubah jadi cinta. Ahaha. Gembel.

Iya kali curhat bikin lega, tapi lebih baik curhatlah pada teman atau sahabat terbaikmu, jangan pada lawan jenis yang bakal beresiko banget jadi nyaman. Karena ternyata kenyaman itu lebih sering berawal dari saling CERITA, MINTA PENDAPAT dan CURHAT pada lawan jenis. Misal cewek, curhat sama cowok. Terus si cowok ngasih solusi dan nenangin si cewek yang bikin hati si cewek adem banget, melebihi air dari kulkas. Itu gue yakin, hati si cewek bakal berserak jadinya. Ahaha.

Kayanya bagi gue, cukup sekali saja pernah patah hati gara-gara terlanjur nyaman pada cowok. Selanjutnya gue mau nyaman hanya pada cowok eh lelaki atau pria yang telah sah saja nanti. Ghahaha. Boleh ya? 

Udah sih, segitu aja. Receh banget emang. Habisnya tadi sempet ke ingat ibu, jadi lagi pengin menghibur diri dengan menulis tulisan ini.

Kapan-kapan gue pengin cerita kenapa gue ga pacaran. Boleh? Karena beberapa temen gue pengin gue tuliskan itu. Penting ga sih? Kira-kira bagus ga kalau gue tulis? KENAPA GUE GA PACARAN. Gue kok jadi pen ngakak gitu baca tulisan yang di caploks, ga sopan. Ya pokoknya saran dan kritiknya ditunggu deh gaes :)



1 Juni 2017
Dapur kost haha
Pku 

Friday, April 28, 2017

Kehilangan


Dok Spesial : Seusai ujian skripsinya mbah Mia

"Mbel  kamu tau ga? Aku kemarin balik ke kost lama. Dan aku masuk kost lama berasa orang gila."

"Kenapa emangnya mbel?"

"Tiba-tiba pas aku aku buka pintu kost lama terus manggil gini "Mbah Il udah pulang? Mbah Mia?" Aku berjalan ke arah pintu kamar mereka "Mbahh.." Aku panggil sekali lagi. Padahal aku tau mbel, ga akan pernah ada jawaban dari mereka.."

"Kamu kehilangan mereka ya mbel?"

"Iya. 4 tahun kami lewati bersama suka duka sekost. Harus berpisah secara dadakan." Aku memalingkan wajah dari si gembel. Menyembunyikan mata yang telah berkaca-kaca.

Aaa..rindu. Beberapa hari ini terasa sekali kehilangan mereka. Aku yang ngerasa lebih cape dari biasanya. Ngerasa lebih hampa dari biasanya. Ngerasa ga full dari biasanya. Kosong sekali.

Kami biasanya jarang terpisah lama. Paling lama pas liburan semester dan lebaran atau pas KKN kemarin. Dan kali ini kami bakal terpisah, lebih lama, sangat lama, bahkan jarang untuk berjumpa lagi.

Mbah. Boleh cengeng ga?

Selamat berpisah, selamat menjalani hidup masing-masing, selamat menjadi wanita sukses dan bermanfaat dengan gelar yang telah diraihnya.

Dok Spesial : Seusai ujian skripsinya mbah Ilma

Dan ini quotes dari kami selama kami bersama:

"Temen sekelas belum tentu bisa jadi temen sekost kita, tapi temen sekost bisa buat jadi temen sekelas kita."

"Temen sekost ga pernah kaget tentang jeleknya kita, tapi temen sekelas bisa jadi mereka yang paling kaget ketika tau jeleknya kita."

"Orang diluar hanya tau bagusnya kita, tapi temen sekost tau bagus jelaknya kita diluar kepala."

Dan yang paling tau jeleknya gue ya mereka. Dan bersyukur banget mereka masih terima gue dengan baik.

Love you mbah. Bahwa jalan yang kita lewati itu sampai disini, jalan perpisahan. Dan kita harus melewati jalan yang berbeda ini :')

Aa..rindu T.T




PenA
27 Apr 17
Pasti bisa, pasti kekejar.
Insya Allah, tunggu aja :)