Thursday, June 30, 2016

5 Hal Ini Mungkin Menjadi Alasan Kenapa Kami Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus


Dok spesial


Nah, kalau dipostingan sebelumnya aku memperkenalkan mereka satu per satu, bisa dibaca disini >> Kok Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus Ya? Maka dipostingan kali ini, aku ingin mencoba membedah, kenapa sih kok kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus?

Oke, mungkin diantara kalian yang telah membaca postingan sebelumnya, maka mungkin akan berujar “Karena kalian pernah bersekolah di SMP dan SMA yang sama ndak?”

Right! Jawaban yang benar! Tapi nggak tepat. Karena aku bakal bertanya balik, "Lantas bagaimana dengan angkatan yang lain, yang ketika SMP dan SMAnya bersama juga tapi kok tidak terlihat seawet kami?" Nah, hayolo apa? :p

Dibalik sesuatu pasti ada sesuatu, betul? Nah, begitu pun keawetan kami dalam bersahabat. Oke, mari kita bedah satu per satu mengenai apa aja sih 5 hal yang mungkin menjadi alasan kenapa kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus? 

Nih, aku berikan rahasianya, beserta tips menjalin persahabatan akrab, awet dan teruji secara klinis haha. Cekidott:

1. Menyempatkan Ber-Chat-ria di Grup

3 grup untuk tetap menjalin komunikasi :)
Meski beda almamater, masing-masing punya kesibukan yang luar biasa, dan jarak yang begitu berjauhan, tapi itu bukan kendala bagi kami menjalin persahabatan. Nah, untuk itu, kami selalu menjalin komunikasi dengan menyempatkan ngobrol di grup chat, kami memiliki grup chat sebagai ajang kami untuk sharing, caring dan sweet thinks.

You know? Kami bahkan punya 3 grup chat untuk terus berkomunikasi. Apa aja tuh? Grup Messenger, grup BBM, dan grup Line. Bayangkan, dan ketiga-tiganya aktif semua! Ini kaminya yang terlalu alay atau gimana? Hahaha. Bukan dong, bukan itu, kami ga se-4laY itu kok. Hanya saja, ada alasan tertentu yang membuat kami harus membentuk grup-grup dibanyak sosmed gitu ;)

Grup ini digunakan untuk diskusi, ya meski sering kali yang didiskusikan hal yang remeh temeh. Bahkan saking lebih banyaknya obrolan yang remeh temeh dan nggak penting yang dibahas di grup, bebarapa anggota sering protes keras dan mencak-mencak emosi kaya gini:

“Jangan brisik weiiii. Aku lagi masuk..”

“Kalau masuk, gausah main hape. Hapenya matikan..”

Memekak aja kalian weii..”

“Kami lagi ngobrol nih. Mu gausah mengacau obrolan seru kami.”

“Dan selamat mendengarkan ceramah dosen yaa. Wkwkwk.” :P


Meski ada yang marah gitu, nggak bakal digubris, protes mereka hanya bagaikan iklan sirup ketika di siang hari pas bulan puasa gini. lagian chatnya memang suka nggak tahu waktu gitu. Hahaha. 

Eh..mungkin kalau digubris dan memilih nggak brisik lagi di grup, mungkin grup akan mati, kemudian untuk memulai ngobrol lagi akan terasa kikuk dan perlahan persabatan kita lenyap. Heum..iya, akan seperti itu.  

Tips ke-1 menjalin persahabatan akrab dan awet: Maka kalau kamu ingin tetap awet dengan sahabatmu, tetap jaga komunikasi. Sempatkan ngobrol di grup. Percayalah, hal yang remeh temeh yang diobrolin di grup inilah yang biasanya mampu saling mendekatkan satu sama lain. Dan ketika bertemu, pembicaraan akan lebih mencair dibanding yang nggak pernah ngobrol di grup.


2. Rempong

Duhh..STOP rempong dongs, yuk kita mulai foto studionya :D
Ada kakak kelas yang berujar gini ke aku “Angkatan kalian nih solid ya. Bisa terus bersama.”

Dalam hati aku bergumam “Dia ga tau diaaa. Dibalik sesuatu pasti ada sesuatu. Hahaha. Dan dia juga nggak tau juga, betapa rempongnya untuk mensolidkan kami.”

