Monday, June 6, 2016

Benarkah Rumput Tetangga Lebih Hijau?



Pict By : Penenun Asa
"Rumput tetangga tampak lebih hijau." 


Iya, pepatah ini sepertinya sangat tepat ditujukan untuk teman satu posko KKN. Haha. Iya, berasa aneh banget deh lihat teman sekelompokku dan kemudian aku membandingkan dengan kelompok teman lainnya. Kelompok lain, jumpa selfi-selfi, atau kaya teman sebelah, baru jumpa langsung foto di studio dengan baju kompakan yang kece. Lha kami? Malah berantem aja di grup bbm. Kalau ada yang brisik, langsung ditegur. Padahal sebenernya, dalam penglihatanku, yang cowok hanya ingin mengakrabkan diri, dan yang cewek menganggap obrolan ga perlu dibicarain di grup.

Asik ga tuh kalau kita punya grup BBM tapi obrolan ga mengasyikkan, orang-orangnya terlampau serius? 
Asik atau ga asik sih sebenarnya xD

Tapi yang namanya rumput tetangga memang lebih hijau. Aku juga belum ketemu mereka. Jadi asli cuma praduga aja. Main nebak doang, gimana orangnya, sifatnya kaya apa. Padahal aslinya bisa jadi ga seburuk itu, bisa jadi pas tatap langsung, mereka ini lebih asik dan supel, bisa diajak bercanda dan hangat ketika ngobrol. Dan gara-gara komunikasi pertama lewat bbm yang buruk itu, membuatku bergidik ngeri ketika ingin ketemu mereka. haha. Please forgive me guys, aku udah suudzan duluan sama kalian, udah membandingkan kalian juga, haha.

Rumput tetangga memang terlihat selalu lebih hijau, bahkan rumput mereka ada bunga-bunga cantiknya. Nah rumput kita? Senada dengan aku yang malah membandingkan kelompok satu poskoku dengan kelompok lainnya. Haha. Ga seharusnya membandingkan seperti itu kan? 

Ngomong-ngoming tentang membandingkan, kita juga sering kali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa bahwa orang lain lebih hebat dari kita, ya ga? Ssstt..padahal bisa jadi kita malah jauh lebih hebat dari mereka, hanya saja kita belum tahu potensi kita apa. Rumput tetangga lagi-lagi lebih hijau, tapi ga selalu terlihat lebih hijau. Nah lho, coba kalau sudah tahu potensinya apa, kayanya ga bakal deh ngelirik rumput tetangga lagi. Oke, baiklah jadi aku punya 3 cara untuk menemukan potensi kita, nah yuk coba disimak:

1. Tanya Pada Diri Sendiri
Pict : Google
Nah..tanyakan pada diri sendiri "Kira-kira hal apa sih yang aku cintai, yang ketika aku ngerjain hal itu, aku begitu asyik, tak ada lelah, aku begitu hanyut dan aku semakin ahli dalam mengerjakan itu?"
Ayo tanya! Renungkanlah sejenak. Pejamkanlah matamu. Dan jawab! Udah ketemu? kalau belum, yuk beralih ke cara kedua.

 

2. Tanyakan Pada Orang-orang Terdekatmu
 
Dokumen Spesial
Reaksi pertama mereka mungkin bakal tertawa, terheran. Tapi segera tanyakan, pada keluargamu Mamake, Bapake, Abang, Kakak, Mas, Mbak, Uni, Mamah, Papah, nyokap, bokap, Mbokayune, kakange, Mbahe, apa aja deh. Tanya gini

"Mak, Pak, potensi atau kelebihan apa sih yang mamak bapak lihat didalam diriku, yang bisa aku kembangkan nantinya?" Pasti mereka bakal mikir keras tuh.

Atau sahabatmu, si genks, si gaes, si kampret, si gembel

"Gaes, apa sih potensi atau kelebihan yang kamu lihat di dalam diri aku?" 



Sudah ditanya? Kalau belum, yuk kita coba cara ketiga.
 

3. Tes STIFIn 
Dokumen STIFIn
Apa tuh STIFIn? Simplenya, tes STIFIn itu adalah tes sidik jari yang memperlihatkan sebenarnya belahan otak mana sih yang begitu dominan kita pakai? Otak kiri bawahkah, yang biasa disebut Sensing, otak kiri ataskah atau yang disebut Thinking, , bisa jadi otak bawah yang disebut juga Insting, otak kanan bawah ya? Atau disebut orang Feeling atau jangan-jangan malah otak kanan? Si Intuiting? Heum..penasaran ga sih?

Dengan kita tes STIFIn juga nantinya, kita bakal tahu potensi unggulan kita apa, jadi kita ga perlu menghabiskan ‘biaya kebodohan’ dengan terlalu banyak melakukan uji coba dalam hidup ini. Tes Stifin ini adalah panduan untuk menghilangkan biaya kebodohan tersebut, sehingga kita tidak buang umur dan buang uang. Sejak awal kita sudah tahu mesti pergi kemana dan bagaimana cara terbaiknya, mau tau manfaat lainnya tes STIFIn? baca disini>>  manfaat tes STIFIn
Jika 3 hal tadi udah dilakukan, niscaya kita ga bakalan ada lagi deh kita memandang rumput tetangga lebih hijau. Yup, kita hanya perlu merawat rumput kita, agar lebih hijau juga, bahkan ditumbuhi bunga-bunga segala. Maka, teruslah mengupgrade diri, agar potensi kita terus berkembang :)

Nah sekian, semoga artikel ini bermanafaat :)
Terakhir quotes ini sebagai penutup ;)
Pict : Penenun Asa


Penenun Asa
Maka dari itu, temukanlah :)



Assalamualaikum Halo, aku Khoeriyah Muiz. Pengajar muda sekaligus ASN 2018 yang akan menginspirasi melalui tulisan. Tinggalkan komentar, kritik dan sarannya yaa. Terima kasih :)

2 comments: