Alasan sederhana terkadang mampu membuat seseorang untuk jatuh cinta.
Pun alasan sederhana juga mampu mengubah cinta menjadi jadi tak cinta.
Alasan sepele, yang bahkan kita terheran-heran mendengarnya.
Pun alasan sederhana juga mampu mengubah cinta menjadi jadi tak cinta.
Alasan sepele, yang bahkan kita terheran-heran mendengarnya.
Nah..aku dapat curhatan dari seorang teman kalau masalah ini. Doi, sebut saja dia Doi, untuk pihak perempuan dan panggil Doski untuk si pihak laki-laki. Si Doi ini pernah terjatuh dalam jerat pesona si Doski. Doi suka banget sama Doski. Apa sih yang buat Doi suka dengam Doski? Tampan? Yup betul. Baik? Iya baik juga. Mempesona sebagai lelaki. Bisa dibilang, Doski cinta matinya Doi. Doi berharap kalau Doskilah pangeran yang menemani sisa hidupnya kelak. Pokoknya 100% C-I-N-T-A. Abeuhhh..-,-
Tiba-tiba ga ada petir ga ada hujan, presentase rasa cinta Doi dari 100% turun drastis menjadi 0%. Seketika itu berubah? Nah lho..kenapa nih? Apa sebab cinta Doi berubah mendadak gitu? “Dia mencela makanan didepan mataku coba!! Didepan kami semua!!” Emosi diujung huruf chatnya. Oh..jadi..
“Emang masakan yang dibuat kalian itu gimana sih rasanya? Ga enak atau gimana?” Aku bertanya menyelidik.
“Enak percaya deh, yang lain bahkan memuji masakan yang kami siapkan Iz. Cuma dia, yang dengan sadisnya mencela. Ga banget kan?”
“Becanda kali dia?” Kami ini ngobrol di chat, tapi berasa tatap muka langsung gitu.
“Becandanya dia mah aku tau. Ini dia jelas mencela!” *Emot tinju*
“Jadi?” *emot mikir keras*
“Bisa dibayangkan kalau Doski jadi suamiku kelak. Aku yang ga begitu expert masak, bisa masak sih, tapi ga begitu expert, terus aku nyiapin makanan buat dia, dia bakalan mencela makananku juga dong? Doski yang mencela makananku kelak, doski yang ga menghargai perjuanganku untuk bisa masak kelak. Bakalan riweg dah! Bisa dipastikan, hidup berumah tangga bareng dia bakalan ga menyenangkan, karena kami ga sama-sama belajar, ga saling mendewasakan, ga bisa juga saling menghargai. Mending kalau dia bisa masak juga kan? Ini..udahlah makan aja kerjanya, ga pula bisa masak, ehh..mencela segala! Kalau dikritik sih oke, tapi ini langsung dicela. Sakit dong. Terus..aku harus berlanjut? Ogah! Aku memilih mundur Iz! Dari hal sesimpe kaya gitu, kita bisa nilai kepribadian seseorang kan?"
Aku ternganga membaca huruf demi huruf balasan chatnya. Dia berfilosofi panjang lebar. Bisa dibayangkan betapa kekinya Doi diujung sana mengetik curhatannya itu.
Nah..kira-kira aku harus ngasih masukan apa ya sama Doi? Ada ide? Hmm..
Kelanjutannya disini:D >> Alasan Sederhana untuk Tak Mencintainya, Lagi II
Kelanjutannya disini:D >> Alasan Sederhana untuk Tak Mencintainya, Lagi II
Penenun Asa
Simple, tapi riweg