Jadi..ketika kami membuat rencana untuk berkumpul, itu selalu dimulai dari chat di grup. Awalnya salah satu dari kami melempar ide di grup chat. Nah, itu diskusi ide ngumpul di grup nggak selalu semulus paha cheribel. Selalu adaaaa aja yang diperdebatkan, adu mulut nggak bisa dihindarkan. Ini itu segalanya dibahas, nggak kelar-kelar. Ckckc.

Rencana ngumpul serasa berubah menjadi sidang paripurna DPR yang pakai lempar-lemparan kursi. Bedanya sih kita cuma lempar-lemparan emot unyu aja. Haha. Sekali lagi, masih sebatas tulisan yaa. Tapi kalau ketemu pasti nggak bakalan jadi marah deh, semua kesel dan jengkel yang terlempar di chat, bakalan hilang. Leleh lumer :)

Nggak hanya di chat aja rempongnya, tapi hari H dan setelah hari H rencana pun bakalan jadi hari yang rempong buat kami. Sebelum direncanain udah rempong, pas hari H-nya juga rempong. Setelah hari H masih tetep rempong juga. Hahaha.

Seperti ketika membahas bukber plus foto studio kemarin. Itu rempongnya setengah mati. Kerena kesibukan masing-masing dari kami, maka gobrol di line nggak juga kelar-kelar. Ujung-ujungnya ditelpon satu per satu. Bener-bener dah. Belum lagi pas hari H-nya, Siti yang baru pulang dari kampus, nggak tau harus bawa almamater kampus dia. Vani yang segala minta dijemput di stadion. Kang Ari yang lupa bawa sepatu. Tempat foto studio yang belum juga di lobby. Huahaha.

Tips ke-2 menjalin persahabatan akrab dan awet: Nah, ternyata hal merempong-rempong beginilah yang membuat kami jadi saling memahami karakter kami satu sama lain. Karakter yang amat berbeda. Itu pulalah yang membuat kami merasa saling melengkapi. Kalau kamu ingin tetap terjalin kesolidan dengan sahabat kalian, maka remponglah dengan positif. Nggak masalah kok kalau harus rempong gitu :)

3. Ga Neko-Neko.
Masak bersama di salah satu kost terpilih :')
Meski karakter kami aneh semua. Haha. Tapi kalau ngumpul, kami nggak pernah berbuat aneh-aneh. Kami lebih memilih ngumpul di rumah siapa gitu, patungan beli gorengan, atau masak dan kemudian makan bersama. Yang penting ngobrolnya dibanyakin. Udah gitu aja, nggak ribet. 

Kita nggak kaya yang lain, yang kalau ngumpul, memilih karokean atau nongki ala anak gaul di kafe gitu. Nggakk..kami nggak kaya gitu. Eh..tapi, itu kami karena nggak ada budgetnya atau karena lagi krisis gitu ya? Haha. Ya pokoknya nggak neko-neko lah. :)

Kami ini apa, hanya mahasiswa perantauan. Maka, harus tau malu dong ya, belum punya penghasilan udah heboh-heboh aja fotonya macam foya-foya, padahal orang tua pontang-panting kerja keras. Ya kan? Boro-boro buat karokean atau nongkrong di kafe, shampo di kost kalau abis aja ditambah air lagi :')

Tips ke-3 menjalin persahabatan akrab dan awet: Nggak usah neko-neko. Ngumpul nggak perlu di tempat mahal kok. Kalau memang budget  nggak mencukupi ya udah ngumpul aja di kost siapa gitu. Patungan beli gorengan atau kacang gitu. Itu udah istimewa banget tuh!

4. Nggak Bisa Kehilangan Satu Personil pun

Jalan Sehat bersama IKKS (Ikatan keluarga Kuantan Singingi). 
Kecewa berat nggak sih ketika kamu udah punya rencana matang bareng sahabatmu, tapi dihari H dia berubah haluan, memilih nggak jadi ikut? Kecewa? Sama! Kami juga. Ketika diantara kami ada yang kaya gitu, plintat plintut kaya anak gadis lagi pms, maka tiba-tiba suasana grup memanas. Kata-kata menakjubkan keluar dengan deras.

Bahwa ketika salah satu diantara kami nggak bisa ikut, maka: PERANG! 


Bakalan meletup tuh perang dunia ke 3! Haha.
Seperti halnya pas ngerencanain ikut jalan sehat bareng IKKS, itu sebelum hari H terjadi perang luar biasa. Debat di grup BBM dan fb. Karena hanya aku, Siti, Widya yang bisa ikut, yang lainnya nggak bisa ikut tanpa alasan yang jelas. Wkwkw.

Gimana ya? Hmm, selalu terasa ada yang kurang ketika diantara kami ada yang nggak bisa ikut dalam rencana yang telah dibuat. Meskipun kurang satu aja! Karena sejujurnya, jika dirunut dengan hati, kami sebenarnya selalu saling melengkapi. Ketika ada yang panas, ada yang mendinginkan. Ketika kisruh berdebat, yang mendamaikan selalu ada. Ketika diskusi mentok serasa ga ada jalan keluar, eh..ada yang datang kemudian menjadi jalan terang. Dan ada aja yang menjadi penghibur, ketika ada yang lagi sedih hati. 

Maka, kami nggak bisa kehilangan satu personil pun. Seperti kata LAKI-LAKI yang nggak bisa kehilangan huruf ‘L’nya. Iya! Begitulah kami. Gyahaha.  

Ketika harus perang terjadi diantara kami, karena kekehilangan personil, percayalah itu bukan lebay, itu sebenernya sayang. Iya sayang. Sayang kali sayang sama dengan seribu kali sayang ;)

Karena nggak ingin kembali terulang kejadian seperti jalan santai bersama IKKS, yang pergi cuma 3 orang, maka yang terjadi ketika sebelum hari H foto studio kemaren adalah seposesif ini: -,-

“Yaudah, pokoknya hubungi tu si Widya. Widya tu paling susah. Pokoknya kita harus bisa semua.”

“Mu ajalah yang hubungi Widya. Chat aku yang kemarin aja ga di readnya.”

“Yaudah, mu sabar aja dalam menghadapi dia. Haha. Vani..Vani..jangan lupa hubungi diaa. Jauh pula dia, kasian cewe. Pastikan dia bisa ikut.”

“Okee..”

“Si Mukhlis tu ahh..hubungi lagi dia. Tahan dia biar tetep stay di Pekanbaru. Biar kita bisa ngumpul.”

“Ya udah, aku rayu dia ntar, biar ga pulkam dulu.”

“Ilma. Ajak dia..”

“Siti udah dihubungi? Jangan lupa kabari dia, dia kemaren ga pasti tuh! Pokoknya pastiin lagi.”

Begitu amat pentingnya setiap personil dari kami. Udah kaya anak band, yang melengkapi untuk memainkan permainan musik yang harmonis. Tapi sayangnya kami bukan anak band, hahaha.

Tips ke-4 menjalin persahabatan akrab dan awet: Maka saling membutuhkanlah satu sama lain. Jauhkan ego. Dalam mengajak, kalau perlu main rayu dan pendekatan persuasif personal. Heum..ampuh tuh.

 5. Ketika Ngumpul Bisa Sejenak Melupakan Hape
Hasil paparazzi ketika ngumpul di stadion xD

Ketika kami udah dalam satu tempat, berkumpul dan ngobrol, yang uniknya kami bisa melupakan sejenak hape kami masing-masing. Kan ada tuh, manusia tengil yang ketika ngumpul bareng sahabat-sahabatnya, justru dia masih sibuk updete di sosmed. Statusnya sih ngumpul, quality time gitu, tapi ekspektasinya adalah dia tetep main hape ketika ngumpul. Nah lho..apaan tuh? Quality time dari mana ceritanya?

Maka kami benar-benar  bisa mempraktikan apa itu quality time. Jadi sebodo amat itu yang namanya sosmed ketika kami ngumpul. Karena pernah, diantara kami lagi ngumpul, tapi dia masih main hape, maka bakal kena tegur gini:

“Hei, ini kebersamaan kita lho. Jarang-jarang kita ngumpul gini, quality time nih. Masa maen hape juga lagi. Udah, hempaskan hapemu!” Untuk kemudian yang lain menatap tajam kerah tersangka.

“Ya nih, jarang-jarang kita ngumpul gini oii..” 

Dan si tersangka menggeleperkan hapenya, memasang wajah unyu tanda perintaan maaf. Yup! Begitu kami! bisa sejenak melupakan hape ketika ngumpul. Kecuali memang hal penting dan urgent. Misal ditelpon emak atau bokap, atau ada konflik dengan musuh bebuyutan gitu, baru boleh tuh pegang hape. Itupun atas seizin peserta sidang paripurna. Wkwkw. *lirik Vani*

Akhirnya semua mengerti dan mematuhi ini, ketika ngumpul hempaskan hapemu! Dan hape dipegang ya paling buat paparazzi, fotoin ekspresi hancur buat dijadikan meme ataupun komik. *ketawa jahat* 

Tips ke-5 menjalin persahabatan akrab dan awet: Terakhir ini penting banget. Serius, ini yang paling urgent: hargai sahabat-sahabatmu ketika kamu sedang berkumpul bersama mereka. Caranya? simple, dengan nggak usah main hape aja ketika bersama mereka. Maka mereka merasa dihargai oleh kamu, dan secara otomatis mereka juga akan menghargai kamu. Nah..dengan begitu, hubungan persahabatan kalian semakin hangat dan awet.

Sekian, 5 hal yang mungkin menjadi alasan kenapa sejauh ini, kami bisa akrab dan bisa sama-sama terus, meski berbeda almamater dan punya kesibukan luar biasa dan beserta tips menjalin persahabatn akrab dan awet. Semoga mampu menjadi inspirasi buat kalian ;) 


Kenyanglah bersama sahabat-sahabatmu selagi belum dipinang! 
Rencanakan banyak hal bersama mereka!
Bertumbuhlah, raih mimpi dan SUKSESlah bersama!




PenA
Kok, ketika kita bersama, waktu terasa begitu cepat ya?
Dari jam setengan 4 sore sampai jam 9 malam. Begitu cepat. Seperti sedetik saja.
Padahal buat ngumpul ini, begitu bersusahnya mencari waktu dan kesempatan.
Adakah hari dimana kita bisa bersama dalam waktu yang lebih lama?
Seperti berkolaborasi karya mungkin, 
atau bekerja di tempat yang sama meski berbeda keahilan? :D
Mungkin? Bisa jadi! Hahaha..
Masa depan kita siapa yang tahu, kan?


Monday, June 20, 2016

Pandanglah Jauh ke Depan



Dokumen Spesial :)


Lihatlah
Masa depan kita begitu panjang
Hei, mumpung masih lajang!
Kejarlah mimpi-mimpi kita
Pandang jauh ke depan!
Karena masih ada langit bergradasi biru
Masih ada juga pelangi yang begitu berwarna
Meski akan ada awan mendung, hujan badai, bahkan kilat menyambar
Tapi bukan halangan untuk menggapai tingginya langit, bukan?

Yup, optimislah!
Sekali lagi, pandanglah jauh ke depan! 
Fokus dengan kemampuan kita masing-masing,
Teruslah berkarya dengan segala kemampuan yang kita miliki
Hingga menjadi manfaat untuk orang disekitar kita
Membantu sesama kita
Mewarnai kehidupan semesta
Untuk kemudian tetaplah rendah hati
meski telah menggapai tingginya langit 


Oya, mereka siapa sih? Kok pake dibuatin puisi penyemangat segala? Duhhh..jadi belum kenal ya? Nah... yuk kenalan dulu ma mereka postingan yg ini yaa :D >> Kok Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus Ya?

PenenunAsa
12/6/2016
1:05 AM
Hanya saja ketika aku melihat pose ini,
aku jadi ingin menulis ini :)

Wednesday, June 15, 2016

Mentulikan Diri Kita

Pict By : Penenun Asa

Kalau kita hidup dengan standar omongan orang, hidup akan terasa lebih keras. Kalau kita hidup ngikutin apa kata orang, hati akan lelah. Bahkan setelah semua dicapai, hati akan berasa hambar. Kenapa? Karena standar omongan orang itu terkadang suka berlebihan, bahkan sering kali tak sesuai dengan nurani kita.

Bahkan ketika kita ngga yakin pada nurani diri sendiri, terpengaruh lingkungan dan stigma yang membuat kita memilih ikut gengsi, menurut pak Farid Poniman penemu konsep STIFIn, maka bagi kita hidup hidup akan terasa rumit dan kompleks. Bisa jadi inilah yang buat kita nggak bahagia.

Adakalanya, kita harus mentulikan diri kita dari omongan dilingkungan sekitar. Adakalanya seperti itu. Nggak harus menelan mentah-mentah apa pun omongan orang. Memilih hidup yang sesuai dengan nurani kita, yang sesuai dengan kapasitas kita agar kita nantinya mencapai tingkatan mental, moralitas, dan spiritual. Dan mencapai ini nggak harus sesuai dengan harapan orang lain, ngga harus sesuai dengan omongan orang lain. Sepakat? 

Beehh..bahasanya berat banget ya? Hahaha.

Pepatah anak kost bilang gini “Buat apa makan enak, tapi sekalinya makan ngabisin duit banyak. Ah..ngapain gengsi gitu, nyiksa diri aja. Eh..besoknya makan telor ceplok dan mie instan doang!  Biar aja makan biasa-biasa aja, yang penting duitnya sampai dan ga perlu ngutang. Biar ajala, ga usah makan enak.”

Masalah keuangan emang menjadi masalah paling sensitif, di telinga anak kost. Maklumlah perantauan. Hahaha. Kaya kami kemaren pas pilih tempat bukber. Memilih tempat yang biasa aja, paket makan juga yang paling murah, pas pergi bukber juga memakai baju biasa. Yang penting semua bisa kumpul bisa buka bersama. Bahkan Widya:

“Wei..tau ga? Aku sampai di bully orang itu, kata mereka “Ngahaha..masa nyari makan yang paketnya paling murah gitu”. Malu aku dibilang gitu.” Dia melapor kepada kami, ketika kami baru sampai di kostnya untuk menjemputnya.

“Gahahaha..ga usah dengerin kata mereka. Biarin aja lah.” Jawab kami serempak. “Kaya mereka mau bayarin makan kita aja, kan? ” Bukannya sakit hati, malah jadi lawakan xD

Nah, memang harus ditulikan telinga kita, kan?

Tentang mentulikan diri dari omongan, maka dari sahabat yang satu inilah aku belajar. Siapa dia?
Kang Mukhlis, begitu aku memanggilnya. Kemaren sempet aku singgung namanya didalam tulisan ini >> Kok Bisa Akrab dan Bisa Sama-Sama Terus Ya?

Dia, lebih memilih jurusan Ilmu Pemerintah di UIR dari pada jurusan lainnya seperti teknik atau menejemen misalnya. Juga memilih ngampus di UIR dari pada kampus lainnya yang orang lain bilang lebih BERGENGSI. Baginya itu pilihan yang cukup bagus. Dia suka, dia tertarik tentang ilmu pemerintahan dan paham tentang itu. Seolah itulah dunianya, disitu dia merasa enjoy, mendapat teman-teman yang sesuai dengannya. Itu yang paling penting. 

Meski berhenti setahun sebelum lanjut kuliah, itu bukan hambatan baginya. Bahkan setahun itu ia pakai untuk meningkatkan levelnya di ilmu pemerintahan. Dia gunakan waktunya untuk belajar. Mengamati perkembangan seputar kehidupan juga pemerintahan indonesia. Mendalami tentang pemerintahan sebelum ia kuliah di jurusan itu. Dia hidup diatas rata-rata bukan? Yaitu telah mempelajari dahulu apa yang akan dia pelajari. 

Banyak orang yang heran dengan pilihan jurusan dia. Kenapa pilih jurusan itu? Lulusnya mau jadi apa? Kenapa ngga pilih jurusan yang lebih fenomenal? Yap! Omongan sumbang! Dan dia menutup telinga. Baginya omongan seperti itu akan menjadi ganjalan dihati dan membuatnya lemah iman. Justru omongan tersebut menjadi motivasi tersendiri. Dia hidup dengan pilihanya sendiri, menjalani apa yang dia suka dan dia tidak memperumit hidupnya. Dia memilih berdamai dengan lingkungan untuk meraih cita-citanya. Hidup sederhana sebagai mahasiswa, juga tidak berlebihan memakai baju. Dia egga pernah gengsi.

So, kenapa harus gengsi? 
Ingat, bergengsilah sesuai kapasitas. “Ngga ada duit ya udah, tampil biasa aja, pun engga usah makan mahal-mahal segala.” 
Seperti quotes diatas:


 Tulikan diri kita
dari apa yang orang bilang gengsi
agar kelak kita dapat menikmati
manisnya hidup bergengsi


Dan aku sebagai sahabat dia yang paling unik, maka aku memotivasinya dengan cara yang unik pula. Hahahaha.

Dokumen Spesial

Dokumen Spesial


Penenun Asa
Pahamilah dalamnya kantong anak kost :(